KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Josef A. Nae Soi memberikan peringatan khusus kepada Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT S. Donny H. Heatubun. Politisi senior partai Golkar itu mengingatkan Bank Indonesia agar menghitung inflasi secara akurat sehingga bisa mendukung berbagai langkah cepat dalam pengendaliannya sehingga sangat diperlukan data yang akurat.
“Data tersebut harus riil sesuai fakta di lapangan, bukan atas dasar asumsi. Karena hal tersebut sangat berdampak pada aspek pertumbuhan dan peningkatan perekonomian masyarakat dan daerah”, tegas Wagub Nae Soi Ketika menerima kunjungan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT S. Donny H. Heatubun, didampingi Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT Pratyaksa Candraditya dan Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setda Provinsi NTT Dr. Lerry R. Rupidara, Rabu (12/4/2023) di Ruang Kerja Wakil Gubernur NTT, di Gedung Sasando Kantor Gubernur NTT.
Pertemuan tersebut dilaksanakan guna melaporkan kepada Wakil Gubernur NTT tentang rencana pelaksanakaan High Level Meeting (HLM) yang melibatkan seluruh anggota Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi NTT, dalam rangka mengantisipasi ketersediaan, lonjakan harga dan penimbunan kebutuhan bahan pokok menjelang perayaan Hari Raya Idhul Fitri 1444 Hijriah Tahun 2023.
Kegiatan HLM TPID tersebut direncanakan berlangsung besok, Kamis, 13 April 2023, Pukul : 09.00 Wita, Tempat : Ruang Rapat Gubernur NTT, Lantai Satu Gedung Sasando Kantor Gubernur NTT.
Wagub Nae Soi mengatakan, ekonomi juga menjadi basis dari suatu kehidupan politik termasuk di Provinsi NTT. “Untuk bisa mengendalikan inflasi maka benar-benar harus berdasarkan data obyektif, hasil survey yang detail dan komprehensif, bukan berdasarkan atas berbagai isu. Karena aspek ketersediaan data yang terkini dan akurat juga sangat mempengaruhi psikologi kita,” sebut mantan anggota Fraksi Golkar DPR RI dua periode ini.
Kepala Perwakilan BI Provinsi NTT, S. Donny H. Heatubun juga menyampaikan kepada Wakil Gubernur NTT tentang perkembangan kondisi inflasi di NTT.
“Inflasi terkini Provinsi NTT tercatat sebesar 6,57% (yoy) pada bulan Maret 2023, meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 5,41% (yoy), maupun dibandingkan inflasi tingkat Nasional saat ini sebesar 4, 97%. Meningkatnya tekanan inflasi terutama didorong oleh kelompok makanan dan tembakau antara lain beras, kangkung, daging babi, sawi hijau, tomat, serta transport terutama angkutan udara”, jelas Donny yang pernah menjabat sebagai Kepala Divisi pada Kantor Perwakilan Bank Indonesia di Bali.
Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setda Provinsi NTT Dr. Lerry R. Rupidara, juga menyampaikan bahwa pada kegiatan HLM TPID besok akan dipaparkan oleh Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi NTT, tentang Perkembangan, Analisis dan Tracking Pengendalian Inflasi di NTT, sedangkan materi tentang Rekomendasi Pengendalian Inflasi dI Provinsi NTT akan disampaikan oleh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT.
Menanggapai penyampaian tersebut, Wagub Nae Soi menambahkan bahwa pertemuan besok beliau akan menekankan lagi berbagai faktor penting yang dapat mempengaruhi pengendalian inflasi di NTT.
“Ketersediaan stok, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga dan komunikasi yang efektif harus terus dilakukan, tidak lain untuk memastikan bahwa masyarakat dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya dengan harga yang terjangkau, selain itu juga masyarakat dapat menjalani kehidupannya dengan baik, dan dapat berpartisipasi optimal dalam pembangunan bangsa dan negara”, jelas Wagub Nae Soi.*/)France A. Tiran/BiroAdpim
Editor: Laurens Leba Tukan