KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Sore itu, Jumat (15/8/2025), cahaya matahari terakhir menembus kaca-kaca besar Aula Rumah Jabatan Gubernur NTT, memantul di seragam putih para pemuda-pemudi yang berdiri tegak. Suara detak jam dinding seolah berpacu dengan degup jantung mereka.
Di barisan depan, mata mereka menatap lurus ke arah podium, tempat Gubernur Emanuel Melkiades Laka Lena, Wagub Johni Asadoma serta Forkopimda berdiri, wajah mereka serius namun penuh kebanggaan. “Kalian adalah representasi hidup dari persatuan dalam keberagaman NTT, simbol kedaulatan di wilayah perbatasan, dan inkubator bagi lahirnya para pemimpin masa depan,” suara Gubernur Melki menggema, membelah keheningan aula.
Empat puluh empat pasang mata, dari 21 kabupaten dan kota di bumi Flobamora (minus Lembata), memancarkan semangat yang sama: mengibarkan Merah Putih dengan sempurna pada 17 Agustus nanti. Mereka bukan sekadar pasukan pengibar bendera. Di mata Gubernur Melki, Paskibraka adalah miniatur Bhinneka Tunggal Ika, persatuan yang dirajut dari keragaman suku, agama, dan budaya.
Selama berminggu-minggu, mereka ditempa dalam “kawah Candradimuka” pemusatan latihan. Di sana, identitas kedaerahan mereka meleleh menjadi satu: identitas Indonesia. “Perbedaan bukan lagi pemisah, tapi kekuatan yang menyatukan dalam satu irama langkah,” ujar Gubernur Melki.
Letak NTT yang berbatasan langsung dengan Timor Leste dan Australia membuat peran mereka punya makna strategis. “Setiap langkah tegap kalian adalah pesan bahwa NTT berdiri teguh menjaga kedaulatan negara,” tegasnya.
Proses seleksi yang ketat, latihan fisik yang menguras tenaga, dan pembinaan mental yang menuntut disiplin telah mempersiapkan mereka untuk momen sakral itu. Gubernur Melki berharap, setelah upacara, mereka tetap menjadi teladan dan agen perubahan di sekolah, kampus, maupun lingkungan masing-masing.
Army Eadelweis Kamalau dari Kota Kupang mengaku siap. “Kita sudah dilatih secara baik oleh para pembina dan pelatih,” ujarnya. Andre S.S. Tonga dari Nagekeo menambahkan, “Bangga sekali bisa terpilih. Kami siap tampil terbaik tanggal 17 nanti.”
Berikt Paskibraka Tingkat Provinsi NTT 2025:
PUTRA:
