Bank NTT hadiahkan tabungan senilai Rp1 juta untuk masing-masing paskibraka sebagai upaya menanam benih pemimpin masa depan
KUPANG,SELATANINDONESIA.COM — Pagi itu, di sebuah resto di pusat Kota Kupang, wajah-wajah muda Paskibraka NTT Tahun 2025 masih menyimpan semangat dari momen sakral pengibaran Sang Merah Putih sehari sebelumnya. Mereka duduk berbaris rapi, kali ini bukan di lapangan upacara, melainkan di hadapan Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena, Wakil Gubernur Johni Asadoma, dan Ketua TP PKK Asti Laka Lena serta Plt. Dirut Bank NTT, Yohanis Landu Praing
Dengan nada hangat, Plt. Dirut Bank NTT Yohanis membuka kisah pribadinya. Ia mengaku pernah bermimpi menjadi bagian dari pasukan pengibar bendera, namun nasib berkata lain. “Kami berlatih baris-berbaris, tapi tidak semua bisa terpilih. Karena itu saya sangat menghormati adik-adik semua. Kalian membawa nama baik NTT, sekaligus menjaga harga diri bangsa,” ujarnya.
Bank NTT, yang merupakan bank pembangunan daerah sekaligus bank rakyat Nusa Tenggara Timur, kali ini hadir bukan dengan pidato teknokratis soal keuangan. Mereka membawa sesuatu yang lebih konkret: tabungan senilai Rp1 juta bagi setiap anggota Paskibraka NTT 2025.
Bagi Yohanis, pemberian tabungan bukan sekadar hadiah. Ia menyebutnya sebagai “sarana edukasi finansial” agar generasi muda terbiasa menabung dan memahami pentingnya literasi keuangan. “Literasi dan inklusi keuangan masih menjadi tantangan besar, terutama di wilayah timur Indonesia. Karena itu, adik-adik harus menjadi agen perubahan di keluarga, sekolah, dan masyarakat,” tegasnya.
Di hadapan para anggota Paskibraka yang bercita-cita beragam—dari menjadi TNI, Polri, pegawai negeri, hingga banker, Yohanis menitipkan pesan agar mereka menjaga disiplin dan semangat kebangsaan. “Kami yakin di dalam diri adik-adik sudah ada modal utama: semangat, karakter, dan kemampuan. Tinggal kita asah dengan keterampilan dan ilmu,” katanya, menutup sambutan dengan doa agar cita-cita mereka tercapai.
Audiensi sederhana itu pun terasa sarat makna. Lebih dari sekadar seremoni penyerahan hadiah, ia menjadi tanda keterhubungan antara dunia perbankan dan pembangunan manusia NTT. Bank NTT seakan menegaskan bahwa investasi terbesar bukan hanya pada gedung dan infrastruktur, melainkan pada anak-anak muda yang suatu saat akan memimpin daerah ini.
Di meja perjamuan itu, senyum para anggota Paskibraka menyimpan harapan. Tabungan Rp1 juta barangkali tak seberapa, tapi di balik angka itu tersimpan pesan simbolis: bahwa masa depan NTT sedang ditanam hari ini, dalam diri para pemuda yang berdisiplin dan berjiwa kebangsaan.*/Ocep/Laurens Leba Tukan
Komentar