KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi NTT Dr. Marius Ardu Jelamu mengatakan, tiga anak buah kapal (ABK) KM. Lambelu yang berlabuh di Pelabuhan Lorens Say Maumere, Kabupaten Sikka, Selasa (7/4/2020) yang dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan rapid test, belum tentu postif juga berdasarkan pemeriksaan laboratorium Swab PCR (Polymerase Chain Reaction).
Marius yang juga Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT ini menjelaskan hal itu kepada wartawan di Gedung Sasando Kantor Gubernur, Selasa, (7/4/2020) malam. Menurut Marius, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat sangat menyadari perhatian masyarakat terkait para penumpang kapa yang berlayar dari Makasar, Nunukan, Babau, dan saat ini Maumere yang tengah menjadi perdebatan publik.
”Dan setelah dilakukan kosluastsi dengan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT, sudah ada koordinasi dengan Bupati Sikka dan juga Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Sikka dan dari hasil pemeriksaan rapid test memang ada tiga orag yang diketahui positif yaitu dua orang ABK dan dan satu penjaga kantin,” jelas Marius.
Dikatakan Marius, ketiga orang yang positif itu setelah petugas kesehatan dari Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Sikka melakukan pemeriksaan dengan rapid tes di atas kapal. “Positif menurut rapid test belum tentu postif seturut metode PCR, untuk nanti membuktikan postif maka metode PCR Swab,” sebutnya.
Marius menjelaskan, rapid test itu adalah pemeriksaan sampel darah, dan meskipun hasilnya itu postifif, belum menggambarkan kebenaran postitif karena harus melalui pemeriksaan laboratorium dengan metode PCR.
“Untuk membuktikan itu maka para medis di kabupaten Sikka memeriksa ketiga orang itu dan mengambil sampel darah dan mengambil swab atau cairan pernafasan dan cairan pernafsan bagian bawah. Inilah yang diperiska secara laboratoris setelah itu hasilnya seperti apa yang akan membuktikan secara pasti apakah ketiga ABK itu betul positif atau negatif Covid-19,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan, ketiga ABK itu sudah diambil Swab dan kerena mereka akan kembali ke Makasar maka dikembalikan ke Makasar untuk diperiksa lebih lanjut di Makasar.
“Kami minta masyarakat agar tidak mengambil keputusan sendiri, seolah sudah positif setelah rapit test, karena akan diketahui positif ketika ada pemeriksaan swab,” sebutnya.
Marius juga mengatakan, setelah dilakukan koordinasi antara Gubernur NTT dan Bupati Sikka, ketiga orang itu tidak diperbolehkan untuk turun dan tetap di atas kapal, sedangkan para penumpang yang lain diperbolehkan turun dan langsung ditangani sesuai protab Covid-19 yaitu dispmprot dengan cairan disinfektan dan dikarantina selama 14 hari pada lokasi yang sudah disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten Sikka.
Sedangkan penumpang yang tujuannya ke Kabupaten Flores Tmur sudah disiapkan kendaraan oleh Pemda untuk selanjutnya langsung dibawa ke Larantuka untuk menjalankan karantina.
“Bapak Gubernur NTT menghimbau agar seluruh masyarakat NTT jangan panik tetapi serahkan prosedur penanganannya kepada dokter dan para medis yang sudah tahu portapnya,” sebut Marius. ***Laurens Leba Tukan