KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Setelah resmi ditetapkan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Republik Indonesia pada 23 Maret 2023 silam, lima orang tim seleksi (timsel) kini mulai bekerja melakukan seleksi calon anggota Bawaslu Provinsi NTT. Kelima tim seleksi tersebut berasal dari unsur akademisi, profesional, dan tokoh masyarakat yang memiliki integritas.
Kelima anggota tim seleksi anggota Bawaslu NTT itu diantaranya, Ernesta Uba Wohon, Eusabius Separera Niron, Alwan Ola Riantobi, Mikhael Feka dan Dr. Ahmad Atang. Kelima timsel anggota Bawaslu NTT itu ditetapkan dalam Pengumuman Bawaslu RI yang ditandatangani oleh Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja.
Selasa (18/4/2023), tim seleksi yang telah memilih Ernesta Uba Wohon sebagai Ketua Tim dan Alwan Ola Riantoby sebagai sekretaris tim mulai melakukan perkerutan terhadap calon anggota Bawasalu NTT. Tahapan penerimaan Bakal calon Anggota Bawaslu NTT dimulai 17 April – 3 Mei 2023 dengan ketentun 7 hari kerja.
“Kami diberikan waktu bekerja tiga bulan kedepan. Dan, saat ini sudah pada fase penerimaan pemberkasan bakal calon. Sedangkan tahapan sosialisasi, dan lain-lainnya sudah kami lakukan di sejumlah wilayah NTT. Harapan kami, kali ini lebih banyak lagi putra-putri NTT yang mengambil bagian dalam seleksi meski hanya untuk mendapatkan 2 orang,” sebut Ketua Timsel Ernesta Uba Wohon kepada wartawan di Sekretariat Timsel Bawaslu NTT, Hotel Amaris, Kota Kupang, Selasa (18/4/2023).
Dosen Fakultas Hukum Unwira Kupang ini mengatakan, Timsel membuka ruang sebesar-bersanta untuk masyarakat yang memenuhi sayarat agar mengambil bagian. “Animo yang terlihat sangat besar bahkan di website Bawsalu NTT malahan sudah dikunjungi lebih dari 3000an pengujung yang mengakses pengumuman, dan bagi kami ini sangat positif. Bahkan kami juga memberikan kesempatan kepada perempuan dan juga disablilitas untuk punya hak yang sama dalam proses seleksi,” sebut Ernest.
Anggota Timsel Ahmad Atang mengatakan, ada tiga tahapan seleksi yaitu tahap administrasi, tahap CAT, psikotes, dan kesehatan serta tahap wawancara. “Setiap tahap sistimnya gugur. Ketika tidak memenuhi syarat maka langsung gugur. Syarat utama batas bawah usia 35 tahun dengan standart pendidikan S1,” sebut Ahmad Atang.
Dosen politik dari Universtias Muhammadyah Kupang ini mengatakan, untuk tahapan CAT dan Peskotes timsel bekerja sama dengan Badan Kepegawaian Nasional (BKN). Sedangkan Psikotes dan Kesehatan bakal bekerja sama dengan Polda NTT. Kita harapan sama juga.
“Kali ini dibutuhkan dua orang sehingga tahapan akhir nanti kita wawancara 8 orang kemudian yang lolos 4 orang dan dikirim ke Bawaslu Pusat untuk fit and propertest kemudian diputuskan 2 orang untuk mendampingi 3 orang yang lain hasil seleksi tahun lalu,” ujar Ahmad Atang.
Anggota timsel lainnya Michale Feka menyebut, tahapan seleksi merupakan momentum keterbukaan dengan harapan Pemilu 2024 menjadi Pemliu yang terbaik. Itu pasalnya penyelenggara Pemilu diseleksi secara baik. “Kita minta dukungan media untuk sebarluaskan informasi ini teramsuk didalamnya apabila dalam proses pendafataran yang tidak memenuhi syarat bisa disampaikan ke kami di Timsel,” sebut Michael Feka.
Eusabius Separera Niron, anggota timsel lainnya mengatakan, timsel adalah ibu yang melahrikan Bawaslu maka seleksi yang dijalankan sangat professional dengan tujuan menghasilkan anggota Bawaslu yang juga profesional. “Prinsipnya, media adalah mitra kita. Kami juga memohon dukungan untuk kawal kami Timsel untuk dapat berproses dengan kualitas terbaik,” sebut dosen FISIP Unwira Kupang ini.
Sekretaris Timsel Alwan Ola Riantoby mengatakan, Pemilu adalah ruang pertengkaran yang dilindungi konstitusi. Pertengkaran untuk merebut dan mempertahankan kekusaan. “Karena ini momentum pertengkaran maka harus ada wasit dan itu Bawaslu. Problemnya adalah, apapaun pertadingannya sering wasit yang disalahkan. Namun, saya memastikan bahwa kami berlima akan menjalankan proses seleksi seobyektif mungkin,” kata Direktur Kata Rakyat Riset dan Konsultan yang berkedudukan di Jakarta.***Laurens Leba Tukan