Gubernur Laiskodat Gagas BPungPetani, Aplikasi Cerdas Bank NTT Terintegrasi dengan Sektor Pertanian

112
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat didampingi Staf Khusus H. Anwar Pua Geno dan Penjabat Bupati Flotim serta sejumlah Kepala Dinas ketika berdialog dengan masyarakat Desa Lamahala Jaya, Kecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Sabtu (10/9/2022). Foto: SelatanIndonesia.com/Laurens Leba Tukan

ADONARA,SELATANINDONESIA.COM – Ancaman krisis global di sektor pangan disikapi sangat serius oleh Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat. Melalui Bank NTT, Gubernur Laiskodat menemukan sebah model pembanguna baru yaitu menggerakan sektor pertanian dengan sektor perbankan untuk berada sama-sama dalam satu ekosistem.

Adalah BPungPetani. Sebuah aplikasi yang baru diluncurkan Bank NTT untuk menjamin kerja kolbaoratif dari berbagai elemen untuk menghadapi ancaman krisis pangan yang sedang menghantui dunia di tahun 2023.

Terobosan itu diterjemahkan secara apik oleh Dirut Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho  yang terus berupaya mewujudkan impian Pemerintah Provinsi NTT membawa masyarakat Bangkit menuju Sejahtera. Kendati berbagai tantangan dihadapai Provinsi NTT dan bangsa Indonesia saat ini, Bank NTT tetap hadir sebagai solusi mengatasi aneka masalah yang dihadapi Pemda dan masyarakat terutama soal pangan.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi NTT, Lecky F. Koli kepada SelatanIndonesia.com mengatakan, semua pihak terkait patut menjalankan arahan Presiden RI dan Gubernur NTT tentang pangan.

“Komoditas yang diminta Bapak Presiden dan Bapak Gubernur yaitu Jagung, Sorgum dan Kelor merupakan komunitas yang sangat cocok dengan alam dan budaya NTT. NTT ini musim hujan lebih pendek dibandingkan musim kemarau, sehingga potensi yang besar itu harus kita mengkonslidasikan dan berkoordinasi dengan semua kabupaten, sampai Camat, Kepala Desa, serta Penyuluh Pertanian di masing-masing daerah agar bisa mengoptimalkan musim tanam. Karena di musim itulah sumber air yang paling banyak tersedia untuk pengembangan produksi pertanian secara masif,” sebut Luky Koli.

Disebutkan, Pemerintah menyiapkan benih, pupuk, obat-obatan dan lain sebagainya. Dan, sebagai instrument pembiayaan dikerjasamakan dengan Bank NTT untuk memenuhi semua kebutuhan sarana produksi. Sedangkan Pemerintah daerah tinggal menggerakan masyarakatnya untuk memenfaatkan semua lahan kering yang ada di setiap kabupaten untuk menanam. “Ini sekaligus untuk membangun ketahanan pangan mengantisipasi ancaman krisis pagan di tahun 2023 dan seterusnya, sehingga nanti apabila kita bisa kejakan ini dengan baik dan sesuai dengan target Pak Gubernur untuk menanam seluas-luasnya di masing-masing daerah itu dapat kita tingkatkan produksi. Sekaligus peningkatan produksi itu bisa memberikan kontribusi untuk membangun ketahanan pangan Nasional sehingga kita terhindar dari ancaman krisis pangan,” jelasnya.

Disebutkan Luky Koli, mesti disadari bahwa saat ini kapasitas fiskal daerah termasuk pendapatan Negara juga berkurang lantaran beberapa fenomena yang terjadi seperti Covid, perang Rusia-Ukraina serta badai seroja yang menghajar NTT setahun silam.

“Kondisi ini membawa kita pada kurangnya pembiayaan. Karena untuk menggerakan produksi butuh biaya. Salah satu instrument pembiayaan yang ada itu Bank NTT. Nah Bank NTT ini sangat massif dalam pergerakannya untuk bisa membangun usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan itu bersentuhan langsung dengan kebutuhan petani. Dan kita sudah melakukan kerjasama dengan bank NTT untuk menyediakan aspek pembiayaannya sehingga kita tidak bermasalah dalam penyediaan sarana produksi pertanian,” katanya.

