LEWOLEBA,SELATANINDONESI.COM – Wakil Bupati Lembata Thomas Ola Langoday turut serta menyaksikan penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) di desa Watodiri, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Sabtu (16/5/2020).
Kesempatan itu, pemerintah desa Watodiri, menggelontorkan Rp 120. 000.000 dari dana desanya untuk dibagikan kepada 99 kepala keluarga (KK) penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari total 782 jiwa penduduknya.
Wakil Bupati Lembat, Thomas Ola Langoday pada kesempatan itu menegaskan, penyaluran BLT harus sesuai mekanisme dan petunjuk dari Permendes Nomor 6 Tahun 2020. BLT, harus disalurkan sesuai aturan yang sudah di tetapkan pemerintah. “Jika tidak inspektorat sebagai lembaga audit internal akan turun periksa, kalau ada temuan bisa di proses hukum,” sebutnya.
Wabup Langoday mengapresiasi pemerintah desa Watodiri, pasalnya dari 17 desa dalam wilayah Kecamatan Ile Ape, Watodiri menjadi desa ke dua yang membagi BLT untuk jatah dua bulan kedepan. “Luar biasa, karena hari ini BLT dibagi untuk jatah dua bulan punya. Tapi perlu diingat, BLT itu dipakai baik-baik, karena sisa satu bulan lagi jadi atur baik-baik,” tegasnya.
Langoday juga meminta, BLT yang diterima masyarakat perlu juga digunakan untuk membeli masker, paling kurang dua buah per orang dalam rumah tangga. Menurutnya, masker menjadi satu-satunya alat pelindung diri paling murah dan mudah didapat di tengah pandemic Covid-19 saat ini. “BLT yang ada selain di pakai beli bahan makanan tapi beli juga masker, lagian pengadaan masker desa jumlahnya terbatas,” katanya.
Ia juga meminta agar warga desa bisa mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, apalagi desa Watodiri sangat strategis dan dekat pantai sehingga banyak sumber daya laut yang bisa didapat secara cuma-Cuma.
Kepal Desa Watodiri, Goris Waleng dalam sambutannya menyampaikan, apresiasi kepada pemerintah pusat karena memberikan sejumlah bansos ke seluruh masyarakat Indonesia.
Dikatakan Gergorius Waleng, total KK di Desa Watodiri sebanyak 186 dan yang mendapat BLT ada 112 KK dalam SK Camat, tetapi dalam perjalana ada perubahan menjadi 99 KK. “Itu karena ada aparat desa yang dikelurkan untuk tidak dapat. Karena sesuai berita acara khusus desa, terdapat 782 jiwa di desa Watodiri,” sebutnya.
Dijelskannya, sampai sekarang banyak bansos yang diterima masyarakat “Ada PKH, Rastra, dan kali ini BLT yang mana sangat membantu masyarakat terlebih warga Lembata,” ungkapnya.
Camat Ile Ape, Stanis Kebesa Langoday, yang turut hadir mengatakan, sebelumnya hasil musyawarah desa yang dituang dalam surat keputusan camat nyaris mencantumkan semua aparat desa yang juga diikutsertakan menerima bansos dimaksud.
“Akan tetapi melalui beberapa pertimbangan dan konsultasi ke Dinas Sosial, maka semua aparat desa yang sebelumnya tercantum dalam daftar penerima BLT terpaksa di coret. Awalnya ada 112 KK dan itu ada juga aparat desa di dalamnya. Tapi kemudian SK itu ditinjau ulang sehingga menjadi 99 KK,” sebut Camat Kebesa Langoday.
Dikatakan Camat, masyarakat penerima BLT harus digunakan sesuai peruntukannya, karena BLT yang diterima untuk jatah dua bulan, April dan Mei itu harus harus diperhatikan betul dalam pemakaiannya. *)Teddy Lagamaking
Editor: Laurens Leba Tukan