GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Infrastruktur
Beranda / Infrastruktur / Warga Alor Menyambut Jalan Baru: Ayodia Kalake, Benny Nahak, dan Rocky Winaryo Letakkan Batu Pertama

Warga Alor Menyambut Jalan Baru: Ayodia Kalake, Benny Nahak, dan Rocky Winaryo Letakkan Batu Pertama

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah Ayodhia G. L. Kalake didampingi Kepala Dinas PUPR NTT Benyamin Nahak, dan Wakil Bupati Alor Rocky Winaryo ketika bersama-sama meletakkan batu pertama pembangunan dua ruas jalan penting: Kalabahi–Kokar dan Watatuku–Mataraben, Senin (11/8/2025). Foto: Dok.PUPRNTT

KALABAHI,SELATANINDONESIA.COM — Di tepi jalan berdebu yang menghubungkan Kalabahi dan Kokar, Naomi Adang, 46 tahun, berdiri sambil menatap hamparan bukit kering di kejauhan. Perempuan penjual sayur dan pisang dari Kokar ini tahu betul betapa melelahkannya menempuh perjalanan pulang-pergi ke pasar. “Kalau musim hujan, jalannya licin dan berlubang. Sayurku sering layu sebelum sampai pasar,” ujarnya sambil tersenyum tipis.

Harapan Naomi, dan ribuan warga Alor lain mulai menemukan jawabannya pada Senin (11/8/2025). Di hadapan masyarakat, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah Ayodhia G. L. Kalake, Kepala Dinas PUPR NTT Benyamin Nahak, dan Wakil Bupati Alor Rocky Winaryo bersama-sama meletakkan batu pertama pembangunan dua ruas jalan penting: Kalabahi–Kokar dan Watatuku–Mataraben.

Proyek ini menyedot anggaran lebih dari Rp8 miliar. Ruas Kalabahi–Kokar, dengan dana Rp4,93 miliar, akan diperbaiki sepanjang total 4,5 kilometer lewat pemeliharaan, rehabilitasi, dan rekonstruksi. Sementara ruas Watatuku–Mataraben menghabiskan Rp3,06 miliar untuk menggarap hampir 2 kilometer jalan.

Bagi Ayodhia, yang pernah menjadi Penjabat Gubernur NTT, pembangunan ini adalah bagian dari memastikan wilayah kepulauan tak tertinggal. “Jalan di sini adalah urat nadi ekonomi dan pelayanan publik. Setiap rupiah anggaran harus menjadi infrastruktur yang berdaya guna,” katanya di lokasi seremoni.

Benyamin Nahak menegaskan pekerjaan akan selesai tepat waktu dan sesuai spesifikasi. “Kita ingin masyarakat cepat merasakan manfaatnya,” ujarnya. Sementara Rocky Winaryo menyebut proyek ini sebagai bukti nyata kolaborasi pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten.

Ketika Cinta Menjadi Kebijakan: 4000 Unit Rumah Mandiri Tak Cukup Menurunkan Kemiskinan, Bupati Sumba Tengah Cetuskan PK POM

Di tengah kerumunan warga yang hadir, Naomi mengaku ingin melihat langsung jalan yang kelak akan mempersingkat waktu tempuhnya ke pasar dari dua jam menjadi satu jam saja. “Kalau jalannya bagus, sayurku sampai di pasar dengan segar. Harga juga bisa lebih baik,” ujarnya dengan nada optimistis.

Pembangunan dua ruas jalan ini bukan sekadar proyek fisik, melainkan janji yang akhirnya ditepati setelah bertahun-tahun hanya jadi wacana. Bagi warga seperti Naomi, setiap tumpukan batu, adukan semen, dan tarikan aspal adalah tanda bahwa roda pembangunan meski pelan, akhirnya berputar juga di Alor.*/mw/Laurens Leba Tukan

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ă— Advertisement
Ă— Advertisement