LEWOLEBA,SELATANINDONESIA.COM – Masyarakat Kota Lewoleba, Kabupaten Lembata dihimbau untuk tidak termakan dengan informasi sesat yang sengaja disebarluaskan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab tentang tsunami di Teluk Lewoleba, Kabupaten Lembata, Sabtu (17/4/) dini hari.
“Saya juga mendapatkan informasi terjadinya tsunami dan langsung koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Dan para pihak terkait itu menyatakan bahwa tidak ada aktivitas tektonik dalam laut di sekitar perairan Teluk Lewoleba,” sebut Sekda Lembata, Paskalis Ola Tapobali, yang dihubungi Sabtu (17/4/2021) dini hari.
Disebutkan Sekda Tapobali, ia telah memerintahkan Kadis Kominfo Lembata dan Camat Nubatukan untuk mengumumkan kepada seluruh masyarakat dalam kota Lewoleba untuk kembali ke rumah. “Masyarakat diminta tetap tenang dan tidak panik serta tidak percayai berita-berita yang tidak benar,” tegasnya.
Disebutkan Sekda Tapobali, status Gunung Ile Lewotolok saat ini Siaga atau Level III. “Masih sama dengan kondisi terakhir saat erupsi yang lalu. Saat ini masih dalam fase erupsi. Tadi sore mengalami erupsi dan malam tadi mengeluarkan bunyi gemuruh denan dentuman cukup besar, terasa hingga ke Kota Lewoleba. Tetapi rekomendasi PVMBG masih sama, belum berubah pasca erupsi yang lalu,” sebutnya.
Pengamat Gunung Api Ile Lewotolok, Stanislaus Ara Kian yang dihubungi SelatanIndonesia.com, Sabtu (17/4/2021) dini hari menjelaskan, memang aktivitas gunung Ile Lewotolok sampai saat ini masih dalam fase erupsi. “Biasa terjadi letusan dan selalu disertai gemuruh ataupun dentuman. Tadi sekitar jam 23.00 Wita memang ada letusan disertai suara gemuruh kuat yang menimbulkan efek getaran seperti gempa bumi,” sebutnya.
Ia menjelaskan, tsunami pada dasarnya terjadi akibat adanya gempa bumi dengan kedalaman dangkal dengan kekuatan lebih dari 7.0 SR dengan berlokasikan dilaut. Juga tsunami bisa terjadi akibat adanya longsoran bawah laut. “Hasil monitoring BMKG saat ini tidak ada gempa bumi tektonik kuat yang terjadi di daerah Lembata saat ini. Mohon agar tetap tenang dan selalu waspada. Jangan mudah percaya dengan isu-isu hoax yang beredar. Pantau selalu informasi dari pihak yang berwenang,” ujar Ara Kian.***Laurens Leba Tukan