JAKARTA,SELATANINDONESIA.COM – Anggota DPR RI dari daerah pemilihan NTT 1, Ahmad Yohan, angkat suara terkait keputusan Sidang Dewan Etik Polri yang memberhentikan dengan tidak hormat (PTDH) Kompol Cosmas Kaju Gae. Ia menilai, dengan segala pengabdian dan dedikasi selama lebih dari 30 tahun, Polri perlu lebih bijak dalam mengambil keputusan.
“Kompol Cosmas adalah salah satu putra terbaik NTT yang sudah luar biasa mendedikasikan hidupnya untuk menjaga keamanan Republik ini. Beliau selalu ada di garda terdepan membela negara,” kata Ahmad Yohan saat bersilaturahmi dengan sejumlah tokoh NTT di Jakarta, Sabtu (6/9/2025).
Menurut AYO, sapaan akrab Ahmad Yohan, rekam jejak Cosmas penuh pengorbanan. Ia pernah ditugaskan di Poso hingga tertembak di bahu kiri, bertugas di Aceh, Timor Leste, dan Papua, serta pernah dikirim dalam misi pasukan perdamaian PBB di Sudan. “Bagi kami, pengabdian ini tidak bisa dihapus begitu saja oleh satu peristiwa. Polri sebaiknya menimbang sisi pengabdian itu,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa Cosmas meniti karier bukan dari jalur Akademi Kepolisian (Akpol), melainkan dari bawah sebagai bintara hingga dipercaya memimpin Batalyon C Resimen IV Pasukan Pelopor Polda Metro Jaya, posisi strategis yang biasanya hanya ditempati lulusan Akpol. “Itu bukti beliau bukan naik karena privilese, tapi karena prestasi nyata,” tegasnya.
Pertemuan di Jakarta itu dihadiri sejumlah tokoh NTT, antara lain mantan Kepala BNN Komjen (Purn) Gories Mere, mantan Kapolda NTT Irjen (Purn) Jacky Ully, tokoh senior Alfons Loemau, serta legislator Melchias Markus Mekeng, Julie Sutrisno Laiskodat, dan Umbu Rudi Kabunang. Mereka kompak memberikan dukungan moral kepada Cosmas dan berharap ada kebijaksanaan dari Polri dalam menyikapi kasus ini.*/Laurens Leba Tukan
Komentar