JAKARTA,SELATANINDONESIA.COM — Ketua Umum Perkumpulan Gelombang Transformasi Rote Ndao, Soudi Lian, mengapresiasi langkah Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena, yang menekankan pentingnya pembangunan pendidikan berkualitas dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Rote Ndao, Sabtu (20/9/2025).
Menurut Soudi, tiga pesan utama yang disampaikan Gubernur NTT patut menjadi arah baru pendidikan di daerah. Pesan itu mencakup penghentian orientasi belajar sekadar untuk lulus, pembangunan kultur akademik di sekolah, serta pengalokasian anggaran Rp 2,3 triliun untuk meningkatkan mutu pendidikan, termasuk membangun sekolah berbasis asrama.
“Kami bersyukur dan menyampaikan apresiasi mendalam atas komitmen Gubernur yang begitu lugas dan bermakna. Pendidikan yang hanya berorientasi lulus tidak akan membawa anak-anak NTT menuju masa depan yang lebih baik,” ujar Soudi dalam pernyataannya darii Jakarta, Sabtu (20/9/2025).
Usulan untuk Pemerintah
Meski mendukung penuh kebijakan tersebut, Soudi menyampaikan sejumlah masukan agar transformasi pendidikan berjalan lebih merata. Pertama, pembangunan kultur pendidikan berkualitas hendaknya dimulai sejak sekolah dasar dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan. Kedua, pemerintah perlu memberi perhatian khusus kepada sekolah di pedalaman untuk mempersempit kesenjangan desa–kota, baik dalam fasilitas maupun kualitas pengajaran.
Selain itu, ia menilai program sekolah berbasis asrama sangat strategis untuk mendukung kelancaran proses belajar-mengajar sekaligus meringankan beban biaya siswa. Karena itu, ia mendorong agar setelah dievaluasi, program tersebut bisa didesentralisasikan ke kabupaten/kota melalui APBD setempat sehingga penyelenggaraannya lebih masif.
“Program sekolah berbasis asrama bukan hanya soal fasilitas. Itu soal pemerataan kesempatan belajar yang layak bagi semua anak NTT, termasuk yang tinggal jauh di pedalaman,” tambahnya.
Seruan Dukungan
Soudi juga mengajak seluruh masyarakat Rote Ndao, baik yang tinggal di kampung halaman, diaspora di NTT, maupun perantauan di berbagai wilayah Nusantara dan mancanegara, untuk bersama-sama mendukung kebijakan Gubernur NTT.
“Transformasi pendidikan adalah jalan untuk mengembalikan kejayaan generasi emas Rote dan NTT seperti W.Z. Johanes, Herman Johanes, dan Adrianus Mooy. Mari kita dukung kepemimpinan Pak Gubernur agar pendidikan di NTT semakin maju,” kata Soudi.
Dalam kunjungan kerjanya, Gubernur Melki Laka Lena bertemu para pengawas, kepala sekolah, guru, dan Ketua OSIS SMA/SMK/SLB se-Kabupaten Rote Ndao di SMA Kristen Siloam Ba’a. “Dulu, tamat SD sudah bisa baca tulis dengan baik. Sekarang, bahkan ada yang SMP dan SMA tapi kemampuan baca tulis dan berhitungnya masih lemah. Ini alarm serius bagi kita semua,” kata Gubernur Melki.
Ia menekankan agar kenaikan kelas tidak dilakukan secara otomatis, melainkan berdasarkan kelayakan akademis. “Guru punya tanggung jawab mendidik dengan sungguh, bukan sekadar meluluskan. Anak-anak jangan dimanja, karena mereka harus siap bersaing di masa depan,” ujarnya.
Pemerintah Provinsi NTT, lanjut Gubernur Melki, telah mengalokasikan Rp2,3 triliun dari total APBD Rp5 triliun untuk sektor pendidikan. “Ini porsi terbesar dibanding sektor lain. Karena itu, saya berharap para guru bersyukur dan semakin semangat meningkatkan kualitas pendidikan,” kata dia.
Ia menegaskan bahwa pendidikan adalah satu-satunya jalan untuk mengangkat harkat martabat masyarakat NTT sekaligus melahirkan kembali generasi unggul dari wilayah selatan Nusantara.*/Laurens Leba Tukan



Komentar