Oleh Augustinus Frumentius HB (ASN Disperinda Prov. NTT)
Tour De’ Entete bukan sekadar event balap sepeda biasa. Ia adalah sebuah peristiwa strategis yang dirancang dengan visi besar: menjadikan Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai destinasi unggulan pariwisata berbasis sport tourism. Digagas oleh Gubernur NTT periode 2025–2030, Bapak Emanuel Melkiades Lakalena, Tour De’ Entete merupakan bentuk nyata dari kepemimpinan yang visioner dan berorientasi pada transformasi wilayah melalui inovasi sektor pariwisata.
Gagasan ini muncul dari kesadaran bahwa NTT memiliki topografi yang menantang, budaya yang kaya, dan alam yang memesona—faktor-faktor yang sangat cocok dikembangkan melalui perpaduan antara olahraga dan pariwisata. Tour De’ Entete hadir sebagai simbol integrasi antara kekuatan lokal dan strategi global, untuk memperkuat daya saing daerah di tingkat nasional maupun internasional.
Momentum peluncuran Tour De’ Entete pada tanggal 5 Juli 2025 di Jakarta menjadi langkah penting dalam mengenalkan event ini ke publik nasional dan dunia. Acara launching tersebut turut dihadiri oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, menandakan dukungan kuat pemerintah pusat terhadap penyelenggaraan event sport tourism berskala besar ini. Bagi NTT, ini bukan hanya soal kebanggaan, tetapi juga panggilan untuk bergerak maju dengan kesungguhan.
Tour De’ Entete melintasi tiga pulau besar di NTT: Timor, Sumba, dan Flores. Masing-masing wilayah ini menawarkan kekhasan tersendiri, baik dari sisi geografi, budaya, maupun pengalaman wisata. Jalur balap tidak hanya dirancang untuk tantangan fisik, tetapi juga sebagai etalase keindahan dan keunikan NTT. Para peserta tidak hanya berlomba, tetapi juga akan menyaksikan langsung lanskap alam yang dramatis, keramahan masyarakat lokal, dan kekayaan budaya yang otentik.
Konsep yang dibangun dalam Tour De’Entete adalah penggabungan antara aktivitas olahraga dengan narasi pembangunan wilayah dalam spirit “Ayo Bangun NTT’. Oleh karena itu, selain rute balap, pemerintah juga menyiapkan dukungan infrastruktur seperti peningkatan kualitas jalan, rest area, pos medis, penginapan, dan fasilitas umum lainnya. Lebih jauh, masyarakat lokal akan diberdayakan melalui pelatihan pariwisata, UMKM, promosi kuliner lokal, hingga pelibatan seni pertunjukan dalam event pendukung.
Eksekusi Tour De’Entete dirancang secara kolaboratif dan sistematis. Pemerintah provinsi bekerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota, federasi balap sepeda, komunitas olahraga, pelaku industri pariwisata, serta dunia usaha. Rangkaian kegiatan teknis seperti survei jalur, uji kelayakan, koordinasi lintas sektor, hingga penyusunan standar operasional pelaksanaan, menjadi bagian dari tahap persiapan yang matang.
Beberapa aspek penting yang menjadi fokus eksekusi antara lain: penataan dan pengamanan rute, penyediaan logistik peserta dan panitia, promosi wisata daerah, pelibatan sponsor dan media, hingga pelaksanaan event budaya di titik-titik persinggahan. Semua dirancang untuk memberikan kesan terbaik bagi peserta dan penonton, sekaligus mendongkrak nama NTT sebagai tuan rumah event internasional.
Dampak jangka pendek yang diharapkan adalah peningkatan kunjungan wisatawan, perputaran ekonomi lokal, serta meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap potensi daerahnya. Sementara dalam jangka panjang, Tour De’Entete diharapkan menjadi agenda tahunan berskala nasional bahkan internasional, yang berkelanjutan dan mampu membuka peluang investasi serta kerja sama regional di bidang pariwisata dan olahraga.
Lebih dari itu, event ini juga menjadi instrumen penguatan identitas kolektif masyarakat NTT. Ia menyatukan berbagai elemen masyarakat dari lintas budaya, suku, dan daerah dalam semangat kerja sama, gotong royong, dan kebanggaan terhadap tanah kelahiran. Dengan kata lain, Tour De’Entete bukan hanya proyek fisik dan ekonomi, melainkan juga proyek sosial dan kultural.
Ke depan, model Tour De’Entete dapat direplikasi dalam bentuk kegiatan lain seperti lomba lari lintas alam, triathlon, rally wisata, atau ekspedisi budaya. Dengan infrastruktur yang sudah tersedia dan pengalaman teknis yang terus berkembang, NTT berpotensi menjadi pusat sport tourism terbesar di kawasan Indonesia Timur.
Gubernur NTT, Bapak Melki Lakalena, dalam berbagai kesempatan menegaskan bahwa pembangunan daerah harus berbasis pada potensi nyata dan semangat kolaboratif. Tour De’Entete adalah refleksi dari prinsip tersebut—mengangkat kekuatan lokal menjadi energi perubahan. Ia menjadi simbol bahwa mimpi besar dapat diwujudkan melalui ide yang konkret dan kerja bersama yang sungguh-sungguh.
Dengan Tour De’Entete, NTT melangkah ke level baru dalam pengelolaan pariwisata: dari destinasi konvensional menjadi destinasi tematik berbasis olahraga. Hal ini sejalan dengan tren global yang mengarah pada pengalaman wisata aktif, sehat, dan berkesan. Maka, Tour De’Entete bukan hanya event olahraga, tetapi juga gerakan sosial dan pembangunan.
Mari kita sukseskan Tour De’Entete—karena ini bukan hanya balap sepeda, tapi juga perjalanan menuju masa depan NTT yang lebih cerah, inklusif, dan membanggakan. Momentum sudah dimulai, ide telah ditegaskan, kini saatnya eksekusi dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan.
Beberapa aspek penting yang kini tengah disiapkan meliputi:
- Penataan dan pengamanan jalur balap dari aspek teknis dan keselamatan.
- Promosi wisata terintegrasi, termasuk paket perjalanan, homestay, dan event budaya.
- Pelibatan komunitas lokal, baik sebagai tuan rumah, pemandu, pengrajin, maupun pengusaha kuliner.
- Kerja sama dengan sponsor dan federasi olahraga, untuk memastikan kualitas dan keberlanjutan event secara profesional.(*)
“Ayo Bangun NTT’
Komentar