Wabup Langoday: Saya Tidak Mau Ada Anak Lembata Mati Karena Covid-19

624
Wakil Bupati Lembata DR. Thomas Ola Langoday ketika berbicara dalam acara tatap muka dengan seluruh Kepala Sekolah dari tingkat TK/PAUD, SD dan SMP se Kabupaten Lembata di aula SMP St. Pius Lewoleba, Jumat (20/3/2020). Foto: SelatanIndonesia.com/Teddi Lagamaking

LEWOLEBA,SELATANINDONESIA.COM – Dalam mengantisipasi merebaknya Covid -19 yang kian meluas, Pemerintah Daerah Kabupaten Lembata selalu berada dibarisan terdepan. Bahkan, Pemda siap bertanggung jawab dalam kondisi apapun yang dialami oleh masyarakat termasuk upaya-upaya mengantisipasi dan menutup titik yang menjadi pintu masuk orang.

Penegasan itu disampaikan Wakil Bupati Lembata Dr. Thomas Ola Langoday ketika berbicara dalam acara tatap muka dengan seluruh Kepala Sekolah dari tingkat TK/PAUD, SD dan SMP se Kabupaten Lembata di aula SMP St. Pius Lewoleba, Jumat (20/3/2020).

Dikatakannya, untuk sementara ada beberapa tempat yang dimungkinkan ada aktifitas mobilisasi dan keluar masuknya orang ditutup. “Di Balauring sana, Hadakewa, arah selatan sana sudah kita tutup. Untuk areal pelabuhan penumpang di Lewoleba dan Waijarang tetap beroperasi. Areal bandara juga tetap beroperasi,” ujar Wabup Langoday.

Wabup Langoday menambahkan, sampai dengan saat ini, di Kabupaten Lembata belum ada yang terpapar Covid-19, namun hanya ada 7 orang yang masuk Orang Dalam Pengawasan (ODP) sehingga ada kebijakan Pemda Lembata untuk mengharuskan sekolah-sekolah meliburkan aktifitas KBM untuk sementara waktu.

“Saya tidak mau ada anak Lembata mati hanya karena maslah ini. Mereka generasi Lembata masa mendatang, dan kita harus jaga mereka,” ujarnya.

Bekas Dekan Fakultas Ekonomi Unwira Kupang ini mengatakan, baik guru dan orang tua harus saling bersinergi untuk menjaga anak-anak. “Kalau di rumah orang tua jaga, kalau di sekolah guru-guru jaga dengan maksimal,” katanya.

Wabup Langoday bepesan kepada masyarakat agar tidak perlu panik namun  tetap menerapkan pola hidup sehat dan hindari aktifitas yang jauh dari rumah apalagi harus ke luar daerah.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata dr. Geril Huarnoni mengatakan, pemerintah selalu reaktif melakukan pencegahan di wilayah yang tidak terpapar Covid-19 dengan cara melakukan langkah-langkah konkrit sebagai bagian dari pencegahan dan protect dari mengganasnya virus mematikan ini.

Kabupaten Lembata, kata dia untuk saat ini belum terpapar Coronavirus, sehingga masyarakat jangan panik dan selalu waspada dengan menjaga pola kesehatan dan hal lain yang berhubungan dengan lingkungan sekitar.

“Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata sudah membuka posko layanan informasi terkait Covid-19 di Kantor Dinas Kesehatan sehingga masyarakat bisa berkonsultasi dengan petugas,” ujarnya.

Untuk diketahui, Pemerintah Kabupaten Lembata melalui Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (PKO) mengumumkan instruksi Bupati Lembata tentang Peningkatan Kewaspadaan terhadap Risiko Penularan Infeksi Covid-19 pada satuan pendidikan kabupaten Lembata.

Bupati Lembata dalam instruksi yang ditandatangani Wakil Bupati Thomas Ola Langoday menginstruksikan, semua peserta didik, guru dan tenaga kependidikan dirumahkan terhitung mulai tanggal 20 Maret sampai  4 April 2020 dan masuk kembali pada tanggal 6 april 2020.

Dalam instruksi itu, Dinas PKO Kabupaten Lembata akan berkoordinasi dengan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan Pusat Asestman dan Pembelajaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, terkait tertundanya ujian sekolah (US) dan ujian nasional (UN) yang terjadi disemua jenjang SMP/SMTS dan SMP Satu Atap dan kegiatan Kompetensi Siswa Nasional (KSN). *Lagamaking

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap