LEWOLEBA,SELATANINDONESIA.COM – Pemerintah Kecamatan Ile Ape Timur di Kabupaten Lembata telah melahirkan sebuh kebijakan untuk menekan laju pertumbuhan kasus stunting di wilayah itu yang diberi nama Kelompok Peduli Stunting atau “KEPESTA”.
Camat Ile Ape Timur Yoseph Raya mengatakan itu ketika berbicara dalam acara pertemuan antara Wakil Ketua TP-PKK Lembata Ny. Maria N Sadipun bersama kader Posyandu di Aula Kantor Camat Ile Ape Timur, Kamis (19/02/2020). “Program ini diharapkan mampu berkontribusi dalam meminimalisir meningatnya jumlah stunting di kecamatan ini,” ujar Camat Yoseph Raya.
Mantan Ketua Api Reinha Rosari Mahasiswa Katolik Dioses Larantuka- Kupang ini mengatakan, ke depannya pihak Pemerintah Kecamatan Ile Ape Timur akan terus memacu semua pihak, terutama para kader posyandu untuk bekerja lebih keras lagi dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pada umumnya serta kesehatan ibu dan anak pada khususnya.
Wakil Ketua TP-PKK Lembata Ny. Maria N Sadipun saat itu mengatakan, permasalahan stunting di Kabupaten Lembata, masih menjadi salah satu prioritas utama dari Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Lembata.
Maria Sadipun menegaskan, dalam upaya pencegahan stunting, hal mendasar yang perlu diperhatikan bersama adalah bagaimana memperbaiki Pola Asuh, Pola Hidup, Pola Pikir, serta Pola Tindak. Keempat hal itu akan terlaksana salah satunya dengan berliterasi.
“Masalah stunting adalah masalah serius. Karena itu sangat diharapkan peran serta dari para kader PKK dalam melaksanakan tupoksinya masing-masing, terutama dalam pencegahan masalah-masalah kesehatan ibu dan bayi. Dan upaya pencegahan ini juga mesti memperhatikan budaya dan kearifan local,” ujar Maria Sadipun.
Pada kesempatan itu, selain memberikan materi, Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Lembata juga memberikan pelatihan kepada para kader tentang bagaimana mengolah pangan lokal menjadi sumber gizi.
Sekretaris Tim Penggerak PKK Kabupaten Lembata Maria Katarina Nanek mengatakan, tujuan pelatihan pengelolaan pangan B2SA (Beragam Bergizi Seimbang dan Aman) ini adalah untuk membudayakan pola konsumsi pangan B2SA kepada masyarakat melalui upaya penyebarluasan informasi tentang bagaimana memanfaatkan pangan lokal sebagai sumber gizi keluarga demi terciptanya pola hidup sehat. (*Lagamaking
Editor: Laurens Leba Tukan