Etape 5 Waingapu–Tambolaka Dimenangi Sprinter Aljazair
TAMBOLAKA,SELATANINDONESIA.COM – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Emanuel Melkiades Laka Lena memastikan ajang balap sepeda internasional Tour de EnTeTe akan kembali digelar tahun depan. Tak hanya balap sepeda, pemerintah provinsi juga menyiapkan sejumlah event olahraga internasional lain, mulai dari lomba lari hingga memancing, sebagai bagian dari promosi wisata NTT ke dunia.
“Balap sepeda ini disambut luar biasa oleh masyarakat. Di sepanjang lintasan, orang berjubel di kiri kanan jalan untuk menyaksikan langsung para pembalap internasional. Tahun depan, Tour de EnTeTe akan menjadi agenda tahunan NTT,” kata Gubernur Melki saat menyambut para pembalap di Lapangan Galatama, Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya, Senin (15/9/2025) sore.
Ia menambahkan, pemerintah provinsi sedang menjajaki lokasi yang tepat untuk lomba lari internasional. “Kalau untuk balap sepeda, kita sudah menemukan polanya. Tinggal diperbaiki persiapan agar lebih baik lagi. Tahun ini hanya disiapkan dua setengah bulan, tapi hasilnya masyarakat sudah sangat menikmati,” ujarnya.
Gubernur Melki juga berterima kasih kepada seluruh bupati, panitia provinsi, penyelenggara, dan masyarakat di lintasan Timor hingga Sumba yang bekerja keras menyukseskan acara perdana ini. Ia berharap dukungan pemerintah kabupaten/kota terus ditingkatkan, khususnya perbaikan infrastruktur jalan agar pelaksanaan lebih aman dan nyaman.
Dukungan Daerah
Bupati Sumba Barat Daya, Ratu Wulla, menilai Tour de EnTeTe memberi momentum emas bagi daerahnya untuk memperkenalkan pariwisata dan budaya Sumba. “Ini bukan sekadar lomba balap sepeda, melainkan etalase pariwisata NTT ke mancanegara. Kami siap mendukung program Gubernur untuk kemajuan NTT,” ujarnya.
Harapan senada disampaikan Bupati Belu, Wilibrodus Lay, dan Bupati TTS, Eduard Markus Lioe, yang wilayahnya ikut dilintasi. “Kami berharap Tour de EnTeTe tetap berlanjut pada tahun-tahun berikutnya,” kata Wili Lay.
Bagi masyarakat, kehadiran event ini juga memberi pengalaman baru. “Kita senang karena TTU didatangi banyak orang asing. Kalau bisa, ini diadakan setiap tahun,” ujar Prima Elisabeth, ASN Pemkab TTU.
Warga Sumba Timur pun menyambut antusias. “Kami senang lihat pembalap bule. Semoga mereka datang lagi,” tutur Merlin Praibakul, warga Tanarara.
Juara Etape 5
Sementara itu, sprinter asal Aljazair, Youcef Reguigui, tampil sebagai juara Etape 5 Waingapu–Tambolaka sejauh 176 kilometer. Ia finis dengan catatan waktu 4 jam 14 menit 31 detik, unggul tipis atas dua pembalap Indonesia, Reza Maulana dan Muhammad Abdurahman, yang masing-masing menempati posisi kedua dan ketiga.
Bagi Abdurahman, antusiasme warga sepanjang lintasan meninggalkan kesan mendalam. “Saya terharu. Sambutan masyarakat Sumba luar biasa, mengingatkan saya pada semangat keluarga. Saya bangga bisa balapan di sini,” ujarnya sesaat setelah finis.
Para pembalap juga mengapresiasi penyambutan panitia di Tambolaka yang menyiapkan kelapa muda untuk memulihkan tenaga. “Dari Waingapu hingga Tambolaka, kami disambut dengan sorak-sorai. Itu membuat kami semakin semangat,” kata Abdurahman.
Etape 5 di Sumba dilalui dengan rute menantang melintasi sabana, punggung bukit, kampung adat, hingga kawasan hutan Taman Nasional Tanah Daru. Di garis finis, ribuan warga, pelajar, hingga ASN memadati lapangan Galatama menyambut para pembalap.*/Gem/Laurens Leba Tukan
Komentar