GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Gubernur NTT Pariwisata
Beranda / Pariwisata / Dari Kupang Menuju Dunia: Gubernur Melki, Menpora Dito, dan Umbu Rudi Luncurkan Tour de EnTeTe

Dari Kupang Menuju Dunia: Gubernur Melki, Menpora Dito, dan Umbu Rudi Luncurkan Tour de EnTeTe

Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, dan Anggota Komisi XIII DPR RI, Dr. Umbu Rudi Kabunang bersama Sekda NTT Kosmas Lana, Anggota DPRD NTT serta para pegiat pariwisata di Jakarta meluncurkan Tour de EnTeTe 2025 di Jakarta, Sabtu (5/7/2025). Foto: Edy Naga

Diplomasi Sepeda dari Timur, Infrastruktur, dan Sport Tourism sebagai Jalan Baru NTT

JAKARTA,SELATANINDONESIA.COM – Sabtu siang, (5/7/2025) di The Tavia Heritage Hotel, Jakarta, menjadi panggung kelahiran sejarah baru dari timur Indonesia. Di balik sorotan kamera dan deret jurnalis nasional, tiga tokoh kunci, Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, dan Anggota Komisi XIII DPR RI Umbu Rudi Kabunang bersatu meluncurkan Tour de EnTeTe 2025, ajang balap sepeda internasional yang melintasi tiga pulau utama NTT: Timor, Sumba, dan Flores.

“Ini bukan hanya lomba, ini adalah bentuk nyata diplomasi pembangunan dari perbatasan timur republik,” ujar Gubernur Melki, mengenakan baju tenun ikat yang menonjolkan identitas NTT di forum elite ibu kota. Sorak tepuk tangan pun menyambut.

Tour de EnTeTe 2025 akan digelar selama 10–21 September 2025 mendatang. Ajang ini menempuh lebih dari 1.200 kilometer dalam sepuluh hari balapan, dari Kupang hingga Labuan Bajo, menjangkau 10 kabupaten/kota. Tapi lebih dari soal rute, ajang ini adalah misi ganda: memperkenalkan potensi wisata NTT ke panggung internasional, sekaligus mengerek perhatian pusat pada kualitas infrastruktur dan kesenjangan wilayah.

“Dengan sepeda, kami bicara tentang jalan, tentang desa, tentang konektivitas yang belum setara,” kata Umbu Rudi Kabunang, politisi muda Golkar dari Dapil NTT 2. “Tour ini akan mengguncang Jakarta dari timur.”

Lipa Songke di Zaman Digital: Antara Adat, Pasar, dan Gengsi

Strategi Melawan Ketertinggalan

Lahir dari dialog lintas kepala daerah se-NTT dan Kementerian Pariwisata pada Maret 2025 lalu, Tour de EnTeTe muncul sebagai terobosan dalam situasi fiskal yang seret. Bukannya menyalahkan APBN, NTT memilih jalan kreatif: menggabungkan sport tourism, budaya lokal, dan strategi media global.

Menpora Dito Ariotedjo menyambut langkah ini sebagai momentum penting untuk mendorong sport tourism dari daerah perbatasan. “NTT mengajarkan kita bahwa olahraga bisa menjadi jalan diplomasi yang elegan, bersih, dan membangun. Tour de EnTeTe ini bukan hanya soal atlet, tapi soal akses rakyat.”

Tak heran jika pemerintah pusat dan DPR mulai menaruh perhatian serius. Umbu Rudi, yang dikenal vokal dalam isu pembangunan kawasan timur, menyebut peluncuran ini sebagai “gerakan kolektif” untuk membuka blokade sejarah.

“NTT selama ini jauh, bukan karena letak geografis, tapi karena keputusan politik,” katanya. “Tour ini bisa menjadi alasan baru untuk membenahi jalan, membangun jembatan, dan mempercepat koneksi digital.”

Dari Mauramba, Umbu Rudi Kabunang Menanam P5HAM di Hati Pemuda

Jalan Menuju Warisan Jangka Panjang

Tak ada event olahraga internasional yang berjalan di atas infrastruktur tambal sulam. Karena itu, Tour de EnTeTe 2025 juga berperan sebagai peta infrastruktur. Rute dari Soe ke Kefamenanu, dari Waingapu ke Tambolaka, dari Ruteng ke Bajawa akan dinilai, dipetakan, dan ditingkatkan.

Gubernur Melki menegaskan bahwa peningkatan infrastruktur yang akan dilakukan bukan hanya untuk kelancaran event, tapi akan menjadi warisan permanen bagi warga NTT.

“Kalau selama ini alasan kita tak diperhatikan karena tidak dilalui siapa-siapa, maka sekarang kita undang dunia untuk melintasi kampung kita,” ujar Melki. “Setiap kilometer yang dibangun demi peserta, adalah kilometer yang menyambungkan harapan rakyat.”

Perayaan Budaya dan UMKM Lokal

Gubernur Melki Laka Lena: IPACS Jadi Momentum NTT Menatap Dunia

Tak hanya balap sepeda, setiap etape Tour de EnTeTe akan disemarakkan dengan perayaan budaya dan festival rakyat. Tarian tradisional, tenun, kuliner lokal, hingga produk UMKM akan ditampilkan di titik-titik perhentian, menjadikan event ini bukan hanya kompetisi, tapi juga panggung diplomasi kebudayaan.

  1. Utari Widyastuti, dari Kementerian Pariwisata, menyebut Tour de EnTeTe sebagai model promosi wisata yang berbasis komunitas. “Kami lihat semangat kolaboratif yang kuat dari daerah. Inilah yang membuat event ini bukan top-down, tapi benar-benar partisipatif.”

Politik Identitas Baru dari Timur

Di balik laju pedal, terselip diplomasi politik identitas baru. Gubernur Melki dengan slogannya “Ayo Bangun NTT”, Umbu Rudi dengan kritik tajam terhadap ketimpangan pembangunan, dan Menpora Dito sebagai penggerak sport vision generasi muda, membentuk poros segitiga strategis yang memperkuat posisi NTT di panggung nasional.

“Ini bukan soal balap sepeda saja,” kata Umbu Rudi. “Ini tentang membuktikan bahwa dari tanah kering dan berbatu, bisa lahir gagasan besar untuk republik.”

Dari EnTeTe untuk Indonesia

Peluncuran Tour de EnTeTe 2025 adalah momen langka ketika olahraga, politik, dan pembangunan bertemu dalam satu lintasan. Di tengah keterbatasan, NTT kembali menunjukkan bahwa daerah bisa berbicara dengan caranya sendiri dengan estetika, dengan diplomasi, dan dengan optimisme.

Jika Jakarta masih meragukan NTT, maka jawabannya ada di jalur-jalur tanjakan, turunan, dan tikungan yang akan dilintasi ratusan pembalap dunia pada September nanti. Dari Kupang menuju Sumba dan Labuan Bajo, dari pinggiran menuju panggung utama. “Ayo Bangun NTT,” kata Melki. “Kita mulai dari pedal pertama.”*/Igo/Laurens Leba Tukan

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement