
ADONARA,SELATANINDONESIA.COM – 22 warga desa Sagu, Kecamatan Adonara, Kabupaten Flores Timur yang terdeteksi sebagai orang yang kontak erat dengan pasien 02 Covid-19 Kabupaten Flores Timur, rupanya enggan melakukan rapid test.
Atas kondisi itu, Camat Adonara, Ariston Kolot Ola, S.STP yang menghubungi SelatanIndonesia.com, Senin (1/6/2020) malam menjelaskan, sesungguhnya berdasarkan komunikasi dan pendekatan dengan masyarakat yang dibangun oleh Satgas Covid-19 Kecamatan Adonara dengan dibantu oleh Pemerintah Desa Sagu, pada hari Minggu (31/5/2020), sudah ada kesepakatan bersama untuk pelaksanaan rapid test pada hari ini Senin, 1 Juni 2020 mulai Pukul 09.00 di Puskesmas Sagu.
“Oleh karena itu, hari ini tim kesehatan dari Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Flotim diturunkan ke Puskesmas Sagu, Kecamatan Adonara, untuk pelaksanaan rapid test dimaksud. Setelah menunggu beberapa lama, Kepala Desa Sagu dan Perangkat Desa Sagu yang ditugaskan untuk memfasilitasi kehadiran masyarakat untuk rapid test, melaporkan bahwa masyarakat menolak untuk pelaksanaan rapid test,” sebut Camat Ariston.
Ariston mengatakan, setelah ditelusuri, ada informasi bahwa masyarakat kembali melakukan pertemuan kemarin sore, tanpa sepengetahuan Satgas Covid-19 Kecamatan Adonara dan Pemerintah Desa, dan membangun kesepakatan baru untuk tidak melakukan rapid test.
“Saya selaku Camat Adonara sekaligus Ketua Satuan Tugas Covid-19 Kecamatan Adonara sudah berkoordinasi dengan Bapak Sekda Kabupaten Flores Timur selaku Ketua Pelaksana Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten, sekaligus meminta kesediaan Gugus Tugas Kabupaten untuk bisa membantu memberikan penjelasan dan pendekatan dengan masyarakat di Desa Sagu terkhusus yang kontak erat supaya bisa mengikuti protokol tetap (protap) pencegahan penularan Covid-19,” ujarnya.
Ia menambahkan, sambil menunggu koordinasi lebih lanjut, pihaknya akan kembali melakukan upaya pendekatan dan membangun pemahaman masyarakat untuk secara sadar mengikuti protokol tetap pencegahan penularan Covid-19. Camat Ariston juga menghimbau masyarakat Kecamatan Adonara agar tidak panik berlebihan, tetapi tetap waspada dan meningkatkan disiplin mengikuti protokol tetap pencegahan penularan Covid-19.
“Selaku penanggung jawab lapangan, saya menyampaikan permohonan maaf terkait dengan kondisi hari ini. Kami telah berupaya maksimal dan kami tetap mengedepankan niat baik serta semangat bekerja dalam upaya pencegahan penularan Covid-19 di Kecamatan Adonara,” pungkasnya. ***Laurens Leba Tukan