1 Indra Welem Maro dari SMK Negeri Kokar Kabupaten Alor
2 Jillbres Noldyanto Sila Meko dari SMAN 1 Atambua Kabupaten Belu
3 Kalitus Aurelius Kabu dari SMK Negeri 2 Ende Kabupaten Ende
4 Syahid Umar Alfaruq dari SMAN Flores Timur Kabupaten Flores Timur
5 Yossinto Junianov Buitlena dari SMA Negeri 1 Semau Selatan Kabupaten Kupang
6 Yoseph Vino Mario Talo dari SMA Negeri Biuduk Foho Kabupaten Malaka.
7 Julianus Wayan Falamone dari SMAS St. Fransiskus Kabupaten Manggarai
8 Herculanus Yunior Buntalawa dari SMAK St. Ignasius Loyola Kabupaten Manggarai Barat
9 Prayoga Ravikal Awur dari SMA Negeri 1 Kota Komba Kabupaten Manggarai Timur
10 Andre Sila Sakti Tonga dari SMA Negeri 1 Aesesa Kabupaten Nagekeo
11 Alfredo Reynaldus Dalu dari SMK Sanjaya Bajawa Kabupaten Ngada
12 Ady Papa Yermias Lena dari SMA Negeri Pantai Baru Kabupaten Rote Ndao
13 Vincensius Galcemal Luhi dari SMA Negeri 1 Sabu Timur Kabupaten Sabu Raijua
14 Charlie Ham dari SMA Kristen Waikabubak Kabupaten Sumba Barat
15 Ebenhaezer Elgifson Kalli dari SMA Negeri 1 Wewewa Timur Kabupatem Sumba Barat Daya
16 Hizkia Galang Akbar Billy dari SMK Negeri 1 Waibakul Kabupaten Sumba Tengah
17 Umbu Tunggu Djama dari SMA Negeri 1 Waingapu Kabupaten Sumba Timur
18 Christian Semuel Kusuma Mengga dari SMA Negeri 1 Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan
- William Chiko Suhardi dari SMA Negeri Kefamenanu Kabupaten TTU
- Junior Joni Pa dari SMAN 7 Kupang Kota Kupang
21 Anjello R. Imanuel R. Ismau dari SMAN 2 Kota Kupang Kota Kupang
22 Christian Cannavaro Doso Seran dari SMA Negeri 5 Kota Kupang
23 Jovan Alfiano Redemptus De Ferento Dore Gega dari SMA Santo Arnoldus Janssen Kupang, Kota Kupang
- Diego Wilsanto Parera darii SMA Katolik Giovanni Kupang Kota Kupang
PUTRI:
1 Margaretha Husen dari SMA Negeri 2 Atambua Kabupaten Belu
2 Mutiara Ramadhani dari SMAK Syuradikara Kabupaten Ende
3 Valeria Yitu Kaju dari SMA Negeri 1 Titehena Kabupaten Flores Timur
4 Cilaudya Charisma Boboy dari SMA Negeri 3 Kupang Kota Kupang
5 Marsela Dau Bata dari SMAN Harekakae Kabupaten Malaka
6 Yuliani Nadya Tupasouw dari SMK Sadar Wisata Kabupaten Manggarai
7 Andyn Leylani Putri dari SMAN Manggarai Barat Kabupaten Manggarai Barat
8 Maria Agustina Mona Faifly dari SMK Tiara Nusa Kabupaten Manggarai Timur
9 Maria Anada Gheno dari SMA Katolik St. Theresia Danga, Kabupaten Nagekeo
10 Maria Karmelinda Dhone darri SMA Negeri 1 Bajawa Kabupaten Ngada
11 Maria Charsya Loisa Wea Kopa dari SMAK Frateran Maumere Kabupaten Sikka
12 Gladys D. N. W. Awang dari SMA Negeri 1 Waikabubak Kabupaten Sumba Barat
13 Seraviona Dire Skolastika Djogha dari SMAS St. Thomas Aquinas Kabupaten Sumba Barat Daya
14 Larisa Pawolung Tuan dari SMA Kristen Waibakul Kabupaten Sumba Tengah
15 Rambu Queenzha Nono Malo dari SMA Negeri 2 Waingapu Kabupaten Sumba Timur
16 Daniela Cahya Koen dari SMA Negeri 1 Soe Kabupaten TTS
17 Maria Jesika Mena dari SMKS Katolik St. Pius X Insana Kabupaten TTU
18 Army Eadelweys Kamalau dari SMA Kristen Mercusuar Kota Kupang
19 Alifa Putri Shirabella dari SMA Negeri 1 Kupang Kota Kupang
20 Garnis Diana Kadja dari SMA Negeri 6 Kupang Kota Kupang
Di Aula Rumah Jabatan sore itu, sorot mata 44 anak muda itu bukan sekadar pantulan lampu dan cahaya senja. Itu adalah pantulan tekad: janji yang diikrarkan di hadapan Merah Putih, bahwa mereka akan menjaganya dengan seluruh jiwa, di manapun kaki mereka berpijak.*/Baldus Sae/Laurens Leba Tukan
Komentar