LARANTUKA,SELATANINDONESIA.COM – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Flores Timur bakal menggelar Festival Bale Nagi. Festival yang berlangsung sejak tanggal 4 – 14 April 2020 itu digelar dalam rangka mendukung Perayaan Semana Santa 2020 di Larantuka.
Kepala Bidang Pemsaran pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Flores Timur Silvester S.T Kabelen kepada SelatanIndonesia.com, Rabu (11/3/2020) mengatakan, Festifal Bale Nagi digelar untuk mempromosikan pariwisata di Kabupaten Flores Timur. “Icon Pariwisata di kabupaten Flores Timur ialah Semana Santa maka tujuan dari Festival Bale Nagi ialah meningkatkan jumlah kunjungan wisata ke Kabupaten Flores Timur, sehingga kegiatan itu akan digelar sebelum sampai sesudah Semana Santa.
“Satu hari sebelum hari Minggu Palma dimulai dengan acara pembukaan yaitu tanggal 4 April yang diawali dengan penjemputan warga Diaspora Flores Timur atau para peziara yang memasuki Kota Larantuka,” ujar Silvester. Dijelaskannya, setelah penerimaan dilanjutkan dengan acara lounching buku Semana Santa karya Romo Hans. Buku itu kata dia, akan menjadi panduan untuk para peziara. “Setelah itu dilanjutkan dengan dialog Diaspora bersama Bupati Flotim dan acara makan bersama di pelataran Gedung DPRD Kabupaten Flores Timur,” jelasnya.
Silvester menjelaskan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata juga membuka stand dan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memamerkan soufenir dari kerajinan tangan khas Llotim, serta kuliner khas Flotim dengan menu khusus pantang dan puasa. “Ada empat lokasi yang disediakan yakni, Pelabuhan Laut Larantuka, Lapangan Ile Mandiri, Pante Besar, dan Pantai Suster,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya telah membangun berkoordinasi dengan Keuskupan Larantuka agar membuka tour rohani untuk memberikan kesempatan pada pengunjung dalam mengunjungi situs-situs rohani. Bahkan, pihaknya juga menyediakan narasumber serta pemandu disetiap situs yang dikunjungi untuk memberikan penjelasan bagi para peziara.
Silvester menjelaskan, pada hari Raya Jumad Agung tanggal 10 April 2020, ada dua lokasi yang disedikan bagi para pesiara untuk berdevosi yakni Kota Larantuka dan Desa Wureh. Sedangkan, pada Sabtu Santo Tanggal 11 April 2020, penyelenggara telah membuka dua tour yaitu Lamanabi dan Danau Asmara dengan menggunakan jalan darat, serta tour ke pantai Meko dan pulau waibalun dengan menggunakan kapal laut. Tour itu dibuka untuk umum dan pendaftaran sudah dibuka dan akan ditutup pada hari Jumad Agung di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Flores Timur.
“Tidak menutup kemungkinan juga untuk traveling yang mau berkunjung ke tempat lain, kita akan berkoordinasi dengan pihak travel untuk membuka paket perjalanan itu,” sebutnya.
Pada hari Minggu Paska 12 April 2020, lanjut Silvester, dibuka kegiatan pesta sunset di Kawaliwu. Kegiatan ini dimulai dengan hiburan musik, pameran kuliner, lomba layang-layang, lomba mancing tradisional, lomba dayung tradisional. Pelaksanaan akan dimulai pada jam 10.00, setelah perayaan misa, sampai sore hari menunggu sunset. “Kegiatan ini atas kerja sama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Flotim dengan kelompok Sadar Wisata serta Pemerintah Desa Kawaliwu. Pada jam 07.00, para pesiara diarahkan untuk mengikuti prosesi Maria Aleluya di Konga. Itu merupakan kerja sama dengan pemerintah desa Konga,” katanya.
Silvester menambahkan, pada hari Senin tanggal 13 April 2020 pagi, digelar perayaan misa syukuran nelayan di Pulau Waibalun, dan dipimpin oleh yang Mulia Mgr. Uskup Larantuka. “Setelah misa di lanjutkan dengan acara makan ikan yang disediakan oleh para nelayan,” katanya.
Usai perayaan di pulau Waibalun, selanjutnya acara pameran kelor dan sorgum di Taman Kota Larantuka yang dimeriahkan dengan pentas music dan dolo-dolo masal sekaligus sayonara untuk diaspora dan penutupan Festival Bale Nagi.
Dikataknnya, pada tanggal 14 April 2020, akan dibuka tour bebas namun masih dalam pengawasan dan koordinasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Flores Timur. Silvester menyarankan, para pesiara sebaiknya datang lebih awal sebelum masa tenang dan pulang setelah rangkaian Semana Santa sehingga bisa mengikuti rangkaian acara Festival Bale Nagi ini dengan hikmad. *) Eman Mawar
Editor: Laurens Leba Tukan
