Lima Sumur Bor di Kupang Mengalir dari Gerakan Anti Pencucian Uang.
KUPANG,SELATANINDONESIA.COM — Ketersediaan air bersih bagi warga Kota Kupang dan Kabupaten Kupang kini mendapat tambahan pasokan. Lima sumur bor yang dibangun melalui Gerakan Nasional 23 Tahun Rezim Anti Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme (APU-PPT) diresmikan, Selasa (12/8/2025) sore.
Peresmian dipusatkan di RT 26, RW 06, Kelurahan Alak, Kecamatan Alak, Kota Kupang. Hadir dalam acara tersebut Gubernur Nusa Tenggara Timur Emanuel Melkiades Laka Lena, Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana, Wakapolda NTT Brigjen (Pol) Baskoro Tri Prabowo, dan Direktur Kepatuhan Bank NTT Christofel S.M. Adoe.
Lima sumur bor itu tersebar di Kecamatan Oebobo, Alak, Maulafa, dan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang. Ketua RT 21 RW 06, Gery Awiara, menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menghadirkan fasilitas tersebut. “Kami berharap pengelolaan sumur bor diatur dengan baik sehingga warga memperoleh manfaat maksimal,” ujarnya.
Gubernur Melki menyebut air bersih sebagai kebutuhan mendesak di NTT. “Sebelum ada sumur bor, warga di sini mengeluarkan Rp 750 ribu sampai Rp 1 juta per bulan untuk membeli air. Sekarang dana itu bisa digunakan untuk kebutuhan lain,” katanya.
Wakapolda Baskoro Tri Prabowo menilai penyediaan air bersih menjadi bagian dari upaya menjaga ketahanan sosial dan ekonomi. Adapun Kepala PPATK Ivan Yustiavandana menegaskan, program ini akan berlanjut dengan pembangunan lima sumur bor tambahan di Kabupaten Ngada dan Nagekeo.
Puncak acara ditandai penandatanganan prasasti, pemotongan pita, dan pengoperasian perdana sumur bor. Warga langsung menampung air jernih yang mulai mengalir ke rumah-rumah mereka.*/AB/Laurens Leba Tukan
Komentar