ATAMBUA,SELATANINDONESIA.COM – Bupati Belu, Willybrodus Lay, SH mengatakan, jika dalam penyaluran BLT yang bersumber dari Dana Desa ada warga yang namanya belum masuk atau terdaftar agar segera berkoordinasi dan melaporkan kepada Kepala Desa.
“Kepala Desa akan bersurat ke Bupati untuk dimasukkan dalam Jaring Pengaman Sosial (JPS) agar semua masyarakat yang berhak bisa mendapat bantuan akibat dampak Covid-19,” sebut Bupati Belu Willy Lay ketika memantau penyaluran BLT yang bersumber dari Dana Desa di Desa Asumanu, Kecamatan Lasiolat, Kabupaten Belu, Senin (8/6/2020).
Kesempatan itu, Bupati Willy Lay memberikan apresiasi atas kejujuran dan transparansi yang diperlihatkan Kepala Desa dan masyarakat Desa Asumanu terkait penyaluran bantuan sosial bagi yang terdampak Covid-19.
Apresiasi itu diberikan, lantaran Kepala Desa Asumanu dan jajarannya melakukan pendataan yang detail dan terperinci terhadap setiap Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan hasilnya ditempelkan pada papan Informasi Desa untuk dicek dan diawasi oleh masyarakat. Timbal baliknya, terdapat sejumlah KPM yang melapor bahwa telah terjadi pendobelan nama ataupun bantuan bagi mereka sehingga data KPM telah diperbaiki.
Transparansi penyaluran bantuan social itu sejalan dengan perintah Bupati Belu kepada seluruh Desa dan Kelurahan untuk menempelkan nama KPM pada papan Informasi Desa/Kelurahan sehingga adanya keterbukaan data dalam penyaluran bantuan social. Bahkan, disediakan layanan pengaduan melalui telepon yang disiapkan untuk menerima pengaduan yaitu,
082 112 034 821 & 082 247 307 400 via WhatsApp/SMS sebagai pendukung untuk melayani keluhan masyarakat terkait Bantuan Sosial.
Bupati Willy Lay mengatakan, kehadirannya dalam penyaluran BLT Dana Desa untuk melakukan pemantauan dan pengecekan Data KPM.
“Pembagian BLT DD ini sedikit terlambat, seharusnya bulan Mei namun karena ada data yang tumpang tindih sehingga baru disalurkan diawal Juni. Pemantauan ini dilakukan untuk mendorong setiap desa agar cepat dan cermat menyalurkan bantuan sosial kepada masyarakat dengan tepat sasaran dan transparan,” jelas Willy Lay.
Ia juga mengajak masyarakat untuk tetap bekerja di kebunnya masing – masing. “Dalam situasi pandemic Covid-19 seperti ini, ada himbauan untuk di rumah saja, namun itu bukan berarti kita tetap diam di rumah, kita boleh tetap pergi ke kebun untuk bekerja karena tidak ada Covid-19 disana,” ujarnya.
Menurut Bupati Willy, dengan tetap berkebun dapat memperkuat ketahanan pangan baik di dalam rumah maupun untuk Kabupaten Belu karena hasilnya dapat dijual kepada masyarakat yang membutuhkan sehingga memperoleh uang untuk pemenuhan kebutuhan yang lain.
Kepala Desa Asumanu, Gervasius Bau, dalam laporan menyampaikan bahwa jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) BLT Dana Desa Asumanu sebanyak 235 KK. Selain itu, terdapat KPM penerima Bantuan Sosial Tunai 58 KK, Perluasan Sembako 72 KK, dan Program Keluarga Harapan (PKH) 115 KK.
Gervas Bau juga menyampaikan terdapat 22 KPM di Desa Asumanu yang belum tersentuh bantuan sosial sehingga namanya telah diusulkan untuk mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten lewat Jaring Pengaman Sosial (JPS).
Kesempatan yang sama, Pimpinan Kantor Perum Bulog Cabang Atambua, Naomi menawarkan solusi belanja lebih murah dan efisien kepada masyarakat Desa Asumanu melalui rumah pangan kita.
“Melalui Rumah pangan kita (RPK) milik Bulog, Masyarakat dapat berbelanja bahan pokok dengan harga yang relatif lebih murah, seperti gula yang kisaran harganya Rp. 18.000 di Toko, melalui RPK Bulog harganya Rp. 12.500. Selain itu Bulog juga dapat melayani masyarakat langsung di Desa,” tandas Naomi.
Turut hadir dalam acara penyaluran BLT DD Desa Dualasi Kadis PMD, Januaria Nona Alo, S.IP, Kasat Pol PP, Aloysius M Fahik, S.STP, Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Belu, Cristoforus M. Loe Mau, SE, Kabag Administrasi Pembangunan Setda Belu, Yulita Kali Mau, Kepala Kantor Cabang Bank NTT Atambua, Pimpinan Kantor Bulog Atambua, Camat Lasiolat, Kapolsek, Danramil, Insan pers serta masyarakat penerima bantuan. *)Prokompimbelu/RK
Editor: Laurens Leba Tukan