Ia menambahkan, pada pecan depan, Dinas Pertanian tanaman Pangan NTT dan Bank NTT akan menandatangani kerja sama pembiayaan untuk bisa menggenjot produksi komoditas yang disarankan Presiden dan Gubernur NTT yaitu Sorgum, Jagung dan Kelor. “Kemudian nanti akan bisa dilaksanakan oleh petani. Karena sudah ada jaminan pembiayaan sekaligus kita siapkan offtaker untuk menjamin pemasarannya. Sehingga ini sudah terintegrasi dalam satu ekosistem pembiayaan pertanian sehingga itu semua akan memudahkan kita untuk meningkatkan produksi ketahanan pangan,” sebutnya.

Yang peling penting sekarang menurut dia adalah, bagaimana para Bupati menggerakan masyarakatnya memanfaatkan semua sumber daya lokal yang ada. “Juga melibatkan TNI/Polri untuk sama-sama kita kerja secara massif untuk kemudian bisa mewujudkan produksi dan memanfaatkan secara optimal musim hujan tahun 2022 ini,” katanya.

Tentang BPungPetani

Aplikasi BPungPetani ini menurut Luky Koli dihadirkan untuk memantau pergerakan teman-teman dan semua yang terlibat di lapangan. “Aplikasi ini diciptakan untuk mendapatkan data dan informasi tentang produksi ketersediaan pangan. Karena itu semua penyuluh kita wajibkan untuk menginput luas tambah tanam setiap kali petani menanam sehingga kita bisa tau kodisi pangan di satu daerah dalam kondisi surplus atau defisit,” sebutnya.

Dikatakan, dengan adanya data seperti itu melalui aplikasi BPungPetani, maka pola ini sebagai upaya untuk mendapatkan data yang bakal menjadi dasar kebijakan bagi pemerintah daerah untuk mengatur manajemen distribusi untuk bisa memindahkan produksi dari tempat yang surplus ke tempat yang defisit.

“Nah itu tentu satu desain yang betul-betul sudah terintegrasi dan menurut kita ini satu model manajemen pembangunan baru yang digagas oleh Pak Gubernur dengan menggerakan sektor pertanian dengan sektor perbankan untuk berada sama-sama dalam satu ekosistem. Sehingga hal-hal yang berkaitan dengan pembiayaan pertanian seterusnya itu semua dapat kita atasi secara bersama-sama. Dan, dari sisi sumber daya manusia otomatis akan terjadi transfer noulies karena ekosistem itu menyatakan para ahli, praktisi, petani, masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan lain sebagainya sehingga akan saling belajar dalam ekosistem itu,” sebutnya.

Kadis Luky Koli mengatakan itu usai Rapat Kerja Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dengan seluruh Kepala Desa, Lurah dan Camat se Kabupaten Flores Timur, Sabtu (10/9/2022) di Pantai Ina Burak, Desa Nihaone, Kecamatan Ile Boleng dalam rangkaian kunjungan kerja.

Kunjungan Kerja  Gubernur Laiskodat kali ini diawali dari Kabupaten Lembata sejak Jumat (9/9/2022) dilanjutkan ke Adonara Flores Timur, seterusnya ke Kabupaten Sikka dan berakhir di Kabupaten Ende. Selain didampingi isterinya Ny. Julie Sutrsino Laiskodat, Gubernur Laiskodat didampingi Penjabat Bupati Flotim Doris Alexander Rihi, para staf khusus dan staf ahli diantaranya Prof. Daniel Kamoe, dr. Stef Bria Seran, Thony Djogo, H. Anwar Pua Geno, dan Pius Rengka serta dr. Mese Ataupah. Juga Dirut bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho, serta sejumlah Anggota DPRD NTT diantaranya Alex Ofong, Ana Waha Kolin dan Bonny Jebarus.

Didampingi pula para pimpinan OPD Provinsi NTT diantaranya Kadis PUPR Maksi Nenabu, Kadis Pertanian Tanaman Pangan Lecky F. Koli, Kadis Perindag Nazir Abdulla, Plt. Kadis Kelautan dan Perikanan Any Boro, Kepala Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan Dr. Lery Rupidara, Kepala Badan Aset dan Pendapatan Alex Lubalu, serta Kepala Biro Adiminstrasi Pimpinan Pricilia Parera.***Laurens Leba Tukan

 

Center Align Buttons in Bootstrap