Bupati Lembata Kecewa, Kapal Pengangkut Sampel Swab Ditolak Berlabuh di Larantuka

1303
Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur

LEWOLEBA, SELATANINDONESIA.COM – Usai menerima bantuan APD dari Anggota DPR RI, Melkias Markus Mekeng dan PT Lima Satu Merdeka di RSUD Lewoleba, Jumat (15/5/2020) Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur mengeluhkan kapal motor milik Pemda Lembata yang ditolak untuk sandar di pelabuhan laut Larantuka.

Ihwal penolakan itu disebabkan KM. Torani milik Pemda Lembata memuat sepuluh sampel swab pasien reaktif rapid test untuk dilakukan pemeriksaan swab tahap kedua di RSUD Prof. Dr. W.Z Johanes Kupang.

Dikatakan Bupati Sunur, Pemerintah daerah Kabupaten Flores Timur seharusnya menyikapi hal ini dengan baik, tanpa harus melakukan tindakan seperti itu. “Ini sama halnya dengan menghambat proses pencegahan dan penanganan Covid-19 yang notabenenya menjadi tanggung jawab bersama,” ujar Bupati Sunur mengeluh.

Dijelaskan Bupati Sunur, pada Jumat (15/5/2020) siang, kapal pemda hanya bawa sampel swab melalui Larantuka dan selanjutnya via pesawat ke Kupang melalui Maumere untuk dilakukan pemeriksaan tahap kedua di laboratorium Kupang.

“Kapal itu bukan mengangkut penumpang, kenapa harus dihalangi di Larantuka. Tidak boleh begitu, ini kan hanya transit sebentar saja, atau jangan sampai orang bilang pemda Flotim merajo (merajuk-sebutan orang Larantuka)”, tegasnya geram.

Menyikapi penolakan itu, Bupati Sunur terpaksa menggunakan kapal cepat KM Torani untuk membawa semua sampel swab dari Lewoleba ke Kupang, paling lama besok sudah berangkat.

Bupati Sunur juga meminta perhatian Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat agar bisa menyikapi kondisi seperti ini. Pasalnya secara tidak langsung terjadi hambatan dalam penanganan maslah Covid-19.

“Hal semacam ini perlu perhatian dari pemprov NTT dalam hal ini Gubernur supaya segera dibenahi lagi sebab sudah ada aturan dari pemerintah provinsi,” ujarnya. *)Teddi Lagamaking

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap