KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Salah satu UMKM Binaan Bank NTT Kantor Cabang Khusus yang sedang melejit hingga ke pasar Nasional adalah UMKM MoriGe. Digagas oleh Gledis Naray, UMKM MoriGe kini sudah membawahi 8 UMKM. Bahkanm hasil produk MoriGe sudah masuk ke pasar Nasional yaitu Indomaret.
UMKM MoriGe mengolah produk lokal berupa Kelor dan Sorgum menjadi Kukis yang layak dikonsumsi. Selain rasanya yang memang enak, Kukis MoriGe juga punya kemasan yang bagus dan layak dipasarkan di pusat perbelanjaan modern.
Kepala Bank NTT Kantor Cabang Khusus Sony Pelokila mengatakan, Bank NTT terus mendorong UMKM lokal untuk bertumbuh dan berkembang, serta menghasilkan produk yang layak dipasarkan di ritel-ritel modern.
Menurutnya, saat ini UMKM binaan Bank NTT Kantor Cabang Khusus yaitu MoriGe menjadi UMKM yang layak dijadikan acuan bagi UMKM lain. “Kita mendorong MoriGe menjadi ‘Bapak Angkat’ bagi UMKM lain sehingga mereka terus berkembang menjadi lebih baik. UMKM-UMKM yang berada di bawah MoriGe akan dibantu untuk menghasilkan produk yang berkualitas, dari segi produksi, packaging, hingga pemasaran,” kata Sony Pelokila di Kupang, Selasa (14/3/2023).
Disebutkan, saat ini beberapa UMKM binaan Bank NTT Kantor Cabang Khusus belum mengantongi label Halal. Tapi dari segi keamanan produk makanan, semua UMKM sudah lolos uji di BPOM dan layak dikonsumsi masyarakat. “Harus ada label Halal sehingga pemasarannya berbasis nasional. Kalau tidak ada label Halal, maka hanya dijual di pasar lokal. Itu yang kami inginkan UMKM lain bisa sama seperti MoriGe agar pemasarannya bisa berbasis nasional,” ujarnya.
Sony Pelokila menambahkan, NTT memiliki potensi yang luar biasa, terutama dari segi pariwisata. “Dunia saat ini melihat NTT khususnya Labuan Bajo sebagai destinasi super prioritas yang harus dikunjungi. Oleh karena itu, Bank NTT terus mendampingi UMKM lokal, agar produk-produk yang dihasilkan bisa dijual ke wisatawan asing yang datang di Labuan Bajo. Besok-besok ini kan ada acara ASEAN Summit 2023 di sana. Kalau produk-produk lokal NTT yang dipasarkan di sana, maka lebih bagus. Jadi ada sinergi antara alam yang kita tampilkan dengan produksi UMKM lokal di NTT seperti di Bali dan tempat lain,” katanya.
Ia menambahkan, Bank NTT Kantor Cabang Khusus terus mendampingi para pelaku UMKM binaan, agar produk-produk UMKM memiliki standar BPOM, label Halal dan packaging yang bagus, serta punya harga yang mampu bersaing di pasar. “Di packaging harus ditulis, Kukis ini dibuat dari apa? Manfaat vitaminnya apa, dan kegunaannya bagi tubuh itu apa saja,” ujarnya.
Disebutkan Sony Pelokila, saat ini sudah 100 lebih UMKM yang berada di bawah binaan Bank NTT Kantor Cabang Khusus. Pihaknya terus melakukan monitoring, pendampingan, dan evaluasi, agar UMKM terus berkembang menjadi lebih baik.
Owner UMKM MoriGe, Gledis Naray mengatakan, saat ini sudah ada 8 UMKM yang berada di bawah MoriGe. Masing-masing UMKM memproduksi produk makanan seperti Abon, Kacang Kukis, Stik-stik, dan Kripik. Sebagian UMKM sudah masuk ke pasar modern. “Sebagian UMKM sudah masuk ke ritel modern,” ujar Gledis.*/)AditAdu
Editor: Laurens Leba Tukan