TAMBOLAKA,SELATANINDONESIA.COM–Pembangunan ruas jalan Radamata menuju Katewel di Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur yang kini dipimpin Viktor Bungtilu Laiskodat dan Josef A. Nae Soi, atau yang dikenal dengan sandi politik Victory-Joss dipandang sebagai perwujudan mimpi warga SBD.
“Persis di jembatan sebelum pasar Ombakomi, itu jalan dari dulu rusak parah. Selalu ditambal tapi ujungnya akan rusak lagi. Nah daripada rusak terus lebih baik diperbaiki dengan catatan harus bangun juga drainasenya karena kelemahan kita disitu. Banyak jalan di SBD tanpa drainase. Imbasnya, jalan yang baru dibangun pun langsung rusak,” sebut Vinsen Dadi, warga Tambolaka yang ditemui SelatanIndonesia.com, Jumat (10/12/2021).
Vinsen Dadi medukung penuh pengerjaan jalan di ruas Radamata-Katewel karena sudah sejak lama warga merindukan jalan yang bagus di jalur itu. Disebutkan, dengan banyak jalan yang rusak dan berlubang akan berdampak buruk buat para pengguna jalan. Selain akan menyebabkan kecelakaan, jalan rusak juga akan memangkas jarak tempuh yang ada.
Ungkapan serupa dilontarkan warga lainnya, Ivone Natara. Menurut Ivone, infrstruktur jalan masih jadi kebutuhan penting masyarakat saat ini. “Terima kasih Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur NTT yang membangun jalan kami. Sudah lama kami mengaharpak ada pembangunan jalan di sini karena ini jalan Provinsi,” ujarnya.
Menurutnya, pembanguna ruas jalan itu menunjukkan komitmen yang serius dari pemerintah dalam membangun NTT. “Kami sangat bersyukur bisa mendapatkan pembangunan jalan di sini. Kami mendoakan agar Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur selalu sehat dalam melayani masyarakat NTT,” katanya.
Pantauan SelatanIndonesia.com, Jumat (10/12/2021), pengerjaan jalan di Radamata Kecamatan Kota Tambolaka menuju Katewel di Kecamatan Loura saat ini sedang dalam proses yang telah mencapai 20 persen. “Progresnya baru 20 persen karena pengerjaan baru dimulai tanggal 12 November kemarin, sebut Pelaksana proyek PT Bumi Permai Nusantara, Faldi Djawaloma.
Dikatakan, pembanguan jalan itu merupakan proyek dari provinsi dari APBD I, dengan sumber pembiayaan melalui pinjaman daerah PT SMI. Dikatakan Faldi, ruas jalan yang dikerjakan itu sepanjang 5 Km yang dibagi dalam dua segmen. “Segmen pertama dimulai dari depan Kantor Pos hingga Mako Brimob dengan total ruas jalan 2,5 Km, selanjutnya segmen kedua dari Mako Brimob hingga Katewel berjarak 2,5 Km,” jelasnya.
Faldi menjelaskan, nilai proyek untuk membiayai pembangunan jalan tersebut mencapai sekitar Rp 9 miliar lebih. “Semuanya full hotmix namun disesuaikan dengan tingkat kerusakannya. Kalau jalannya parah sekali maka kami harus mulai dari agregat B baru lanjut hotmix sedangkan yang sudah aspal tinggal kita hotmix dengan ketebalan yang maksimal,” ujarnya.
Ia menambahkan, sejak proses pelaksanaan hingga saat ini, pihaknya tidak pernah menemukan kendala apapun. “Tidak ada konflik sosial yang terjadi. Masyarakat di sini malah sangat mendukung didukung oleh masyarakat. Bahkan sebelum pengerjaan banyak masyarakat bergantian menanyakan kapan pengerjaannya. Yang kami takutkan hanya cuaca saja ditambah arus lalu lintas saat pengerjaan sehingga kami sangat hati-hati agar tidak menimbulkan masalah bagi pengendara yang lewat. Sisanya tidak ada sama sekali,” ujarnya.
Faldi menambahkan, soal target pekerjaan pihaknya mematok sebelum bulan April 2022, semua pekerjaan sudah selesai. “Intinya sebelum tanggal selesai di kontrak sudah bisa selesai,” katanya.***Laurens Leba Tukan