ENDE,SELATANINDONESIA.COM – Ribuan warga memadati depan rumah jabatan Wakil Bupati Ende, Jumat (19/9/2025), menyambut para peserta Tour de EnTeTe etape kedelapan Ende–Bajawa. Dari balik pagar dan trotoar, warga tak ingin melewatkan momen langka: berfoto bersama para pembalap sebelum dilepas menuju “Kota Dingin” Bajawa.
Mery, salah seorang warga, mengaku sengaja datang lebih awal. “Ini kesempatan langka, siapa tahu tidak terulang lagi. Foto-foto ini langsung saya bagikan di media sosial,” katanya.
Etape Ende–Bajawa dilepas langsung Wakil Bupati Ende, Dominggus Minggu Mere, bersama jajaran Forkopimda. Meski mengaku lelah, salah satu pembalap asal Malaysia menyatakan tekadnya menuntaskan seluruh lintasan hingga garis akhir.
Sehari sebelumnya, etape tujuh yang berputar di Kota Ende dijadikan ajang solidaritas untuk korban bencana banjir bandang di Mauponggo, Nagekeo. Dari hadiah lomba, sumbangan pembalap, panitia, dan warga, terkumpul Rp109,6 juta. Donasi itu diantar langsung pembalap Prancis Maxime Marthin dan pembalap Mesir Omar Walid Elbehiry bersama panitia ke posko bencana di Kantor Camat Mauponggo.
Wakil Bupati Nagekeo, Gonzalo Gratianus Muga Sada, menerima bantuan tersebut. “Bencana ini menelan sembilan korban jiwa, enam ditemukan, tiga masih hilang. Selain itu 19 orang luka-luka dan hampir 400 orang harus mengungsi,” jelasnya.
Gubernur NTT Melki Laka Lena memuji solidaritas para pembalap dan penyelenggara. Ia mengingatkan kembali nilai Pancasila yang lahir di Ende. “Balap sepeda itu roda, ada yang di atas, ada yang di bawah. Yang di atas harus melihat yang di bawah. Begitu juga dalam hidup bermasyarakat,” kata Melki.
Dengan semangat kemanusiaan itulah para riders hari ini kembali mengayuh, dari Kota Pancasila menuju Kota Dingin.*/Gem/Laurens Leba Tukan



Komentar