WAIBAKUL,SELATANINDONESIA.COM – Dari mimbar apel pagi, Rabu (3/9/2025) di lapangan Kantor Bupati, Drs. Paulus S. K. Limu meluncurkan sebuah gagasan yang bisa menjadi tonggak baru pembangunan sosial di Sumba Tengah: Rumah Mandiri dan Pekarangan Pro Oli Mila (POM). Dua program ini dirancang sebagai jawaban atas kemiskinan ekstrem yang masih membelenggu sebagian warganya.
Rumah Mandiri ditujukan bagi masyarakat yang masuk kategori Desil 1, yakni mereka yang berpenghasilan di bawah Rp300 ribu per bulan. “Ini bukan sekadar rumah, tetapi ruang hidup yang memberi martabat bagi mereka yang paling miskin,” ujar Paulus dalam arahannya.
Tak berhenti di situ, ia menekankan keberlanjutan lewat konsep pekarangan Pro Oli Mila, halaman rumah yang produktif, ditanami sayur, dilengkapi ternak kecil, hingga bisa menyuplai protein nabati dan hewani untuk keluarga. Program ini sekaligus menargetkan perbaikan gizi bayi dan balita, salah satu persoalan krusial di Sumba Tengah.
Bupati Paulus menegaskan, keberhasilan program ini hanya mungkin jika seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bergerak dengan prinsip KISS: Kolaborasi, Integrasi, Sinergitas, dan Sustainable. Bidang kesehatan, pendidikan, pertanian, hingga sosial diminta bersatu dalam satu gerak.
“Rumah Mandiri dan Pro Oli Mila bukan proyek satu dinas, tetapi gerakan bersama. Dari rumah sederhana dan pekarangan kecil, kita bisa mulai membangun masa depan Sumba Tengah,” kata Bupati Paulus.
Dengan arah kebijakan ini, apel kerja ASN Sumba Tengah tak lagi sekadar rutinitas kedisiplinan, tetapi juga panggung lahirnya strategi baru: membumikan kemanusiaan lewat rumah dan pekarangan rakyat.*/ProkopimSTeng/Laurens Leba Tukan
Komentar