Kunker di Sumba Tengah, Mentan SYL: Gubernur NTT Main Paksa, dan Saya Suka

1366
Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo didampingi Wagub NTT, Josef A. Nae Soi dan Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu usai melakukan penanaman jagung pada lokasi TJPS dan Food Estate ketika melakukan kunjungan kerja di desa Umbu Pabal, Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat, Kabupaten Sumba Tengah, Selasa (22/9/2020). Foto: SelatanIndonesia.com/Laurens Leba Tukan

WAIBAKUL,SELATANINDONESIA.COM – Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo (SYL) ketika melakukan kunjungan kerja (Kunker) di Kabupaten Sumba Tengah, Selasa (22/9/2020) mengatakan, kunjungannya ke Sumba Tengah atas dua perintah yaitu dari Presiden Joko Widodo dan atas paksaan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat.

“Saya datang hari ini atas dua permintaan, pertama perintah dari Bapak Presiden Joko Widodo yang memberikan salam kepada seluruh masyarakat NTT. Yang kedua, itu Gubernurmu memang suka main paksa. Dan kebetulan saya suka sekali kalau ada orang paksa saya. Jadi sudah cocok ini, datang lagi Wagubnya lebih paksa lagi,” sebut Mentan SYL ketika berbicara di lokasi TJPS dan rencana pengembangan Foot Estate Tanaman Pangan di Desa Umbu Pabal, Kecamatan Umbu Ratu Nggay, Kabupaten Sumba Tengah.

Itu pasalnya, ia mengharapkan Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu untuk Bersama masyarakat terus bekerja dengan cerdas dan mengolah lahan untuk kemakmuran rakyat. “Saya tidak bisa mundur, sepanjang dengan niat baik dan tulus, dengan keikhlasan dan otak yang cerdas serta hatimu yang tulus untuk bekerja serta berbicara dengan alam yang ada ini, bahwa segalanya bisa lebih baik dari sekarang,” ujar Mentan.

Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Pimpo disambut dengan tarian adat Sumba ketika melakukan kunjungan kerja di desa Umbu Pabal, Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat, Kabupaten Sumba Tengah, Selasa (22/9/2020). Foto: SelatanIndonesia.com/Laurens Leba Tukan

Bekas pamong praja yang meniti kairinya dari Lurah, Camat, Bupati dan hingga Gubernur Sulawesi Selatan ini mengatakan, ia hadir di NTT khususnya di Sumba Tengah untuk mengajak semua elemen masyarakat untuk merubah peradaban baru bagi masyarakat NTT.

“Saya sampaikan kepada Pak Gubernur lewat telpon tadi bahwa, saya tidak membawa program, tetapi mari kita rubah peradaban baru bagi NTT. Kita membangun sebuah peradaban baru di NTT, hari ini di Sumba Tengah dan Sumba lainnya, dan akan ke Flores dan Timor,” katanya.

Mentan SYL juga mengajak Bupati, Camat dan Kepala Desa untuk melindungi rakyatnya, serta terus bekerja bersama rakyat dan selalu patuh dan taat terhadap kebijakan Negara. Ia bahkan memerintahkan seluruh jajarannya agar 100 hari kedepan bisa dilihat hasilnya dengan cara kerja bersinergi dengan Pemerintah Daerah serta TNI-POLRI. “Saya mau semua Dirjen dan staf ahli bersinergi dengan Pemerintah Daerah dan TNI-POLRI serta terlibat kerja di hamparan ini pake cara  Mekanisasi. Karena menurut saya untuk mengurus pertanian ada empath al penting yaitu, ketersediaan air, lahan yang tidak bermasalah, pelatihan bagi petani, serta dukungan pengawalan dari  TNI/Polri,” katanya.

Wakil Gubernur NTT, Josef A. Nae Soi menyampaikan apresiasinya terhadap kunjungan Menteri Pertanian RI beserta seluruh jajaran Dirjennya. Menurut Wagub Nae Soi, kehadiran Menteri Pertanian tidak saja memberikan dukungan kepada Program TJPS dan Food Estate tetapi juga mau mengajak seluruh masyarakat NTT untuk membangun peradaban baru.

“Terimaksih Pak Menteri, atas doa dan dukungannya sudah jauh-jauh datang ke sini untuk mendukung kami. Dan, saya bersama Gubernur atas nama masyarakat NTT menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada Pak Menteri yang telah mendukung Pembangunan Pertanian di NTT hingga saat ini,” ujar Wagub yang saat itu berulang tahun yang ke 68 dan dihadiai cincin oleh Menteri Pertanian RI.

Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Pimpo menyematkan cincin kepada Wagub NTT, Josef A. Nae Soi sebagai hadia ulang tahun yang ke 68 ketika melakukan kunjungan kerja di desa Umbu Pabal, Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat, Kabupaten Sumba Tengah, Selasa (22/9/2020). Foto: SelatanIndonesia.com/Laurens Leba Tukan

Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu mengatakan, prosentase jumlah penduduk miskin di Sumba Tengah sebanyak 34,62 persen yang merupakan terbesar di NTT yang setara dengan 23.129 jiwa atau 7.945 KK miskin. Dan, sebagian besar masyarakat Sumba Tengah menggantungkan hidunya pada sektor pertanian dan peternakan.

“Salah satu pilihan cara yang rasional untuk meningkatkan pendapatan masyarakat adalah mengembangkan potensi pertanian, peternakan dan perkebunanan. Dan, program Tanam Jagung Panen Sapi serta dan Food Estate kami yakini dapat membantu kami,” ujar Bupati Paulus.

Ia membeberkan, upaya menekan angka kemiskinan di Sumba Tengah selain melalui program mumah mandiri bagi warga miskin, perlusana ketergantungan air bersih bagi masyaraat, pemberian bea siswa bagi mahasiswa dari keluarga yang tidak mampu, namun seluruh elemen masyarakat terus secara serius mendukung TJPS dan Food Estate karena bakal membantu secara signifikan menekan angka kemiskinan.

“Kami yakin dan percaya bahwa kehadira Bapak Menteri Pertanian bersama  para Dierjan merupakan berkat luar biasa bagi Sumba Tengah. Kami mohon dukungan penuh bapa Menetri Pertanian baik berupa anggaran, alsintan, hingga pendmapingan,” ujar Bupati Paulus.

Ia juga menyampaikan terimakasih terhadap Gubernur NTT dan Wakil Gubernur yang telah membantu 10 unit traktor besar dan 50 unit sumur bor serta 50 mesin pompa. “Juga atas rencana pembangunan pabrik pakan ternak dan Politeknik Pariwisata di Sumba Tengah,” katanya.

Turut hadir dalam acara tersebut, selain para Direjen pada Kementrian Pertanian RI, Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi NTT, Lecky Koli, Staf Khusus Gubernur NTT Bidang Pertanian Thony Djogo, Staf Ahli Gubernur NTT, Samuel Pakereng, Wakil Bupati Sumba Tengah, Daniel Landa, Wakil Bupati Sumba Barat Daya, pimpinan dan anggota DPRD Sumba Tengah, Pimpinan OPD Sumba Tengah serta masayarakat petani.

***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap