Bank NTT – PT Talasi Terapkan Aplikasi Transparan dan Tekad Gubernur Laiskodat Soal Bursa Komoditi

143
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan Wagub Josef A, Nae Soi didampingi Dirut Bank NTT Harry Alexander Riu Kaho serta para Bupati dan Walikota se NTT saat mengunjungi dan menandatangani Kesepakatan Bersama dengan Founder PT. Talasi Tru Origin Alisjahbana Haliman di Wee Londa, Kecamatan Kota Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Senin (19/12/2022). Foto: Boy

TAMBOLAKA,SELATANINDONESIA.COMPT Talasi Tru Origin (Talasi) adalah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan produk hasil pertanian dan perkebunan. PT Talasi Tru Origin (Talasi) memproduksi produk-produknya dengan kualitas premium dari bahan-bahan lokal yang berkualitas.

Talasi berawal dari sebuah pemikiran untuk menghadirkan produk premium berkualitas dari alam sekaligus memberikan dampak terhadap pemberdayaan masyarakat setempat. Demikian sepenggal profile PT Talasi yang dipimpin Alisjahbana Haliman, Founder of Talasi.

Di NTT, kawasan produksi PT. Talasi Tru Origin, ada di Jl. Rumah Budaya Wee Londa, Kecamatan Kota Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD). Pada Senin (19/12/2022), berlangsunglah penandatanganan Kesepahaman Bersama antara PT. Talasi Tru Origin dengan PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (Bank NTT).

Hadir saat itu, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, Wagub Josef Nae Soi, Kapolda NTT Irjen Pol Johny Asadoma, Danlanud El Tari Kupang, Marsma TNI Aldrin Petrus Mongan, Kasrem 161/Wira Sakti Kupang, Kol Inf Simon Petrus Kamlasi, serta seluruh bupati, dereksi dan komisaris Bank NTT serta ratusan undangan.

Dari manajemen Talasi, hadir dan menandatangani dokumen MoU, Alisjahbana Haliman, selaku CEO, sedangkan Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho, atas nama Bank Pembangunan Daerah NTT. Adapun MoU dimaksud mengatur tentang Project Application Programming Interface bersepakat dalam mengintegrasikan sistem aplikasi yang dimiliki oleh masing-masing pihak  sehingga mempermudah proses transaksi dan pembayaran para petani dan atau user dari aplikasi milik PT. Talasi Tru Origin.

Alisjahbana Haliman saat itu menegaskan bahwa pihaknya bekerjasama dengan Bank NTT untuk menciptakan aplikasi. “Nah aplikasi ini nantinya akan dipakai oleh petani untuk menjual hasil panennya ke Talasi. Jadi dengan website ini akan terbaca bagaimana transaksi kita dengan petani. Benar nggak kita beli dari petani. Kita bisa tekan harganya dan ada data transaksinya, track record-nya,”tegas Alisjahbana.

Disebutkan, ketika ia bertemu dengan Dirut Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho untuk menyampaikan hal ini, sangat diterima baik. “Saya saat bertemu dengan Pak Alex, beliau begitu antusias untuk bekerjasama. Nah ini perlu kami sampaikan,” ujarnya.

Usai penandatanganan MoU dengan Bank NTT, dilanjutkan dengan penandatanganan MoU antara Pemerintah Provinsi NTT dengan PT. Talasi Tru Origin, yang mana Gubernur Laiskodat atas nama Pemprov NTT menandatangani kerjasama ini. Adapun kesepakatan ini adalah tentang budidaya pengolahan hasil pertanian jambu mente dan kedua, penandatangana kesepakatan bersama tentang pengembangan dan pengelolaan hasil hutan bukan kayu dengan pola agroforestry.

Sebelumnya, ketika menerima rombongan, Alisjahbana menjelaskan mengenai keberadaan PT Talasi di Tambolaka. Bahwa mereka sudah hadir selama tiga tahun terakhir dan dalam masa itu, mereka sudah banyak berbuat. Diantaranya membeli hasil bumi yang diproduksi masyarakat seperti jambu mente yang kemudian diolah menjadi beraneka produk turunan. Di lokasi ini, bisa menemukan susu mente, begitu pula buahnya diolah lagi menjadi beraneka produk. Ada juga tanaman kopi serta lokasi khusus roasting kopi khas Sumba.

Tak hanya itu, mereka pun memproduksi minyak serai dan masih banyak lagi. Rombongan gubernur dan para bupati, diajak berkeliling ke lokasi-lokasi sentra produksi untuk melihat dari dekat pengolahan minyak sereh dan lainnya. Juga ada penanaman secara simbolis aneka tanaman produksi.

Gubernur Liskodat menyentil tata cara bertani kebanyakan masyarakat. Diakui bahwa masih banyak yang bertani dengan menggunakan cara-cara tradisional dan menerapkan pola bertani ala manusia purba. Tak hanya itu, dia menyebut, ada cara berikut yakni dengan menggunakan teknologi, mekanisasi alat-alat pertanian, maka itu berarti sudah naik kelas. Dan sudah ada kemajuan ketika ada hasil pertanian yang dibeli, lalu dijual kembali ke pihak-pihak yang membutuhkan hasil pertanian tersebut.

“Nah ini kita kenal dengan bursa komoditi. Bursa komoditi ini untuk memantau perdagangan dari seluruh komoditi dari pertanian. Itu level kedua. Naik lagi, prosesing terhadap hasil pertanian. Jadi tanpa sadar kita hari ini kita sedang naik ke level tiga, yakni prosesing industri.,”tegasnya.

Dikatakannya, kita memerlukan proses tersebut walau masih berskala kecil, karena untuk memulai sesuatu yang besar harus dari yang kecil. Dan butuh fondasi yang kuat. Diakui kehadirannya bersama Forkopimda semata-mata untuk saling terikat secara moral agar nantinya kedepan pihak-pihak yang bekerjasama lebih bertanggungjawab lagi.

“Memang seara hukum ada dokumen yang ditandatangani, namun secara moral, ada kepastian bahwa ada seorang relasi yang memiliki visi serta networking yang baik, mau datang dan menjalin kerjasama secara serius di NTT, untuk mendesain apa yang kita makan dan minum serta pakai, berasal dari NTT,” tegas Gubernur Laiskodat.*/)MS/Boy

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap