GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Olahraga
Beranda / Olahraga / Muda, Berbakat, Tak Terkunci di Matras: Dua Emas Joshua Voss dari Bali

Muda, Berbakat, Tak Terkunci di Matras: Dua Emas Joshua Voss dari Bali

Joshua Voss (tengah) anak muda NTT yang berhasil menggondol dua medali emas sekaligus, masing-masing dari kategori Gi dan No Gi dalam ajang Brazilian Jiu-Jitsu “Lomba Grappling Industries” di Bali, Sabtu (26/7/2025). Foto: Dok.BL

DENPASAR,SELATANINDONESIA.COM — Sinar prestasi datang dari matras grappling di Bali. Di antara puluhan peserta kompetisi Brazilian Jiu-Jitsu “Lomba Grappling Industries”, Sabtu (26/7/2025), seorang bocah lelaki dengan semangat baja menyalip perhatian. Dia adalah Joshua Voss.

Pelajar dari sekolah ESCS sekaligus murid andalan Leon Fighting Camp/Prodigium Grappling itu menggondol dua emas sekaligus, masing-masing dari kategori Gi dan No Gi. Dalam dunia Brazilian Jiu-Jitsu, ini bukan sekadar soal menang. Ini tentang ketekunan, teknik presisi, dan keberanian yang lahir dari latihan panjang.

Joshua tampil seperti sudah dilahirkan untuk menang. Gerakannya di matras tajam dan penuh perhitungan. Di balik performa brilian itu, ada dua nama yang ikut mengukir prestasi tersebut: Coach Heath dan Coach Leon, dua pelatih utama yang menggembleng Joshua dari dasar.

“Joshua adalah atlet luar biasa dengan potensi besar. Kami percaya anak-anak Nusa Tenggara Timur seperti dia bisa berbicara banyak di panggung nasional bahkan internasional,” kata Coach Heath dan Coach Leon dalam pernyataan bersama.

Kompetisi Grappling yang Mendunia

Gubernur Melki Kukuhkan Satgas Pengawasan Internal “Ayo Bangun NTT”

“Lomba Grappling Industries” adalah bagian dari rangkaian kejuaraan Brazilian Jiu-Jitsu (BJJ) yang diadakan oleh organisasi Grappling Industries, penyelenggara kompetisi internasional yang dikenal luas dalam komunitas BJJ dan submission wrestling. Dengan format turnamen round-robin, setiap peserta bertanding lebih dari satu kali, sehingga menambah intensitas dan pengalaman tanding.

Kompetisi ini dibagi ke dalam dua kategori utama: Gi, yang menggunakan seragam khas BJJ dan memungkinkan teknik seperti pegangan pada kerah dan lengan; serta No Gi, yang bertanding tanpa seragam, biasanya mengenakan rash guard dan celana pendek, dengan fokus pada kecepatan dan grip tubuh.

Grappling Industries telah rutin menggelar turnamen di berbagai kota besar dunia mulai dari New York, London, Sydney, hingga kini menjangkau Asia Tenggara termasuk Bali. Ajang ini menjadi batu loncatan penting bagi para atlet muda untuk unjuk gigi dan mengumpulkan peringkat internasional.

Torehan Kolektif dari Kamp Pelatihan

Leon Fighting Camp/Prodigium Grappling tidak sekadar mengandalkan Joshua. Mereka pulang dari Bali dengan torehan membanggakan: total 11 medali, terdiri dari 4 emas, 3 perak, dan 4 perunggu. Capaian ini mencerminkan pembinaan yang terarah, disiplin kolektif, serta semangat yang terus diasah di bawah bimbingan pelatih berpengalaman.

Dari Hutan Bambu Komodo, Gubernur Melki Menyemai Ekonomi yang Pulih Bersama Alam

Untuk Joshua, dua medali itu bukanlah puncak, melainkan pijakan awal menuju level yang lebih tinggi. Dan dari balik semangat serta ketekunan seorang bocah di matras grappling, mungkin sedang tumbuh satu nama besar masa depan dalam seni bela diri Brasil ini.*/Laurens Leba Tukan

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement