GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Gubernur NTT
Beranda / Gubernur NTT / Dari Kupang, Melki Laka Lena, Zet Sony Libing, dan HIPMI Menenun Visi NTT Mart dan Dapur Flobamorata

Dari Kupang, Melki Laka Lena, Zet Sony Libing, dan HIPMI Menenun Visi NTT Mart dan Dapur Flobamorata

Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena bersama Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan NTT Zet Sony Libing beserta jajaran, dan Ketua HIPMI NTT Ikhsan Darwis, di ruang kerja Gubernur NTT, Kamis (14/8/2025). Foto: Beni Triyono

NTT Mart dan Dapur Flobamorata: Gerakan Ekonomi dari Kupang ke Dunia

KUPANG,SELATANINDONESIA.COMKamis siang, (14/8/2025), ruang kerja Gubernur NTT di Kupang menjadi arena diskusi ekonomi yang hangat. Di ruang pertemuan sederhana itu, Gubernur Emanuel Melkiades Laka Lena menerima kunjungan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan NTT Zet Sony Libing beserta jajaran, bersama Ketua HIPMI NTT Ikhsan Darwis. Topik yang dibahas bukan sekadar perdagangan biasa, melainkan mimpi besar mengangkat produk lokal Nusa Tenggara Timur ke panggung nasional bahkan internasional.

Sehari sebelumnya, di Kota Kupang, NTT Mart dan Dapur Flobamorata resmi diluncurkan. Dua entitas ini bukan hanya toko dan dapur; keduanya dirancang sebagai ikon. NTT Mart diharapkan menjadi etalase produk khas Flobamora kopi, tenun ikat, minyak kelapa, hingga madu hutan sementara Dapur Flobamorata menjadi wajah kuliner NTT yang menggoda selera.

“Kita harapkan peluncuran ini menjadi tonggak baru pergerakan ekonomi lokal,” kata Gubernur Melki, mantan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, dengan nada optimistis. Ia tak ingin gerakan ini berhenti di ibu kota provinsi. “Ke depannya kita juga perlu membuka NTT Mart dan Dapur Flobamorata di kabupaten lain, bahkan di luar NTT.”

Bagi Melki, ini lebih dari sekadar bisnis ritel. NTT Mart adalah ujung tombak hilirisasi mengubah hasil pertanian, peternakan, dan perikanan menjadi produk bernilai tambah. Dari tangan-tangan UMKM dan pelaku usaha lokal, barang-barang itu akan dipasarkan melalui jaringan yang diperluas, bahkan hingga ke pasar internasional.

Lipa Songke di Zaman Digital: Antara Adat, Pasar, dan Gengsi

“Keberadaan NTT Mart ini akan menjadi identitas produk khas NTT, dan Dapur Flobamorata akan menjadi identitas kuliner NTT,” ujarnya. Ia menekankan pentingnya kolaborasi erat antara pemerintah, dunia usaha, dan komunitas agar gerakan ini tidak kehilangan tenaga di tengah jalan.

Dari Kupang, Gubernur Melki membayangkan jaringan NTT Mart merambah Jakarta, Surabaya, hingga Singapura dan Sydney, membawa cita rasa dan kearifan lokal NTT ke meja makan dan ruang pamer dunia. Sebuah mimpi yang kini mulai dibangun dari rak-rak toko dan aroma masakan di Dapur Flobamorata.*/ Meldo Nailopo/Laurens Leba Tukan

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement