GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Gubernur NTT
Beranda / Gubernur NTT / Peziarah Digital di Tanah Flobamorata: Gubernur Melki Dukung Rakor Kepemudaan Katolik Nusra-Bali

Peziarah Digital di Tanah Flobamorata: Gubernur Melki Dukung Rakor Kepemudaan Katolik Nusra-Bali

Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena ketika menerima kunjungan Komisi Kepemudaan Keuskupan Agung Kupang di ruang kerjanya, Rabu (23/7/2025). Foto: Dio Ceunfin

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Di tengah denyut pembangunan dan geliat anak muda Nusa Tenggara Timur yang mulai menapaki dunia digital, ruang kerja Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena hari itu, Rabu (23/7/2025) kedatangan tamu istimewa: para imam muda dan aktivis Komisi Kepemudaan Keuskupan Agung Kupang.

Dipimpin oleh RD. Longginus Bone, rombongan datang bukan sekadar bersilaturahmi. Mereka membawa misi regenerasi, harapan, dan semangat zaman. Yakni, pelaksanaan Rapat Koordinasi Komisi Kepemudaan Regio Nusa Tenggara–Bali yang akan digelar 25–27 Juli di Paroki St. Fransiskus dari Assisi, Kolhua, Kupang.

“Temanya OMK Peziarah Pengharapan di Era Digitalisasi Modern. Sebuah refleksi atas bagaimana orang muda Katolik menapaki zaman ini tanpa kehilangan arah dan iman,” ujar RD. Longginus di hadapan Gubernur Melki.

Forum tahunan ini akan menghimpun perwakilan dari sembilan keuskupan di regio Nusa Tenggara dan Bali. Masing-masing keuskupan mengutus tiga peserta, membawa warna lokal, dinamika pastoral, dan semangat pelayanan dari daerah masing-masing.

Gubernur Melki Laka Lena, politisi muda yang selama ini dikenal getol mendorong partisipasi generasi muda di ruang-ruang publik, menyambut hangat inisiatif itu. Ia menyatakan dukungan penuh atas pelaksanaan kegiatan dan bersedia hadir untuk memberikan sambutan dan arahan pada acara pembukaan.

Konser Juan Reza Ditunda, Cinta Tetap Menggema: Rocky Winaryo dan Simfoni Kesetiaan untuk Sang Bupati

“Tema ini sangat relevan. Digitalisasi bukan hal yang bisa kita tolak, tapi justru harus kita isi dengan konten positif. Kita dorong anak-anak muda baik OMK maupun yang lain agar jadi pelaku aktif dalam ruang digital, bukan cuma penonton,” ujar Gubernur Melki dengan penuh antusias.

Baginya, orang muda adalah garda depan perubahan. Termasuk dalam dunia yang semakin dibentuk oleh algoritma dan konektivitas global. Namun, arah dan identitas tetap penting. “Peziarahan digital ini harus punya arah, nilai, dan kontribusi. Dan kegiatan seperti ini sangat strategis untuk itu,” tambahnya.

Kepala Biro Pemerintahan Setda NTT, Doris Rihi, yang turut mendampingi, mencatat bahwa kolaborasi antara gereja dan pemerintah untuk penguatan kapasitas pemuda merupakan bagian penting dari pembangunan sumber daya manusia yang holistik.

Sejumlah program Pemprov NTT yang pro-anak muda seperti pendampingan masuk TNI/Polri, beasiswa kedokteran, hingga pelatihan wirausaha digital sejalan dengan semangat peziarahan yang diusung OMK dalam forum ini.

Bagi orang muda Katolik di wilayah Timur Indonesia, menjadi peziarah bukanlah sekadar metafora. Ia adalah kenyataan hidup: berjalan di tengah keterbatasan, tapi tetap menggenggam harapan. Dan di Kupang, kota angin dan cahaya ini, mereka akan berkumpul untuk menata arah baru di persimpangan iman dan digitalisasi.*/Baldus Sae/Laurens Leba Tukan

Jalan Panjang Menuju Lintasan Dunia: Tour De EnTeTe dan Agenda Gizi di NTT

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement