WAINGAPU,SELATANINDONESIA.COM — Di sebuah kompleks panti asuhan yang telah berdiri lebih dari enam dekade di Prailiu, Waingapu, tawa anak-anak terdengar lebih riuh dari biasanya, Selasa (16/12/2025). Kehangatan itu datang bersama kehadiran Ikatan Istri Fraksi Partai Golkar (IIFPG) DPR RI yang menggelar bakti sosial menjelang perayaan Natal dan Hari Ibu.
Kunjungan ke Panti Asuhan Prailiu menjadi bagian dari rangkaian kegiatan sosial IIFPG selama berada di Pulau Sumba pada 15–18 Desember 2025. Bagi anak-anak panti, kehadiran rombongan ini bukan sekadar penyerahan bantuan, melainkan juga bentuk perhatian yang jarang mereka rasakan secara langsung.
Panti Asuhan Prailiu merupakan salah satu lembaga sosial tertua di Sumba. Didirikan pada era 1960-an dan dikelola Yayasan Bethel Waingapu sejak 1987, panti ini kini menampung 35 anak dari berbagai wilayah di Pulau Sumba. Sebagian besar berasal dari keluarga kurang mampu dan daerah terpencil, terutama dari Sumba Selatan, yang sulit mengakses pendidikan formal.
“Tidak semua anak di sini yatim piatu. Ada yang masih memiliki orang tua, tetapi kondisi ekonomi dan jarak kampung membuat mereka tidak bisa bersekolah dengan layak,” ujar Pengelola Panti Asuhan Prailiu, Pdt. Bernadus Lebe Kitu.
Selain pendidikan formal, anak-anak panti dibina dari aspek rohani, keterampilan komputer, hingga olahraga. Dalam beberapa tahun terakhir, panti mulai mendorong anak-anak berprestasi untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
“Biasanya kami hanya sampai SMA atau SMK. Namun kini, bagi anak-anak yang berprestasi, kami carikan sponsor untuk kuliah di Universitas Kristen Wira Wacana Sumba. Tahun ini sudah ada yang diwisuda,” kata Bernadus dengan nada bangga.
Meski demikian, tantangan masih membayangi. Bangunan panti yang sudah tua membutuhkan rehabilitasi serius agar tetap layak menjadi rumah dan ruang belajar bagi anak-anak.
Anggota DPR RI asal Sumba, Umbu Rudi Kabunang, yang turut mendampingi rombongan IIFPG, menilai kunjungan ini sebagai wujud keberpihakan nyata kepada kelompok rentan yang kerap terpinggirkan.
“Anak-anak dari keluarga kurang mampu sering kali tidak terdengar suaranya dalam kebijakan publik. Kehadiran IIFPG memberi pesan bahwa mereka tetap menjadi bagian dari perhatian bangsa,” ujar Umbu Rudi.
Ia berharap perhatian tersebut menjadi pemantik semangat bagi anak-anak untuk terus belajar dan bermimpi lebih tinggi. “Mereka adalah masa depan Sumba,” katanya.
Apresiasi serupa disampaikan Bupati Sumba Timur, Umbu Lili Pekuwali. Menurutnya, kehadiran IIFPG DPR RI menghadirkan makna tersendiri bagi masyarakat setempat.
“Perhatian seperti ini sangat berarti bagi anak-anak yang membutuhkan sentuhan kasih. Ini menunjukkan bahwa Sumba Timur tidak berjalan sendiri,” ujar Umbu Lili, yang juga Ketua DPD II Partai Golkar Sumba Timur.
Ketua Dekranasda Nusa Tenggara Timur, Asty Laka Lena, yang mendampingi rombongan sejak aksi sosial di Kupang, mengatakan kegiatan sosial tersebut terasa semakin relevan karena berlangsung menjelang Natal.
“Sukacita Natal tidak hanya dirayakan, tetapi benar-benar dirasakan oleh anak-anak panti asuhan. Ini bentuk solidaritas yang sangat kami syukuri,” ujarnya.
Ia berharap kunjungan ini menjadi penyemangat bagi para pengelola dan pengasuh panti untuk terus mendampingi anak-anak dalam keterbatasan.
Ketua IIFPG DPR RI, Luluk Maqnuniah Sarmuji, mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan IIFPG dalam bidang sosial, pendidikan, dan kebudayaan.
“Kami para istri anggota DPR RI memiliki tanggung jawab sosial untuk membantu peran suami kami. Berbagi kasih kepada anak-anak seperti di Prailiu adalah wujud cinta dan empati kami,” kata Luluk.
Ia menambahkan, setelah kegiatan di NTT, IIFPG akan melanjutkan aksi sosial ke Sumatera Barat untuk membantu masyarakat terdampak bencana. “Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban dan membawa sukacita Natal,” ujarnya.
Isteri Wakil Bupati Sumba Timur, Audrey Jiwajennie, turut menyampaikan terima kasih atas perhatian yang diberikan kepada anak-anak panti.
“Kunjungan ini menjadi motivasi bagi anak-anak kami untuk terus berjuang meraih masa depan yang lebih baik,” katanya.
Selain Panti Asuhan Prailiu, rombongan IIFPG DPR RI juga mengunjungi Panti Asuhan Bakti Luhur Waingapu dan Panti Asuhan Yehaziel Sumba Timur, dengan menyerahkan bantuan sembako serta kebutuhan harian.
Rombongan IIFPG DPR RI terdiri dari Luluk Maqnuniah Sarmuji, Eny Misbakhun, Yanti Doli, Iles Ferdiansyah, Halwiah Beniyanto, Lili Bambang Pati Jaya, Erna Rasyid Taufan, Dea Arnoli, Imelda Monavita Lamhot, serta Wiwiek Umbu Kabunang.
Di sela-sela kegiatan, rombongan juga diperkenalkan dengan budaya dan potensi lokal Sumba, mulai dari tenun ikat hingga kekayaan alamnya. Namun, lebih dari itu, kunjungan ini meninggalkan pesan sederhana namun kuat: bahwa di sudut-sudut Indonesia Timur, perhatian dan kehadiran masih menjadi hadiah paling berharga.*/Laurens Leba Tukan












Komentar