Pro KLB Peringatkan Pendukung AHY di NTT, Jangan Main Ancam Pecat

1938
Paul Papa Resi bersama kader Partai Demokrat lainnya dalam sebuah kesempatan di Kupang

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Wakil Ketua BPOKK Partai Demokrat Provinsi NTT Paul Papa Resi, SH yang memilih untuk bergabung dengan Partai Demokrat hasil KLB Deli Serdang memperingatkan pendukung AHY di NTT agar tidak mengekang kader yang memilih jalur politiknya untuk bergabung dengan KLB dengan cara mengancam untuk dipecat.

“Tidak perlu kekang. Tidak perlu juga ancam pecat. Karena apa yang kami lakukan adalah pilihan politik yang kami anggap benar untuk tidak setia kepada keluarga Cikeas. Ini Partai Politik, bukan perusahaan, jadi harus buat surat pernyataan kesetiaan segala macam,” kata Paul Resi kepada wartawan, Jumat (19/3/2021).

Wakil Ketua DPC Partai Demokrat TTS ini mengaku bahwa dialah salah satu kader Partai Demokrat yang memilih bergabung kelompok Jhoni Allen Marbun karena Partai Demokrat karena tidak sesuai dengan asas sebagaimana awal Partai berlambang bintang mercy tersebut didirikan.

“Saya lihat arahnya sudah lain. Mulai dari ada perubahan pasal-pasal baik dalam Anggaran Dasar maupun dalam Anggaran Rumah Tangga,” tegas pria kelahiran Ende ini.

Paul Resi mengakui bahwa dialah salah seorang yang penggerak dan menghubungi beberap Ketua-Ketua DPC untuk mengikuti Konggres Luar Biasa (KLB). “Saya salah seorang yang menghubungi beberapa Ketua DPC di NTT yang saya kenal untuk bergabung mengikuti KLB. Tapi memang, tingkat kesetiaan mereka terhadap AHY cukup tinggi,” ucap Paul Resi.

Paul Resi lebih lanjut mengatakan, ada banyak sekali Ketua-Ketua DPC Partai Partai Demokra di NTT yang bukan kader Partai Demokrat. Dia mengetahui persis karena pada saat proses pemilihan Musyawarah Cabang (Muscab) pada beberapa Kabupaten dirinya ikut dan bahkan menjadi pemimpin sidang MUSCAB.

“Saya tau koq siapa-siapa Ketua DPC PD di NTT yang bukan kader Partai atau orang luar lalu terpilih menjadi Ketua DPC melalui Muscab. Saya tau karena saya selalu ikut Muscab ditiap-tiap Kabupaten dan menjadi pemimpin sidang MUSCAB,” tegas Paul Resi.

Dirinya memperingatkan kepada kelompok pendukung setia AHY untuk jangan main ancam pecat kader karena Partai Demokrat hasil KLB Deli Serdang sedang menunggu pengesahaan dari Kementerian hukum dan HAM.

“Jangan main ancam pecat, kita tunggu saja pengesahan dari Kemenhumham Apakah Demokrat hasil KLB yang diakui atau Demokrat kelompok AHY yang diakui,” kata pria yang bergabung di Partai Demokrat Provinsi NTT sejak tahun 2006 silam ini.

Alumnus Fakultas Hukum Undana Kupang ini menambahkan, jika Partai Demokrat hasil KLB Deli Serdang yang memilih Jend. TNI (Purnawirawan) Moeldoko yang diakui dan disahkan maka kader Demokrat yang tak sejalan akan dipecat. “Yang tidak sejalan nanti kita akan pecat mereka dengan tetap melalui mekanisme yang tertuang dalam AD/ART. Bukan asal pecat seperti yang terjadi sekarang ini,” pungkas Paul Resi.***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap