KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena menggelar sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan untuk Pengurus dan Anggota Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) NTT. Di penghujung acara Sosialisasi, Melki Laka Lena mengajak sekitar 150 peserta menyanyikan lagu Pancasila Rumah Kita.
Syair lagu ciptaan Alm. Franky Sahilatua itu membuat para peserta makin khususk usai mengikuti Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang digelar di Aula Poltekes Kemenkes Kupang, Senin (28/3/2022). Acara tersebut terselenggara berkat koordinasi dari Ketua WKRI Cabang St. Yoseph Pekerja Penfui Kupang, Ny. Yustina Sarong Lema.
Mengusung tema Internalisasi Nilai-Nilai Kebangsaan Memperkokoh Peran Pemuda dan Perempuan di Masa Pandemi, acara sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan itu dipandu oleh Direktur Poltekes Kemenkes Kupang Dr. Katrin Wagu.
Melki Laka Lena menyebutkan, sebagai anggota MPR RI, pihaknya memiliki tugas untuk mewartakan dengan lantang tentang Empat Pilar Kebangsaan bagi masyarakat. “Ini kesempatan pertama saya diberikan waktu untuk bicara di forum ibu-ibu di WKRI. Selain untuk mewartakan tentang Empat Pilar Kebangsaan, saat ini juga sebagai wujud partisipasi dan gotong royong saya berkontribusi untuk membantu kelancaran Konferda ke V WKRI NTT,” sebut Melki Laka Lena.
Ketua DPD I Golkar NTT ini mengajak kelompok perempuan dan anak muda Kota Kupang untuk berkontribusi pada persoalan sosial ekonomi yang ditimbulkan karena pandemi Covid-19 dengan semangat gotong-royong dan kebangsaan.
Dikatakannya, sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan ini diselenggarakan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPRI RI) untuk mensosialisasikan nilai-nilai Empat Pilar Kebangsaan yang terdiri dari Pancasila sebagai Ideologi Negara, UUD 1945 sebagai Konstitusi Negara, Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai bentuk Negara dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan Negara. “Inilah empat Pilar Kebangsaan kita yang mrtupakn rumah besar kita Indonesia,” ujarnya.
Melki Laka Lena menyoroti tantangan yang dihadapi oleh kelompok pemuda dan perempuan yang merupakan kelompok rentan di masyarakat. Kedua kelompok ini tidak luput dari krisis pandemi Covid-19 yang menghantam berbagai bidang seperti ekonomi, sosial, kesehatan mental bahkan kekerasan rumah tangga yang kerap dihadapi kelompok perempuan selama masa pandemi.
“Data Komnas HAM menunjukan bahwa selama masa pandemi Covid-19, pengajuan kasus KDRT meningkat lebih dari 60% ditenggarai diakibatkan oleh berbagai masalah sosial yang timbul akibat krisis Covid-19,” ujarnya.
Itu pasalnya, Melki Laka Lena mengajak kelompok perempuan dan pemuda di Kota Kupang untuk bahu-membahu saling mendukung sesama pemuda dan perempuan. Selain itu, kontribusi pada masalah sosial ekonomi COvid-19 dapat dilaksanakan baik secara individu maupun berorganisasi dengan semangat gotong-royong seperti yang termuat dalam Pancasila. “Saya juga mengajak perempuan dan pemuda untuk berkontribusi dengan membantu menyebarkan informasi yang benar terkait perkembangan pandemic Covid-19. Kita harus berani memberantas HOAX serta mengajak masyarakat untuk melaksanakan protokol kesehatan dan vaksinasi untuk menghentikan penyebaran Covid-19,” ujar Melki Laka Lena.
Ketua Presidium I WKRI NTT, Ety Seran-Bekak mengajak seluruh anggota WKRI NTT agar serius mengikuti Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang disampaikan Wakil Ketua Komisi IX Melki Laka Lena. “Sebagai WNI kita harus memahami dan mengimplementasikan dalam kehidupan keseharian kita untuk mewujudkan perdamaian dan kesejahteraan masyarakat. Dan, WKRI harus menjadi pelopor,” ujar Ety Seran-Bekak.
Direktur Poltekes Kemenkes Kupang Dr. Katrin Wagu selaku moderator dalam sosialisasi itu memberikan apresiasi kepada Melki Laka Lena yang bersedia memberikan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di kampus Poltek Kupang. “Kami bangga karena Pak Melki ini adalah alumni dari Sekolah Farmasi Kupang yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Poltekes Kemenkes Kupang,” sebut Katrin Wagu.***Laurens Leba Tukan
