KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Pasca terpilih menjadi Ketua DPD Asosiasi Desa Wisata Indonesia (Asidewi) Provinsi NTT pada Rabu (20/5/2020), Yanto Kore Mega bersama jajaran pengurusnya bertekad mengembangkan desa-desa di NTT menjadi desa wisata yang bakal menarik wisatawan untuk berkunjung.
Tekad itu dicanangkan Yanto stelah mempelajari visi Asidewi yang secara nasional sudah terbentuk sejak tahun 2011 namun di NTT baru terbentuk tahun ini. “Selama ini Asidewi NTT belum terbetuk, dan setelah dipelajarai ternyata seirama dengan apa yang selama ini kita buat untuk memajukan pariwisata di NTT,” ujar Yanto ketika ditemui di Café OCD Lasiana, Kupang, Kamis (21/5/2020).
GM New Sasando International Hotel ini mengatakan, apalagi lokus utama pengembangan pariwisata yang diemban Asidwei adalah desa. Menurutnya, hampir semua desa di NTT punya potensi besar untuk pengembangan pariwisata.
“Memang tidak mungkin semua desa yang bertetangga menjadi desa wisata. Jika dalam satu wilayah yang terdiri dari beberapa desa, hanya ada satu atau dua desa yang dikembangkan jadi desa wisata yang menarik, lalu desa-desa lainnya akan menjdi penopang segala kebutuhan untuk desa wisata tersebut, semisal bahan makanan, asesoris dan kuliner serta lainnya yang dibutuhkan wisatawan,” jelasnya.
Menurut Yanto, pariwisata justeru kekuatan utama bermula dari desa dengan segala potensinya yang harus digali. “NTT punya potensi pariwisata yang luar biasa, dan kita harus memulai dengan memberdayakan masyarakat desa dan semua potensi dikerahkan untuk menjadikan desa sebagai daerah yang banyak dikunjungi wisatawan, dan wisatawan itu akan kembali lagi dan membawa teman-temannya,” sebut Yanto.
Menurut dia, terbentuknya DPD Asidewi Provinsi NTT menjadi moment yang sangat tepat untuk memajukan pariwisata di NTT yang dimulai dari desa. “Dengan semua kemampuan dan pengalaman dalam tim yang kita rekrut untuk masuk dalam kepengurusan, saya optimis bahwa kita mampu membawa perubahan dengan dan mewujudkan desa-desa wisata di NTT. Kita akan mentransfer segala pengetahuan praktis yang ada dalam tim yang selama ini bergelut di sektor pariwisata,” katanya.
Yanto juga mengatakan, Asidewi merupakan asosiasi yang ditopang penuh oleh Kementrian Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. “Ada dua kementrian yang mendukung karena Asidewi juga menjadi salah satu unsur dalam memberikan sertifikasi kepada desa-desa yang bakal dikembangkan menjadi desa wisata,” ujarnya.
Wakil Ketua I DPD Asidewi NTT Odik Adrianus Mesakh saat itu mengatakan, setelah terbentuk dan dilantik oleh Ketua Umum DPP Asidewi, pihaknya langsung membuat rencana kerja dan bersepakat untuk membentuk kepengurusan Asidewi di Kabupaten dan Kota se NTT. “Setelah itu bersama teman-teman di Kabupaten dan Kota kita memulai dengan identifikasi desa-desa. Dan para pengurus di DPC akan kita rektur tean-teman yang selama ini konsen dengan dunia pariwisata,” sebutnya.
Owner OCD Café di pantai Lasiana ini menyebutkan, pegurus DPD Asidewi NTT telah menyiapkan program kerja yang apik untuk dilaksanakan dalam waktu dekat untuk mewujudkan desa wisata di NTT.
Disebutkan, yang menjadi Pembina dalam kepengurusan DPD Asidewi NTT adalah Gubernur Nusa Tenggara Timur, Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur dan Sekretaris Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur, di jajaran Penasehat adalah Prof. Daniel Kameo dan Drs. Cris Mboik, MSi.
Sedangkan pengurus inti terdiri dari Ketua, Maryanto Kore Mega, ST, Wakil Ketua I yang membawahai wilayah (Timor, Alor, Rote dan Sabu) Odik Adrianus Mesakh, SP, wakil Ketua II yang membawahai wilayah (Flores dan Lembata) Yohanes Vianey Moa, Wakil Ketua III yang mebawahi wilayah (Sumba) Redemtus Bato, Sekretars DPD Asidewi NTT adalah Evert da Lopez Baskuni dan Bendahara Putri Radjah, SH. ***Laurens Leba Tukan