Pro Oli Mila Sumba Tengah di Usia 14 Tahun, dari TJPS, hingga Food Estate dan Pusat Energi Surya

693
Suasana upacara memperingati HUT ke 14 Kabupaten Sumba Tengah di halaman kantor Bupati setempat, Selasa (8/12/2020). Foto: Try

WAIBAKUL,SELATANINDONESIA.COM – Kabupaten Sumba Tengah kini memasuki usia 14 tahun pada 8 Desember 2020 kemarin. Kabupaten yang mekar dari induknya Sumba Barat itu kini dipimpin Bupati Paulus S. K. Limu dan Wakilnya Daniel Landa.

Mengusung moto besar Pro Oli Mila, kedua birokrat tulen ini bersama seluruh masayarakat tengah membangun dengan ketulusan hati. Semangat membangun itu tidak saja datang dalam diri Bupati, Wakil Bupati dan seluruh elemen masyarakat Sumba Tengah, tetapi juga mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi NTT dan juga Pemerintah Pusat.

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan Wakil Gubernur Josef A. Nae Soi berkali-kali mengunjungi Kabupaten Sumba Tengah untuk mendaratkan berbagai program untuk mendukung percepatan pembangunan di Sumba Tengah. Salah satunya adalah Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS), pembangunan infrastruktur, penanganan stunting dan sejumlah program pro rakyat lainnya.

Bahkan, Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo hadir langsung di Kabupaten Sumba Tengah untuk meninjau dari dekat program Presiden Joko Widodo yaitu Food Estate yang menjadikan Sumba Tengah lumbung pangan nasional.

Tidak hanya itu, Presiden Joko Widodo dikhabarkan telah menyetujui pembangunan pusat listerik tenaga surya di Kabupaten Sumba Tengah yang mampu mensuplai kebutuhan listrik hingga ke pulau Jawa dan Sumatera.

“Mengapa Sumba Tengah harus dimekarkan?, bagi saya lantaran keterisolasian informasi dan ketidakmampuan masyarakat Sumba Tengah sebelum pemekaran untuk meningkatkan fasilitas pendidikan yang cukup, fasilitas kesehatan yang cukup, fasilitas jalan, air bersih, sarana dan prasarana pertanian dan perkebunan, dan berbagai layanan pembangunan serta layanan kemasyarakatan yang minim merupakan gambaran yang memprihatinkan yang terjadi sebelum Kabupaten ini dimekarkan,” sebut Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu ketika berpidato dalam upacara memperingati HUT ke 14 Kabupaten Sumba Tengah di halaman kantor Bupati setempat, Selasa (8/12/2020).

Dikatakan Bupati Paulus, kondis itulah menjadi alasan mendasar bagi para pemangku kepentingan dan semua masyarakat saat itu berkehendak untuk memperjuangkan Pemekaran Sumba Tengah dengan cita-cita akan terjadinya perubahan yang signifikan pada kondisi-kondisi keterbatasan.

Disebutkan Bupati Paulus, kondisi hari ini setelah 14 tahun Sumba Tengah dimekarkan, bagi generasi akhir 90-an hingga generasi yang lebih tua dapat merasakan perbedaan yang besar. “Kita sedang berbenah, pada layanan dasar baik di bidang kesehatan maupun di bidang pendidikan,” ujarnya.

Ditambahkan Bupati Paulus, banyak pembangunan sarana prasarana yang memberi kesempatan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Bahkan, berbagai kebijakan daerah yang mengarah pada peningkatan produktiftas sektor pertanian dan perkebunan, serta sektor perternakan dan pariwisata yang sebelum pemekaran tidak dinikmati. “Hari ini masyarakat kita sudah mulal menikmatinya. Selain itu, terdapat banyak hal perubahan signifikan yang sudah dialami daerah ini sejak dimekarkan,” katanya.

Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu ketika berpidato dalam upacara memperingati HUT ke 14 Kabupaten Sumba Tengah di halaman kantor Bupati setempat, Selasa (8/12/2020). Foto: Try

Meski demikian, mantan Kepala Inspektorat Provinsi NTT ini mengatakan, kondisi kini masih jauh dari harapan perjuangan pemekaran Sumba Tengah, untuk Sumba Tengah yang dimimpikan memiliki daya saing dan sejahtera. “Ketulusan dan kerja keras kita selaku pelayan masyarakat sedang dipertanyakan hari ini. Masih banyak keluarga kita yang belum menikmati kue pembangunan, banyak kelurga kita yang tidur di rumah yang tidak layak, makan makanan yang tidak bergizi, anak-anak stunting, ibu hamil yang kurang layanan kesehatan, para pejuang pendidikan di wilayah terisolir tidak menikmati kemajuan informasi dan teknologi, para bidan dan perawat yang berjuang melayani kesehatan ditengah kondisi sarana transportasi yang tidak ada, dan terdapat banyak ketimpangan sosial ekonomi yang menjadi pekerjaan rumah bagi Sumba Tengah yang harus segera di atasi,” bebernya.

Itu pasalnya, Bupati Paulus meminta para ASN untuk bekerja lebih keras dan mengupayakan agar setiap waktu kerja yang ada dapat menghasilkan hal-hal yang bermakna. “Mari kita maksimalkan potensi dan sumber daya yang tersedia. Jika kita menyadari bahwa kita telah melakukan pekerjaan kita secara maksimal namun belum meghasilkan hal-hal yang berarti bisa jadi kondisi itu menuntut kita untuk segera melakukan perubahan, dari yang bekerja biasa-biasa saja harus mampu berubah menjadi bekerja luar biasa. Tidak saja perubahan pola kerja dan karakter ASN tetapi semua elemen yang berada di Kabupaten ini harus berefleksi dan melakukan perubahan nyata dalam berbagal aspek khususnya aspek perilaku dan karakter kerja,” katanya.

Mantan Kepala Inspektorat Provinsi NTT ini mengajak semua elemen untuk menyukseskan 11 Program Strategis, TJPS dan Food Estate. “Kalau Food Estate tahun ini saja anggaranya mencapai Rp 330 miliar. Yang sekarang traktor kita ada 26 unit dan hand traktor  ada 60 unit di tahun 2021, namun yang kelihatan bekerja itu hanya kelompk tertentu saja, hanya bapak asuh, yang lainnya kok diam-diam. Malahan saya pantau di lapangan, lahan sawah dan kebun malah yang punya adalah ASN, kok diam-diam,” ujar Bupati Paulus.

Disebutkannya, 11 Program Strategis sedang dalam proses pengimplementasian. Juga Program TJPS dan Food Estate membutuhkan energi yang luar biasa dari semua pihak. “Saya mengajak kita sekalian untuk mendukung program TJPS dan Food Estate baik berupa tenaga, pikiran maupun materi yang berkontribusi pada suksesnya TJPS dan Food Estate di Sumba Tengah. Khususnya kepada Para Pejabat dan ASN yang kebetulan bertempat tinggal di seputar lokasi pengembangan jangung dan padi untuk meluangkan waktunya untuk mendampingi para petani tentang pemupukan, hama, dan menghidupan gotong royong. Kita tidak saja selalu mengharapkan bantuan dari luar, namun kita memiliki kemapuan sehingga kita harus perca bahwa kita mampu memberikan arti bagi Oli Mila dan Oli Djara,” ujarnya.***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap