BORONG,SELATANINDONESIA.COM – Wakil Bupati Manggarai Timur Drs. Jaghur Stefanus melantik 6 orang menjadi Pj. Kepala Desa di wilayah Kecamatan Lambaleda Timur, Kabupaten Manggarai Timur, Rabu (4/8/2021).
Menyikapi itu, Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Manggarai Timur, Vinsenisus Reamur mengharapkan agar, para Pj Kades yang dilantik agar selalu membawa keteduhan di tengah masyarakat. “Jalankan roda pemerintahan di desa, jangan terlibat politik praktis saat Pilkades. Berharap kehadiran pejabat memberi keteduhan ditengah masyarakat yang akan melakukan proses Pilkades,” sebut Vinsensius kepada SeatanIndonesia.com, Minggu (8/8/2021).
Anggota DPRD Kabupaten Manggarai Timur dua periode ini mengatakan, pelantikan P. Kades tersebut untuk mengisi tugas kepala desa lama yang sedang lowong karena para Kades yang lama ikut bertarung dalam Pilkades. “Pemilihan Kades yang rencana awalnya dilakukan bulan Juli akhirnya ditunda ke bulan Agustus 2021, sehingga yang paling penting bagi para Pj Kades saat ini adalah melakukan pendataan masyarakat yang akan divaksin. Kirim data itu guna memastikan ketersediaan vaksin. Juga harus sanggup menjamin bahwa proses pilkades berjalan aman dan damai,” ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Bupati Manggarai Timur, Drs. Jaghur Stefanus melantik Penjabat Kepala Desa pada Beberapa Desa di Kecamatan Lamba Leda Timur pada hari Rabu (4/8/21) bertempat di Aula Kantor Kecamatan Lamba Leda Timur. Acara pelantikan ini dihadiri Pimpinan Perangkat Daerah Lingkup Pemda Matim, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Manggarai Timur, Wakil ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Matim dan Camat Lamba Leda Timur.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat, dengan membatasi jumlah undangan yang hadir serta wajib menggunakan masker dan menjaga jarak selama acara berlangsung. Para Penjabat Kepala Desa yang dilantik adalah:
1. Agustinus Gonsi, A.Md, sebagai Penjabat kepala Desa Rengkam;
2. Bernorius Ronaldus Cangguk, S.Sos, sebagai penjabat Kepala Desa Bolo Lero;
3. Wilibrodus Varni, SE, sebagai penjabat kepala desa Watu Arus;
4. Yosef Kasim, sebagai penjabat kepala Desa Wangkar Weli;
5. Anselmus Hadia Doa, sebagai penjabat kepala desa Tango Molas;
-
Albertus M. Tutiadi, sebagai penjabat kepala desa Compang Wunis.
Wakil Bupati Matim mengatakan, pemerintah desa merupakan wajah “depan” pemerintah daerah, karena desa yang langsung berhadapan dengan masyarkat.
“Sebagai wajah Pemerintah yang langsung berhadapan dengan masyarakat maka, baik buruknya kinerja desa akan berdampak pada penilaian kepada Pemerintah di tingkat yang lebih tinggi. Pemerintahan di desa adalah pemerintah yang langsung berhadapan dengan masyarakat dan semua persoalan yang ada di masyarakat. Karena itu kinerja saudara-sudara akan menjadi tolak ukur kinerja pemerintah daerah secara keseluruhan,” sebut Wabup Matim.
Wabup Jaghur Stefanus menambahkan, waktu jabatan para penjabat kepala desa memamg singkat, namun pekerjaan rumahnya banyak. “Tugas yang paling mendesak yang harus diselesaikan adalah percepatan pencairan dana bantuan sosial, penanganan Covid dan pelaksanaan Pilkades. Bansos harus segera diproses karena itu merupakan hak rakyat. Prinsipnya adalah bekerja sesuai aturan dan tanpa kepentingan pribadi. Ingat hukum adalah panglima, aturan itu harus menjadi pegangan. Neka wecak seng desa, jaga kaeng sale labe. Terkait Covid, aktifkan kembali posko-posko desa, dan kades harus menjadi contoh pelaksanaan prokes dan jangan bosan-bosan mengedukasi masyarakat,” sebut Wabupa Matim dalam siaran pers Humas dan Protokol Matim. ***Laurens Leba Tukan
Komentar