Melki-Johni dan Cristian-Serena Ajak Masyarakat Berkontribusi Bangun NTT dan Kota Kupang

118
Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena ketika berpidato dalam acara Refleksi Kepemimpinan Pasca Pilkada 2024 yang digelar di Hotel Neo Aston Kota Kupang, Sabtu, 11 Januari 2025 malam. Foto: rn

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Pasangan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) terpilih Emanuel Melkiades Laka Lena dan Irjen Pol Purn Johni Asadoma serte pasangan Wali Kota Kupang terpilih, dr. Christian Widodo dan Serena Franacis mengajak masyarakat untuk ikut berkontribusi dalam pembangunan.

Ajakan ini disampaikan pasangan Melki-Johni sebagai pasangan Gubernur NTT terpilih dan Christian-Serena sebagai pasangan Wali Kota Kupang terpilih saat memberikan pidato politik dalam acara Refleksi Kepemimpinan Pasca Pilkada 2024 yang digelar di Hotel Neo Aston Kota Kupang, Sabtu, 11 Januari 2025 malam.

Melki Laka Lena pada kesempatan itu meminta semua pihak mempersiapkan diri untuk membangun NTT. Menurutnya NTT memiliki sejarah penting dalam pembangunan Indonesia, yakni lahirnya Pancasila yang digagas oleh Bung Karno saat diasingkan di Ende salah satu Kabupaten yang ada di Provinsi NTT.

“Tanpa Pancasila pasti agak repot menghadapi dinamika kebangsaan, ditengah segala keterbatasan dan keberagaman. NTT punya kebangaan ada sumbangan besar nagi republik. Kami ingin agar berlandaskan Pancasila, kita bersama-sama membangun bangsa dan negara,” ujarnya.

Melki mengatakan, dirinya dan Johni Asadoma ingin memimpin NTT dengan landasan spirit kebersamaan. Hal itu dapat membantu seluruh komponen memberi diri dalam pembangunan di NTT.

“Semua kita punya niat berkontribusi membangun NTT. Kami betul-betul berharap, agar semua pihak mempersiapkan diri dengan baik untuk berkontribusi dalam berbagai bidang. Ini membutuhkan kerjasama kita semua,” ungkapnya.

Adapun pembangunan, kata Melki, Dikatakan akan dilakukan dengan pola yang lebih terbuka dan profesional.

Selanjutnya Johni Asadoma mengingatkan bahwa pembangunan tidak bisa dilaksanakan dengan baik jika masyarakat terpecah-belah.

Karena itu dia mengajak seluruh komponen masyarakat bekerjasama ikut andil dalam pembangunan.

Sementara dr. Christian Widodo menyebut bahwa dirinya dan Serena telah berkomitmen untuk mengutamakan pelayanan yang responsif dan tegas pada tujuan dalam memimpin Kota Kupang.

Dia mengatakan, pemerintahan Kota Kupang dibawah kepemimpinan mereka akan konsen pada pencapaian kesejahteraan masyarakat.

“Kami siap berkolaborasi dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat serta elemen pemerintahan dan ormas. Kami percaya kalau mau bergerak jauh, harus bergerak bersama,” ungkap dia.

Selanjutnya Serena menambahkan, pemimpin yang dibutuhkan di Kota Kupang bukan hanya tentang kekuasaan, power, atau relasi, tetapi bagaimana kepemimpinan itu memiliki kemampuan untuk berlaku adil, inovasi dan berdampak.

Adapun dalam Refleksi Kepemimpinan Pasca Pilkada 2024, empat tokoh agama menyampaikan refleksi teologis humanis tentang  kepemimpinan NTT dan Kota Kupang, yakni Pdt. Oby Milu, Prof. Zainur Wula, I Wayan Dharmawan dan Romo Leo Mali, Pr.

Refleksi yang digagas dan diselenggarakan oleh Gerakan Ayo Bangun NTT dihadiri lebih dari 1000 orang yang terdiri dari Forkopimda, perwakilan kelompok etnis dan sosial, perwakilan pemuda dan masyarkat sipil, birokrasi, perwakilan tokoh politik, perwakilan Lembaga, akademisi dan kampus  serta undangan lainnya.

Refleksi mengangkat tema “Kepemimpinan Baru yang Menyatukan dan Melayani Bersama Pasangan Gubernur NTT dan Walikota Kupang Terpilih”.

Bartol Badar Karwayu selaku inisiator mengatakan kegiatan itu dilaksanakan dalam rangka menyatukan kembali simpul-simpul kelompok sosial dan masyarakat yang sempat terpolarisasi pada pemilihan kepala daerah 2024 yang lalu, baik di Kota Kupang maupun di NTT pada umumnya.

Dia mengatakan, saat ini, NTT sudah memiliki pasangan pemimpin baru yang dipilih melalui mekanisme pemilukada. Karena itu, saatnya menyatukan egala potensi untuk mendukung pembangunan masyarakat an daerah dibawah kepemimpinan yang baru.

Selanjutnya Ketua Panitia, Ikhsan Pua Upa yang didampingi Sekretaris Histo Safrodan menyebut tujuannya, mempersatukan kembali masyarakat yang sempat terkotak-kotakan akibat perbedaan pandangan politik.

“Refleksi yang diadakan oleh Gerakan Ayo Bangun NTT ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan kami terhadap polarisasi dan dinamika politik dalam Pilkada kemarin, sehingga melahirkan inisiatif kami agar anak bangsa jangan terpecah belah dan keluar dari sekat-sekat yang merugikan,” ujarnya.

Ikhsan juga mengatakan dibawah kepemimpinan baru, refleksi ini menjadi momen agar semua pihak kembali bersatu membangun NTT dan Kota Kupang.

“Mari kita membantu pemimpin terpilih kita untuk melayani dan membangun NTT dan Kota Kupang yang lebih baik,” pungkas dia. (tim)

Center Align Buttons in Bootstrap