Sukses Food Estate di Sumba Tengah, Gubernur Laiskodat: Ke Presiden Saya Bilang Bupatinya Kerja Bagus

793
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat didampingi Staf Khusus Imanuel Blegur dan Jajaran Dins Pertanian Tanaman Pangan NTT pose bersama Tim Identifikasi dan Verifikasi calon lokasi Food Estate Provinsi NTT, Ichsan, Rabu pekan lalu di Ruang Kerja Gubenur NTT di Gedung Sasando. Foto:BiroAP

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat mengaku kagum dengan kerja Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu yang sukses mewujudkan program Food Estate atau lubung pangan Nasional di wilayahnya. Gubernur Laiskodat bahkan mengatakan apresiasi dari Presiden RI, Joko Widodo pasca panen padi Food Estate di Kabupaten Sumba Tengah beberapa waktu lalu.

Setelah kegiatan panen di Sumba Tengah, bapak Presiden sampaikan, Pak Gubernur, di Sumba Tengah bagus ya, itu pujian dari Presiden. Saya jawab, itu semua karena Bapak Presiden kan sering datang ke NTT, kalau harap kami bekerja sendiri, tidak bisa Pak Presiden, Bupatinya juga kerja bagus,” sebut Gubernur Laiskodat ketika menerima audiens Tim Identifikasi dan Verifikasi calon lokasi Food Estate Provinsi NTT, Ichsan, Rabu pekan lalu di Ruang Kerja Gubenur NTT di Gedung Sasando.

Tim Identifikasi dan Verifikasi calon lokasi Food Estate yang baru di Provinsi NTT adalah Kabupaten TTS, Belu dan Sumba Barat Daya.

Gubernur Laiskodat menghendaki agar modal pembangunan pertanian terintegrasi lainnya di NTT menduplikasi yang sudah dikerjakan di Sumba Tengah. Menurutnya, jika bisa dilakukan 3 tahun dari sekarang dipastikan NTT surplus produksi jagung dan padi. “Belajar dari Sumba Tengah, Bupatinya kerja bagus. Alsintan pra tanam dan pasca panen bagus, pendampingnya bagus. Maka dipastikan 3 tahun ke depan, kita mengalami surplus produksi padi dan jagung,” ujar Gubernur Laiskodat.

Disebutkan Gubernur Laiskodat, untuk mewujudkan pembangunan pertanian terintegrasi di NTT, dibutuhkan 45% dukungan sumber daya dari Kementerian yang bersumber dari APBN dan 65% dukungan berasal dari APBD Provinsi dan Kabupaten.

Ia menguraikan, di NTT saat ini masalahnya adalah alsintan pra tanam dan pasca panen serta infrastruktur pendukung ketersediaan air. Untuk itu dibutuhkan dukungan Kementerian Pertanian dan kementerian PUPR. “Sedangkan untuk SDM, Lahan, Beni, dan Pupuk, kita di NTT bisa siapkan itu semua. Tentunya Gubernur pasti gerakan seluruh stakeholder pertanian terlebih bupatinya harus gerak cepat, seperti Bupati Sumba Tengah,” tegas Gubernur Laiskodat.

Ketua Tim Identifikasi dan Verifikasi calon lokasi Food Estate Provinsi NTT, Ichsan mengatakan, survei penentuan lokasi program telah masuk dalam proses perencanaan. Semua rangkaian identivikasi dan verifikasi didukung oleh tim BPTP dan Dinas Pertanian Provinsi NTT.

Bapak Gubernur, atas arahan Bapak Menteri Pertanian, kami bersama tim mengharapkan dukungan untuk melakukan survei lokasi Food Estate di Kabupaten Belu, TTS dan Sumba Barat Daya, untuk dua komoditi yaitu padi dan jagung yang selanjutnya dimasukkan dalam rencana kerja pemerintah tahun 2022,” ungkap Ichsan.*)AP/Aldy

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap