GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Gubernur NTT
Beranda / Gubernur NTT / Menuju “Merdeka Air” di NTT: Solar Chapter dan Pemprov Satukan Langkah

Menuju “Merdeka Air” di NTT: Solar Chapter dan Pemprov Satukan Langkah

Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena didampingi Kadis PUPR NTT, Benyamin Nahak ketika menerima audiens Mustika Wijaya, Direktur Eksekutif Solar Chapter di Kantor Gubernur NTT, Jumat (22/8/2025). Foto: Charles Gunawan

Di ruang kerja Gubernur, secangkir teh kelor berbaur dengan percakapan serius soal masa depan air bersih. Dari Tublopo di TTU, langkah kecil itu kini mengalir menjadi harapan besar.

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Jumat sore (22/8/2025), ruang kerja Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena berubah menjadi panggung perbincangan yang lebih besar dari sekadar agenda silaturahmi. Didampingi Kepala Dinas PUPR Provinsi NTT, Benyamin Nahak, Gubernur Melki menerima tamu dari Jakarta: Mustika Wijaya, Direktur Eksekutif Solar Chapter. Di antara aroma teh kelor dan suasana santai menjelang akhir pekan, obrolan mereka menyinggung soal satu kebutuhan paling mendesak di Nusa Tenggara Timur: air bersih yang berkelanjutan.

Mustika datang membawa kabar baik. Dari sepuluh desa yang ditargetkan Solar Chapter tahun ini, satu telah berhasil berdiri tegak: Desa Tublopo, Kabupaten Timor Tengah Utara. Peresmiannya bertepatan dengan momentum kemerdekaan, 16 Agustus 2025. “Kami ingin masyarakat jadi aktor utama. Pemerintah dan yayasan hanya membantu membuka jalan,” kata Mustika.

Solar Chapter bukan sekadar penyedia pompa bertenaga surya. Mereka datang dengan skema panjang. Melalui program Solar Champions bersama Kementerian Desa, warga akan dilatih membangun, merawat, dan menjaga teknologi itu sendiri. Selain itu, platform digital Mengalir.co, peta air berbasis komunitas akan dihubungkan dengan Bapperida NTT, sehingga data lapangan bisa langsung menjadi pijakan kebijakan provinsi.

Gubernur Melki menyambut penuh optimisme. Ia menyebut Tublopo sebagai simbol awal menuju “merdeka air” di NTT. “Air bersih adalah kebutuhan dasar dan hak masyarakat. Banyak program sebelumnya gagal bertahan, tapi dengan kolaborasi seperti ini saya optimis keberlanjutan dapat terjamin,” ujarnya.

Dari Peluh Umat, Berdirilah Rumah Bunda Selalu Menolong di Kambajawa

Kepala Dinas PUPR NTT, Benny Nahak, menambahkan sentuhan teknis. Menurutnya, teknologi pompa surya akan membantu menarik air dari embung kecil atau mata air ke desa-desa yang letaknya lebih tinggi. “Kami siap berkolaborasi agar suplai air tidak lagi berhenti di bawah, tapi bisa menjangkau kampung di atas bukit,” katanya.

Solar Chapter sendiri lahir dari inisiatif anak-anak muda diaspora Indonesia yang belajar di University of Illinois. Dari laboratorium kampus internasional, mereka menjejak desa-desa kering di NTT, membangun bukan hanya instalasi air, tapi juga harapan.

Langkah kecil di Tublopo menjadi penanda besar: kemerdekaan tak hanya dimaknai dengan parade bendera, tapi juga ketika air bersih mengalir ke rumah-rumah penduduk. Dari sana, NTT ingin membuktikan bahwa “merdeka” juga berarti terbebas dari dahaga yang diwariskan dari generasi ke generasi.*/Astrid Jeanette/Laurens Leba Tukan

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement