Cluster Sukabumi “Sumbang” Satu Lagi Pasien Positif Covid-19 di NTT, Total 11 Orang

627
Kadis Kesehatan Provinsi NTT Dr. Dominikus Mere didampingi Jubir Covid-19 Dr. Marius Ardu Jelamu dan Kasubag Pers Valeri Guru ketika memebrikan ketrangan kepada wartawan di Gedung Sasando kantor Gubernur NTT, Senin (4/5/2020). Foto: Dokumen Veri Guru for SI

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi NTT kembali mengumumkan bahwa telah terjadi penambahan satu lagi warga NTT terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan swab di laboratorium Ekman Jakarta.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT Dr. Dominikus Mere kepada wartawan di Gedung Sasando Kantor Gubernur NTT, Senin (4/5/2020) menyebutkan, berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium Ekman Jakarta terhadap sampel swab yang dikirim dari NTT untuk diepriksa dengan metode PCR, disampaikan bahwa NTT ada penambahan satu pasien dari cluster Sukabumi.

“Dari penambahan satu orang yang positif Covid-19 itu, saat ini sudah ditrawat di RSB Titus Uly Kupang  dan dalam kondisi baik, berdasarkan lapaoran yang kami terima,” sebutnya. Dengan penambahan satu lagi pasien itu maka, jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTT menjadi 11 orang, satu orang diantaranya telah dinyatakan sembuh.

Dikatakan Domi Mere, yang perlu dilakukan pemerintah provinsi NTT kedepan adalah upaya percepatan untuk mengoperasionalkan pemeriksaan swab dengan metode PCR di laboratorium di RSUD Prof. W.Z. Yohanes Kupang. “Laboratorium di RSUD Prof. W.Z. Yohanes Kupang realnya sudah siap semua peralatannya, rencananya reagen yang selama ini kita nantikan untuk PCR, sore tadi diterbangkan dari Jakarta ke Surabaya menggunakan cargo Garuda kemudian malam ini dipindahkan ke cargo citilink dan kita doakan bersama semoga besok pagi jam 10 sudah tiba di Kupang,” ujar Domi Mere.

Kesempatan itu, Kadis Domi juga mengundang seluruh media untuk meliput di cargo bandara El Tari Kupang ketika bongkar muat reagen dilakukan. “Kami mengundang teman-teman media untuk meliput dan mewartakan kepada masyarakat NTT bahwa kita berupaya secepatanya untuk mengoperasionalkan laboratorium swab di RSUD Prof. Dr. W.Z Yohanes Kupang,” sebutnya.

Dikatakan Domi Mere, secepetanya mengoperasionalkan laboratorium swab di RSUD Prof. Dr. W.Z. Yohanes Kupang sangat penting karena untuk bisa lebih cepat mengetahui status pasien yang sampel swabnya diperiksa di laboratorium. “Dismaping itu juga, agar RSUD di daerah se NTT bisa juga dengan cepat mendapatkan kepstian terhadap rujukan swab yang dikirm ke Kupang,” katanya.

Kadis Domi menambahkan, pihaknya telah berkomunikasi dengan Dirjen Pemernatsan Penaykit Kementrian Kesehatan RI yang juga juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Nasional, dr. Achmad Yurianto bahwa direncanakan, untuk Provinsi NTT akan dibantu pealatan tes cepat molekuler yang menggunakan metode PCR tetapi alat tersebut serupa dengan peralatan yang selama ini digunakan untuk pemeriksaan pasien TBC. “Peralatan itu tinggal dilengkapi dengan catrik baru dan bisa digunakan untuk periksaan Covid-19,” katanya.

Dijelaskannya, peralatan tes cepat itu digunakan agar memberikan rasa aman bagi petugas medis dalam melakukan pemeriksaan terhadap pasien agar tidak terkontaminasi dan terinfeksi. “Agar tidak terjadi kontaminasi dan bisa menginfeksi petugas medis maka peralatan itu dilengkapi juga dengan sebuah alat yang Namanya bioseftykabiner, sehingga dipatsikan bahawa peralatan itu sesuai dengan kondisinya dan aman untuk para petugas,” jelasnya.

Direncanakan alat tersebut akan diinstal dan tidak saja digunakan untuk RSUD Prof. Dr. W. Z. Yohanes Kupang tetapi, sesuai dengan topografi wilayah NTT maka akan digunakan juga di Flores di RSUD TC. Hillers Maumere dan RSUD Ende, dan beberapa RSUD lain di daratan Flores. “Khusus di daratan Timor akan kita tempatkan di RSUD Mgr. Gabriel Manek Atambua, RSUD Umbu Rara Meha di Waingapu dan beberpa RSUD lainnya di NTT,” katanya. ***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap