Yance Maring, dari Israel ke Dulitukan untuk Pertanian Irigasi Tetes

572
Fonder Agroma Indonesia, Yance Maring memberikan pelatihan kepada Lentera Desa dalam pertanian irigasi tetes di kebun kelompok, Minggu (6/6/2021).

LEWOLEBA,SELATANINDONESIA.COM – Fonder Agromar Indonesia, Yance Maring, memberikan pelatihan mekanisasi pertanian modern berbasis irigasi tetes.

Pelatihan mekanisasi pertanian irigasi tetes itu diberikan Yance Maring kepada kelompok tani Lentera Desa di Desa Dulitukan, Kecamatan Ile Ape, Minggu (6/6/2021).

Memanfaatkan lahan tidur di Dulitukan, Yance bersama Lentera Desa membuka lahan baru untuk pertanian modern tersebut. “Wilayah Ile Ape ini tepat untuk pertanian irigasi tetes. Israel daerah gurun saja sangat bisa, apalagi disini. Intinya di rekayasa teknologi,” sebut jebolan Arava Int Center For Agricultural Training (AICAT) Israel.

Menurutnya, wilayah Ile Ape yang kering dan gersang sangat tepat untuk menerapkan pertanian berbasis irigasi tetes. Sehingga, lanjutnya, para petani tidak hanya monoton menanam tanaman produksi agronomi melainkan perlu juga memulai dengan tanaman hortikultura.

“Musim hujan sudah pasti petani akan tanam jagung, dan kacang atau ubi, tapi musim panas mereka bisa manfaatkan untuk tanaman hortikultura”, sebut pria asal kabupaten Sikka ini.

Yance yang ditemui wartawan di kebun kelompok Lentera Desa juga menjelaskan tentang manfaat dari model pertanian terbaru ini. Baginya, metode irigasi tetes bukan lagi hal baru tapi sesuatu yang sudah lama dikembangkan di Indonesia.

Hanya saja, bagi dia, para petani tidak terbiasa dan tekun serta telaten dengan cara baru pertanian ini. “Sistem tetes ini tidak butuh banyak air, lebih efisien, hemat tenaga, untuk produktivitas saja hasilnya sangat menjanjikan, intinya petani harus fokus, maka mereka akan mandiri”, harapnya.

“Memang investasi di awalnya besar tetapi kalau kita analisis sebetulnya ini melakukan penghematan yang cukup besar dibandingkan dengan sistem konvensional, memang biaya produksi yang dikeluarkan kecil tetapi itu dikeluarkan terus-menerus”, ujarnya.

Melalui Lentera Desa, Fonder Agronomi ini berhasil melakukan instalasi media irigasi tetes dalam kurun waktu hanya dua hari. “Ini sebagai Pilot Project dan diarahkan coba tanam tomat dan cabai, kalau sudah berkembang bagus kita buka lebih besar”, ujar pria yang juga lulusan Politeknik Pertanian Negeri Kupang ini.

Ketua Kelompok Lentera Desa, Romanus Antoni Payong menyambut baik gebrakan baru dalam bidang pertanian ini. Bagi mereka, pelatihan yang diberikan Fonder Agromar Indonesia adalah hal baru dan dipastikan memberi efek positif. “Melalui Facebook akhirnya kami bisa ketemu dan minta dia datang disini beri pelatihan/praktek langsung”, ucap Romanus kepada wartawan.

Lanjutnya, pihaknya optimis mengembangkan model pertanian modern itu. Mereka konsisten, selain bertani di musim hujan, mereka juga serius untuk kembangkan irigasi tetes di musim panas. “Anggota kelompok ada 10 orang. Kami konsisten. Lahan seperempat hektar yang sudah ada ini tetap dengan irigasi tetes”, pungkas Romanus.*)Tedy Lagamaking

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap