Wakil Bupati Sumba Barat dan Sumba Tengah merayakan Hari Bhayangkara ke-79 bersama. Di balik jalan sehat, tersimpan pesan sinergi dan harapan atas kehadiran Polres mandiri di Sumba Tengah.
WAIKABUBAK,SELATANINDONESIA.COM — Derap langkah kaki menyusuri ruas jalan di jantung kota Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, Sabtu pagi (21/6/2025). Di tengah barisan, tiga sosok pejabat daerah berjalan berdampingan, Wakil Bupati Sumba Barat Thimotius Tede Ragga dan Wakil Bupati Sumba Tengah Martinus Umbu Djoka, serta Kapolres Sumba Barat AKBP Hendra Dorizen. Mereka tampak akrab, melambaikan tangan kepada warga yang antusias mengikuti jalan sehat dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79.
Bagi Thimotius, kehadiran itu bukan hanya bagian dari seremonial. “Ini perayaan kebersamaan dan momentum memperkuat sinergi antara pemerintah dan institusi keamanan,” ujarnya di hadapan peserta. Ia menekankan bahwa peringatan Bhayangkara adalah saat tepat untuk mengingat peran strategis POLRI sebagai penjaga ketertiban dan mitra pembangunan di daerah.
Namun ada makna lain di balik kehadiran Martinus Umbu Djoka dari kabupaten tetangga. Sumba Tengah. Kabupaten hasil pemekaran dari Sumba Barat pada 2007, hingga kini belum memiliki Kepolisian Resor (Polres) sendiri. Segala urusan keamanan dan penegakan hukum masih berada di bawah naungan Polres Sumba Barat.
“Karena itulah, kami hadir dan tetap bersinergi dengan jajaran Polres Sumba Barat,” ujar Wabup Umbu Djoka. Ia menyebut kehadirannya sebagai bentuk penghargaan terhadap kerja-kerja POLRI yang tak mengenal batas administratif. Tapi di sisi lain, ia juga menyuarakan harapan warganya. “Kami tentu mendambakan berdirinya Polres Sumba Tengah. Ini bukan soal ego daerah, tapi kebutuhan riil pelayanan hukum dan keamanan yang lebih dekat dan efektif.”
Kapolres Sumba Barat menyambut hangat sinergi dua kepala daerah ini. Dalam sambutannya, ia menyampaikan komitmen POLRI untuk hadir secara proporsional dan merata. “Kehadiran Wakil Bupati Sumba Tengah menjadi pengingat bagi kami bahwa tugas kami belum selesai. Kami akan terus mendorong peningkatan fasilitas dan pemekaran struktur di wilayah ini,” katanya.
Acara jalan sehat ini juga dirangkaikan dengan pelayanan kesehatan gratis oleh Sidokkes Polres Sumba Barat, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan. Ratusan warga mengikuti pemeriksaan tekanan darah, gula darah, dan kolesterol secara cuma-cuma. Kehadiran pejabat dari dua kabupaten memberikan warna tersendiri pada perayaan kali ini.
Di tengah semangat Bhayangkara ke-79 yang mengusung tema “Polri untuk Masyarakat”, suara rakyat dari wilayah tanpa Polres sendiri terasa makin nyaring. Di sisi lain, sinergi lintas wilayah seperti yang ditunjukkan dua wakil bupati ini menjadi simbol harapan, bahwa keamanan dan pelayanan tak boleh terikat pada batas administratif.
Hari Bhayangkara kali ini tak hanya merayakan usia, tapi juga membuka jalan baru bagi terwujudnya keadilan struktural di wilayah kepulauan seperti Sumba.*/ProkopimSB/Laurens Leba Tukan
Komentar