Ampera FC tampil beda di Apebuan Cup 2025. Tanpa pemain bintang dari luar, klub dari Desa Kolipetung ini memilih bertarung dengan darah daging sendiri.
ADONARA,SELATANINDONESIA.COM – Ketika banyak tim berlomba memborong pemain dari luar desa untuk mengejar gengsi turnamen sepak bola, Ampera FC justru melaju ke lapangan dengan sikap sebaliknya: teguh, keras kepala, dan penuh keyakinan. Dalam Apebuan Cup 2025 yang makin panas atmosfernya, Meriam Koli, julukan Ampera FC memilih jalur sunyi: bermain dengan 100 persen pemain lokal binaan dari Desa Kolipetung, Kecamatan Adonara.
“Idealisme kami jelas, anti transfer,” ujar salah satu staf pelatih Ampera kepada wartawan, sehari sebelum laga pembuka. “Kami bukan tidak mampu membeli, tapi kami ingin membuktikan bahwa pembinaan dan kesetiaan terhadap kampung sendiri adalah jalan panjang tapi bermakna.”
Keputusan ini tentu bukan tanpa risiko. Apebuan Cup dikenal bukan sekadar turnamen kampung. Tensi tinggi, suporter fanatik, dan hadirnya pemain-pemain berpengalaman dari berbagai pelosok Adonara membuat panggung ini bukan tempat bermain-main.
Namun Ampera FC percaya, tekanan justru melatih. “Jika mayoritas bilang turnamen ini bukan untuk pemula, bagi kami, stadion ini justru sekolah terbaik untuk membentuk karakter dan mental juara,” ujar staf pelatih itu. Mereka mengibaratkan bola sebagai penguji keyakinan, tempat segala kemungkinan bisa terjadi, dan kejutan menjadi keniscayaan.
Ampera FC akan menjalani debut melawan Gamnata FC, tim yang dikenal sebagai kolektor talenta dari berbagai daerah. Laga ini akan digelar pada Jumat, 11 Juli 2025 pukul 14.00 WITA, menjadi pembuka tensi tinggi di Apebuan Stadion. Daud melawan Goliat, tapi kali ini, Daud membawa semangat desa dan tekad tak tergoyahkan.
“Bola jalan, Ampera berlaga seperti biasa,” tutup pelatih itu, dengan nada tenang namun membakar.*/Ipul/AFN/Laurens Leba Tukan
Komentar