12 Unit Ombain, Kado Akhir Tahun Kementan untuk Sumba Tengah

296
Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu dan Direktur Akabi Kementan Amiruddin Pohan ketika bersama elemen masyarakat termasuk TNI/Polri melakukan penanaman padi IP 400 di desa Umbu Langang, Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat, Kabupaten Sumba Tengah, Senin (21/12/2020) Foto: Try

WAIBAKUL,SELATANINDONESIA.COM – Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo kembali memberikan perhatian serius terhadap pembangunan sektor pertanian di Kabupaten Sumba Tengah. Kabupaten yang kini dipimpin Paulus S. K. Limu dan Daniel Landa ini tengah gencar membangun sektor pertanian terintegrasi yang hampir 10 tahun belakangan diabaikan.

Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu yang masif menggerakan seluruh elemen masyarakat untuk mewujudkan misi besar Pro Oli Mila ini mendapat simpatik dari Mentan Syahrul Yasin Limpo yang sempat berkunjung di Kabupaten dengan luas1.868,74 km2 tersebut.

Wujud dukungan Mentan Limpo ditandai dengan pemberian berbagai alsintan untuk menunjang pengembangan sector pertanian di Sumba Tengah. Terakhir, mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu menymbangkan 12 unit mesin Ombain atau mesin panen. Mesin ini, seperti namanya, merupakan kombinasi dari tiga operasi yang berbeda, yaitu menuai, merontokkan, dan menampi, dijadikan satu rangkaian operasi.

“Bantuan alat panen itu berasal dari Kementerian Pertanian RI, jumlahnya 12 unit. Bantuan itu melengkapi bantuan lain yang sudah tiba aebelumnya di Sumba Tengah seperti Traktor 4 Roda sebanyak 26 unit dan traktor roda 2 sebanyak 80 buah,” sebut Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu di Waibakul, Kamis (31/12/2020)

Mantan Kepala Inspektorat Provinsi NTT ini menyebutkan, untuk traktor semuanya sudah dibagikan ke masyarakat untuk menggarap lahan yang ada. Sedang untuk mesin ombain, akan diserahkan nanti saat panen.

Disebutkan Bupati Paulus, semu bantuan alsintan itu diberikan untuk menyukseskan program Food Estate yang dicanangkan pemerintah pusat di wilayahnya dengan luas lahan 5.000 ha. “Lahan itu miliki warga dan akan dikelola warga dan pemerintah. Kita pemerintah menyiapkan bibit hingga pupuk bagi pengembangan pertanian di lahan tersebut,” katanya.

Yang menarik dari pola pertanian di Sumba Tengah, untuk penyemprotan pupuk digunakan drone. “Ini menjadi yang pertama di NTT bahkan di Indonesia. Tidak hanya untuk Food Estate, kita juga saat ini sedang mencoba program pertanian IP 400 atau Indeks Pertanaman (IP) Padi 400 yang merupakan pilihan yang menjanjikan guna meningkatkan produksi padi nasional tanpa memerlukan tambahan fasilitas irigasi dan pembukaan lahan baru. Konsepnya adalah dalam satu tahun di hamparan sawah yang memiliki irigasi sepanjang tahun, dapat ditanami padi selama empat kali, dalam setahun di desa Umbu Langga dengan luas lahan 25 hektare. Sedang dikerjakan sekarang. Benihnya sendiri memang khusus untuk itu dengan usia rataan 90 hari/85 hari,” jelasnya.

Terkait prioritas pembangunan di tahun 2021, Bupati Paulus mengatakan, masih tetap memberikan focus pembangunan yang berpihak kepada orang kecil atau Pro Oli Mila semisal beasiswa, pembangunan rumah mandiri, desa mandiri perkebunan, desa mandiri benih dan air bersih serta sejumlah program lainnya.*)UmbuOpu

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap