GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Gubernur NTT
Beranda / Gubernur NTT / Dari Soe ke Kefamenanu: Safari Gubernur Melki Menjemput Asa Rakyat dan Modal Asing

Dari Soe ke Kefamenanu: Safari Gubernur Melki Menjemput Asa Rakyat dan Modal Asing

Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena ketika melakukan safari di Kabupaten TTS dan TTU, Selasa (8/7/2025). Foto: BiroAdpim

SOE,SELATANINDONESIA.COM – Langit Soe baru saja membiru ketika iring-iringan kendaraan berpelat merah berhenti di pelataran Kantor Bupati Timor Tengah Selatan (TTS), Selasa (8/7/2025). Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena turun dari mobil dengan senyum lebar dan lambaian hangat, disambut langsung oleh Bupati TTS Eduard Markus Lioe dan jajaran perangkat daerah.

Tak seperti kunjungan kerja biasa yang kerap dibalut formalitas, pertemuan ini berlangsung dalam nuansa akrab dan penuh pertukaran ide. Di ruang kerja Bupati, perbincangan bergulir tentang program-program prioritas yang tengah dijalankan di TTS: pengembangan ekonomi kerakyatan, penguatan Sekolah Unggulan Garuda, dan Program Makan Bergizi Gratis.

“Kami ingin memastikan bahwa anak-anak TTS tumbuh sehat, cerdas, dan punya kesempatan masa depan yang lebih baik,” ujar Gubernur Melki, mantan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, sembari menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah provinsi dan kabupaten dalam menjalankan program sosial dasar.

Dalam diskusi itu, Bupati Eduard menyinggung tantangan distribusi bahan pangan dan keterbatasan infrastruktur desa yang masih menghambat efektivitas program makan bergizi. Melki menanggapinya cepat: “Kita akan koordinasikan lintas sektor. Untuk anak-anak, kita tidak boleh lambat.”

Etape Kedua: Menyambut Modal dari Timur Tengah

Panas Bumi, Rumah Leluhur, dan Pesan Gubernur Melki dari Mataloko

Usai menunaikan agenda di TTS, Gubernur dan rombongan bergerak ke utara, menyusuri jalan trans-Timor menuju Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU). Matahari mulai condong ke barat saat mereka tiba di Kefamenanu, kota kecil yang kini berbenah menjemput arus investasi baru.

Di kantor Bupati TTU, Yosep Falentinus D. Kebo telah menanti bersama wakil bupati dan jajaran dinas terkait. Di sinilah perbincangan mengarah ke satu topik strategis: investasi sektor pertanian dan peternakan oleh investor asal Iran bernama Josef.

“Kami ingin masuk ke sektor pangan. Ada potensi besar di TTU, mulai dari padang penggembalaan, sumber air, sampai tenaga kerja lokal,” kata Josef dalam pertemuan tertutup yang juga dihadiri Gubernur Melki.

Menurut Melki, investasi asing di sektor primer adalah bagian dari rencana besar NTT untuk menjadi provinsi yang bukan hanya bertahan dari ketertinggalan, tetapi juga berdaulat secara pangan dan energi. Ia menjanjikan dukungan penuh dari provinsi agar rencana ini segera berjalan, dari sisi regulasi hingga fasilitasi perizinan.

“Kita butuh kemitraan seperti ini. Pemerintah pusat sudah menugaskan kita untuk membuka ruang investasi strategis. Kalau ini berjalan, petani dan peternak di TTU bisa naik kelas,” ucapnya.

Suara Sunyi dari Selatan NKRI: Reses Simson Polin dan Keluhan Para Pendeta di Rote

Investasi Bernilai Sosial

Dalam pertemuan dengan perangkat daerah TTU, Gubernur Melki juga menekankan pentingnya memastikan bahwa setiap investasi tidak hanya berorientasi keuntungan. “Harus ada nilai tambah sosialnya. Kita tidak mau rakyat cuma jadi penonton,” tegas Gubernur Melki.

Investasi Iran di TTU direncanakan mencakup pembangunan kandang modern, rumah pemotongan hewan, pusat pembibitan, hingga pengolahan hasil ternak. Pemerintah daerah diminta menyiapkan lahan dan tenaga kerja lokal, sementara investor membawa modal dan teknologi.

Bupati TTU pun mengangguk penuh antusias. “Kami akan kawal agar masyarakat terlibat aktif dan tidak tergilas oleh proses.”

Jalan Panjang Menuju NTT Baru

Menjaga Harga, Merawat Harapan: Melki-Johni Pimpin Langkah Sinergis Bangun Ekonomi Pangan NTT

Kunjungan kerja Gubernur Melki ini memang bukan kali pertama. Tapi dalam dua etape di daratan Timor hari itu, terlihat satu benang merah: Melki Laka Lena ingin mempercepat langkah menuju NTT yang Maju, Sehat, Cerdas, dan Berkelanjutan sembari menjalin tali kolaborasi antarpemerintah dan dunia usaha.

NTT, provinsi yang selama ini dikenal karena angka kemiskinan dan tantangan iklim ekstrem, kini perlahan membuka bab baru. Sebuah bab yang ditulis dengan pertemuan lintas batas: antara ruang kantor pemerintah dan lahan pertanian, antara visi lokal dan investor global.

“NTT tak bisa terus mengandalkan belas kasihan,” kata Gubernur Melki sebelum meninggalkan kantor Bupati TTU. “Kita harus berdiri di atas kaki sendiri dan itu dimulai hari ini.”*/BiroAdpim/Laurens Leba Tukan

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement