Kapolri Bicara Soal Bentrok TNI-Polri di Kupang

1843
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo

JAKARTA,SELATANINDONESIA.COM – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo buka suara terkait kericuhan diduga melibatkan anggota TNI dan polisi di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dia menyatakan persoalan sudah ditangani.

“Tadi kan Kapolda sama Pangdam sudah rilis bareng-bareng, bahwa permasalahan sudah selesai. Sekarang mereka Pangdam dan Kapolda patroli bersama untuk apabila ada isu segera bisa diatasi yang jelas sudah tidak ada masalah,” ujar Jenderal Sigit saat di gedung Jasa Marga Km 70 Tol Jakarta-Cikampek, Kamis (20/4/2023) dilansir dari news.detik.com.

Kapolri menyebut, terdapat miskomunikasi di lapangan. Kendati begitu, masalah telah ditangani secara internal masing-masing instansi. “Tentunya ada miss di lapangan itu biasa, tapi secara internal udah kita masing-masing tangani,” tegasnya.

Seperti diketahui, kericuhan terjadi saat pertandingan final futsal tim Ranaka Polda NTT versus Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) di GOR Oepoi Kota Kupang pada Rabu (19/4/2023) malam.

“Kejadian itu terdapat empat korban luka-luka dari pihak polisi,” kata Kapolda NTT Irjen Johni Asadoma dalam konferensi pers di Mapolda NTT. Kericuhan di GOR Oepoi Kota Kupang itu merembet hingga rumah dinas Kapolda NTT Irjen Johni Asadoma yang diserang orang tidak dikenal (OTK). Pos polisi di Kuanino diserang oleh orang tidak dikenal. Mobil dan motor juga dibakar.

Empat polisi terluka imbas kericuhan yang terjadi di Kota Kupang. Keempat polisi terluka setelah dipukul orang tidak dikenal dalam kericuhan tersebut.

Kapolda Johni menyebut empat korban adalah Bripka Jimmy Tefbana bertugas di Polresta Kupang Kota, Bripda Betran Klau di Shabara Polda NTT, Briptu Maruli di Yanma Polda, dan Bripda David Riwu Ga di Banit Turjawali Polresta Kupang Kota.

Dijelaskna, keempat polisi mengalami luka ringan hingga berat. Tiga orang dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Kupang dan seorang lainnya di Rumah Sakit Wira Sakti Kupang.

PWNU NTT Seruhkan Perdamaina Jelang Idul Fitri

Ketua Pengurus Wilayah Nadhatul Ulama (PWNU) NTT, Drs. KH. Pua Monto Umbu Nay

Jelang Hari Raya Idulfitri 1444 H, publik Kota Kupang dan NTT digemparkan dengan aksi brutal sekelompok orang tak dikenal (OTK) pada Rabu (19/4/2023) malam. Para OTK menyerang dan merusak rumah jabatan (Rujab) Kapolda NTT dan merobohkan Pos PAM Idul Fitri.

Aksi brutal OTK itu juga membakar satu unit mobil patroli milik Satlantas dan satu unit sepeda motor. Serta, mereka juga merusak kaca di Kantor Pos Polisi Kanan dan LLBK. Peristiwa brutal itu terjadi sekitar pukul 23.00 Wita, Rabu (19/4/2023). Penyebab aksi brutal itupung hingga kini belum diketahui.

Ketua Pengurus Wilayah Nadhatul Ulama (PWNU) NTT, Drs. KH. Pua Monto Umbu Nay menyeruhkan agar seluruh elemen masyarakat terus menjaga situasi yang damai menjelang Hari Raya Idulfitri. “Sangat disayangkan peristiwa itu terjadi di antara sesama apparat. Bagaimana rakyat biasa mau teladani mereka,” sebut KH. Pua Monto Umbu Nay menjawab SelatanIndonesia.com, Kamis (20/4/2023).

Disebutkan Pua Monto Umbu Nay, jika para pelaku rusuh itu adalah muslim, maka nilai puasa telah ternodai dengan insiden tersebut. “Apalagi di penghujung Ramadlan jelang Idul Fitri,” katanya.

Ia menyebut, mestinya jika penyebab insiden itu masalah pribadi oknum, jangan sampe melibatkan korps termasuk semua simbol korps dan aset negara. “Harapan kami, para petinggi segera bertemu untuk menenangkan anggota masing-masing dan meredam masalah ini dengan solusi yang sejuk dan harmonis,” ujarnya.

Pua Monto Umbu Nay menyerukana kepada umat beragama di NTT agar terus menjaga kerukunan dengan saling menghormati sesama dalam menjalankan ritual dan hari besar agama masing-masing. “Khususnya umat Islam, mari kita tebarkan Islam yang damai, Islam yang Rahmatan lil’alamin. Jangan kita nodai Ramadlan yang kita perjuangkan melawan hawa nafsu menggapai kemenangan di hari Fitri,” pungkasnya.***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap