Pembangunan Bandara Eilode Terkendala 20 Item Teknis

392
Kadis Perhubungan Kabupaten Sabu Raijua, Dra. Utik Wibowati. Foto: Pelopor9.com

SABURAIJUA,SELATANINDONESIA.COM – Rencana pembangunan Bandara Udara Eilode di Kabupaten Sabu Raijua masih terhambat penyusunan dokumen rencana teknis Feasibility Study (FS) yang masih harus dilengkapi dan disempurnakan lagi.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sabu Raijua, Dra. Utik Wibowati kepada SelatanIndonesia.com di Sabu Raijua, Sabu (24/10/2020) menyebutkan, sesuai dengan Surat Dirjen Perhub Udara Nomor AU/02/0016/DBU v/2019, tanggal 20 Mei 2019,  dijelaskan masih ada 20 item aspek teknis yang perlu diperbaiki dan dilengkapi.

“Kami telah melakukan upaya-upaya perbaikan melalui koordinasi dengan Dirjen Perhubungan Udara, namun karena keterbatasan SDM di Pemda Sabu Raijua, sehingga hal-hal teknis yang direkomendasikan oleh Dirjen Perhubungan Udara tersebut belum tercapai,” sebut Kadis Utik Wibowati.

Dijelaskan, langkah dan upaya Pemda Sabu Raijua terhadap perbaikan-perbaikan tersebut yaitu telah melakukan pendekatan dengan beberapa pihak yang memiliki keahlian untuk penyempurnaan dokumen FS dan diharapkan dapat memenuhi persyaratan teknis sesuai rekomendasi Dirjen Perhubungan Udara, namun belum dapat dilaksanakan lantaran pandemi Covid-19.

“Kami tetap berkomitmen untuk segera menuntaskan persoalan-persoalan tersebut sampai ada penetapan lokasi oleh Kementrian Perhubungan. Dan, setelah ada penetapan lokasi oleh Kementrian Perhubungan, maka Pemda akan segera menyerahkan Sertifikat Tanah An. Bandara Eilode seluas 8,433 ha ke Kementrian Perhubungan,” ujarnya.

Sebelumnya, Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat ketika meakukan kunjungan kerja di Raijua, Kabupaten Sabu Raijua, Jumat (23/10/2020) mengatakan, hal prioritas yang perlu dibangun di Sabu Raijua adalah bandara. “Tempat ini indahnya luar biasa maka bandara harus selesai. Karena itu saya tugaskan kepada Penjabat Bupati agar segera selesaikan Feasibility Study (FS) atau study kelayakan segera diselesaikan, mumpung Menteri Perhubungan sudah bersedia untuk membangun bandara di Sabu Raijua,” ujar Gubernur.

Disebutkatan Gubernur, jika meminta Presiden datang ke Sabu Raijua, maka tidak mungkin datang dengan helycopter tetapi harus dengan pesawat. “Maka panjang landasan pacu bandara minimal 1.800 meter, atau sekurang-kuragnya 1.600 meter. Sehingga ketika kita promosi Sabu Raijua ke luar, bisa saja dari Bali terbang langsug ke Sabu, dari Labuan Bajo jika tahun depan bandara internasional selesai maka bisa dari Labuan Bajo langsung Sabu. Dan Sabu akan dibuka aksesnya dan para wisatawan akan menikmati keindahan dari Pulau ini,” sebut Gubernur Laiskodat. ***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap