GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Hukrim
Beranda / Hukrim / Umbu Rudi Kabunang Memohon Presiden dan Kapolri Anulir Pemecatan Kompol Cosmas

Umbu Rudi Kabunang Memohon Presiden dan Kapolri Anulir Pemecatan Kompol Cosmas

Dr. Umbu Rudi Kabunang

JAKARTA,SELATANINDONESIA.COM – Wakil rakyat asal Nusa Tenggara Timur (NTT) di DPR RI, Dr. Umbu Rudi Kabunang, menyampaikan permohonan maaf dan duka mendalam atas meninggalnya Alfan Kurniawan, pengemudi ojek online yang tewas dalam aksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI. “Kami menyampaikan permohonan maaf kepada orang tua dan keluarga almarhum. Kami turut berdukacita yang mendalam,” ujar Umbu Rudi kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (6/9/2025).

Meski demikian, ia menegaskan bahwa kasus hukum yang menyeret nama Kompol Cosmas Kaju Gae  adalah  peristiwa  yang merupakan kejadian di luar dugaan, bukan karena kesengajaan. “Tidak ada niatan seseorang dengan sengaja menghilangkan nyawa. Karena itu, kita berharap proses banding yang kini sedang berjalan diputuskan seadil-adilnya. Aspirasi ratusan ribu orang yang menandatangani petisi agar Kompol Cosmas tidak dipecat perlu di pertimbangkan ” katanya.

Pernyataan Umbu Rudi disampaikan usai pertemuan tokoh-tokoh diaspora NTT di Rumah Makan Batik Kuring, kawasan SCBD, Jakarta. Sejumlah tokoh senior hadir, antara lain mantan Kepala BNN Komjen (Purn) Gories Mere, mantan Kapolda NTT Irjen (Purn) Jacky Ully, dan tokoh masyarakat NTT Alfons Loemau. Hadir pula legislator asal NTT seperti Melchias Markus Mekeng, Julie Sutrisno Laiskodat, dan Ahmad Yohan.

Pertemuan tersebut menjadi wadah konsolidasi tokoh NTT untuk memberikan dukungan moral terhadap Kompol Cosmas. Mereka menilai Cosmas memiliki rekam jejak panjang di Korps Brimob dengan dedikasi tinggi, termasuk dalam penugasan-penugasan nasional yang berat.

Kompol Cosmas adalah salah satu putra terbaik NTT yang telah mendedikasikan hidupnya selama lebih dari 30 tahun untuk Polri dan NKRI. “Beliau selalu berada di garis depan. Dari Poso, Aceh, Timor Leste, hingga Papua. Bahkan sempat tergabung dalam Pasukan Perdamaian PBB di Sudan. Itu bukan pengabdian biasa,” ujarnya.

Empat Nyali, Satu Arah: Umbu, Amandio, Danny Ferdito, dan Kingstone Menggeliatkan Indonesia di Arena Drift Dunia

Cosmas, bukan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol). Ia meniti karier dari jalur bintara hingga menjabat Komandan Batalyon C Resimen IV Pasukan Pelopor Polda Metro Jaya. Dalam kultur Polri, jabatan tersebut hampir selalu diisi lulusan Akpol. “Beliau menembus sekat itu bukan karena privilese, melainkan karena prestasi nyata dan pengakuan dari institusi,” tambahnya.

Cosmas pun memiliki rekam jejak pengorbanan. Saat bertugas di Poso, ia pernah tertembak di bahu kiri—bekas luka itu masih membekas hingga kini. “Dengan dedikasi dan loyalitas seperti ini, kami meminta Polri meninjau kembali keputusan Sidang Kode Etik yang memberhentikan beliau,” tegas Umbu Rudi.

Karena itu, keputusan pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) yang dijatuhkan Mabes Polri agar di anulir pada tingkat banding.

“Kami minta Bapak Presiden RI dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau ulang lagi  keputusan pemecatan kompol kosmas ,” tegas Umbu Rudi.

Kasus ini berawal dari aksi unjuk rasa mahasiswa dan kelompok masyarakat sipil di depan DPR RI yang berujung ricuh pada 2024 lalu. Dalam peristiwa itu, Alfan Kurniawan yang sedang bekerja sebagai pengemudi ojek online menjadi korban dan meninggal dunia. Kompol Cosmas, yang saat itu bertugas mengendalikan pasukan Brimob, kemudian ditetapkan bertanggung jawab dalam peristiwa tersebut walaupun kompol kosmas tidak.menyetir.

Dari Peluh Umat, Berdirilah Rumah Bunda Selalu Menolong di Kambajawa

Kini, selain menjalani proses hukum, Cosmas juga tengah menempuh jalur banding atas putusan PTDH dari kepolisian. Dukungan dari tokoh-tokoh NTT diharapkan memberi bobot tambahan agar keputusan akhir lebih proporsional.*/Laurens Leba Tukan

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement