TAMBOLAKA,SELATANINDONESIA.COM – Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena, mendorong mahasiswa dan civitas akademika Universitas Stella Maris (UNMARIS) Sumba agar tidak hanya berfokus pada teori dan akademik, tetapi juga mengembangkan jiwa kewirausahaan serta menguasai potensi unggulan daerah. Pesan itu disampaikan saat Gubernur meresmikan Gedung St. Alexander UNMARIS di Kabupaten Sumba Barat Daya, Jumat (31/10/2025).
Peresmian gedung ditandai dengan penandatanganan prasasti dan penyentuhan layar digital oleh Gubernur Melki Laka Lena, didampingi Wakil Bupati Sumba Barat Daya, Dominikus Rangga Kaka, Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan St. Yosef Freinademetz, Lidia Dunga Poety, dan Rektor UNMARIS, Alexander Adis. Turut hadir pula unsur Forkopimda, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta civitas akademika kampus.
Dalam sambutannya, Gubernur Melki mengapresiasi semangat universitas yang terus memperkuat kiprahnya di dunia pendidikan tinggi di Pulau Sumba. Ia menilai, keberadaan gedung baru menjadi simbol komitmen kampus untuk melahirkan sumber daya manusia unggul di kawasan timur Indonesia.
“Gedung ini bukan sekadar bangunan fisik, tetapi simbol semangat baru untuk menjadikan Universitas Stella Maris sebagai garda terdepan dalam memajukan pendidikan dan perekonomian Sumba,” ujar Melki.
Gubernur Melki juga mendorong UNMARIS untuk membuka program studi vokasi yang relevan dengan potensi lokal, seperti pertanian, peternakan, pariwisata, energi baru terbarukan, kelautan, dan perikanan. Ia berharap ke depan kampus dapat menghasilkan lulusan yang tidak hanya mencari pekerjaan, tetapi mampu menciptakan lapangan kerja di daerah sendiri.
“Kampus harus lahir dari kebutuhan masyarakat dan sesuai dengan potensi daerah. Mahasiswa perlu dilatih untuk punya jiwa wirausaha agar mampu mengolah potensi yang ada di Sumba,” kata Gubernur Melki.
Menurut dia, semangat kewirausahaan yang tumbuh di kalangan mahasiswa akan mendukung program pemerintah daerah seperti One Village One Product (OVOP) atau Satu Desa Satu Produk, yang kini berkembang menjadi Satu Kampus Satu Produk. Ia menilai, kampus memiliki peran penting dalam melahirkan inovasi dan produk lokal bernilai ekonomi tinggi.
Selain itu, Gubernur Melki menyinggung potensi komoditas pinang di Sumba yang selama ini belum dioptimalkan. Ia menegaskan perlunya kolaborasi antara kampus, pemerintah, dan masyarakat untuk memanfaatkan potensi tersebut agar berkontribusi pada peningkatan pendapatan asli daerah.
“Kebutuhan pinang kita mencapai sekitar Rp 1 triliun per tahun, dan sebagian besar masih dipasok dari luar. Ini peluang besar bagi Sumba,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Melki juga meluncurkan produk Pupuk Organik Cair Biofertilizer Stella Maris, hasil inovasi kampus yang dikembangkan untuk sektor pertanian di NTT. Produk ini diharapkan dapat mendukung peningkatan produksi padi, jagung, dan tanaman hortikultura di wilayah tersebut.
Rektor UNMARIS, Alexander Adis, menyampaikan bahwa kampus yang berdiri sejak 2008 ini terus berupaya berkontribusi bagi pembangunan sumber daya manusia di Sumba. Ia menyebut dukungan pemerintah daerah menjadi dorongan kuat bagi kampus untuk terus berinovasi dan memperluas perannya.
“Kami menyadari, untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, fondasinya adalah pendidikan. Karena itu, kami berkomitmen mencetak SDM unggul yang mampu berkontribusi bagi pembangunan daerah,” kata Alexander.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan St. Yosef Freinademetz, Lidia Dunga Poety, menambahkan, kerja sama lintas sektor menjadi kunci dalam menghadirkan pendidikan tinggi yang adaptif dan berdampak.
“Sinergi antara pemerintah, kampus, dan masyarakat harus terus diperkuat agar UNMARIS menjadi mitra strategis dalam pembangunan NTT,” ujarnya.*/Alex Raditia/Laurens Leba Tukan



Komentar