Bupati Paulus Henuk Tutup Bupati Cup I, Esports Jadi Wajah Baru Anak Muda Pulau Paling Selatan Indonesia
BA’A,SELATANINDONESIA.COM — Sorak sorai meledak dari tribun Lapangan Christian Nehemia Dillak, Sabtu malam (26/7/2025). Sinar lampu panggung menyoroti wajah-wajah penuh bangga anak muda Rote Ndao yang baru saja mengukir sejarah di panggung digital. Di puncak acara penutupan Turnamen Esports Bupati Cup I, dua nama mencuat jadi sorotan: Tim “Anak Tuhan” yang berjaya di arena Mobile Legends, dan Tim “Dobrak” yang menguasai medan Free Fire.
Turnamen perdana yang digelar sejak 24 Juli itu bukan sekadar perhelatan game. Ia adalah selebrasi atas lahirnya semangat baru generasi muda Rote yang mulai bergerak dari pantai-pantai sunyi ke dunia digital kompetitif. Di antara dentuman musik dan tepuk tangan, Bupati Rote Ndao Paulus Henuk, tesenyum lebar, naik ke atas panggung. Bersama jajaran Forkopimda, ia menyerahkan trofi dan hadiah bagi para juara.
“Turnamen ini adalah bukti bahwa anak-anak muda Rote Ndao punya talenta luar biasa di bidang teknologi dan digital,” ujar Paulus Henuk dalam sambutannya. “Pemerintah akan terus mendorong ruang-ruang kreatif seperti ini agar berkembang dan memberi manfaat nyata.”
Turnamen yang digelar berkat kolaborasi antara Pemkab Rote Ndao dan Roket Event Organizer ini menyedot perhatian tak hanya dari kalangan gamers, tapi juga masyarakat umum yang memadati stadion. Sebanyak 80 tim bertarung dengan intensitas tinggi, membangun strategi, kerja sama, dan mental baja.
Hasil Lengkap Turnamen:
Mobile Legends:
🥇 Juara I: Tim Anak Tuhan
🥈 Juara II: Ti’i Langga Warriors
🥉 Juara III: Begundal
Free Fire:
🥇 Juara I: Dobrak
🥈 Juara II: Dobrak Presisi
🥉 Juara III: Dobrak TJ
Kemenangan bertubi-tubi dari komunitas Dobrak mengukuhkan dominasi mereka di ranah battle royale. Sementara di arena Mobile Legends, Tim “Anak Tuhan” menunjukkan kekompakan dan agresivitas yang luar biasa, memukul mundur lawan satu per satu.
Ruang Baru untuk Talenta Muda
Sehari sebelum penutupan, Jumat malam, Bupati Henuk berjalan kaki di tengah keramaian Car Free Night (CFN) di pusat kota Ba’a. Ia menyapa pelaku UMKM, berfoto bersama warga, dan berdialog santai dengan para pengunjung. Bersama sang istri, Ny. Yanep Henuk-Pellokila, Ketua TP PKK, Bupati tampak santai mencicipi kuliner lokal sambil meninjau lapak-lapak kerajinan dan stan promosi wisata.
“CFN dan CFD kita jadikan agenda rutin yang dikolaborasikan dengan promosi wisata serta pertunjukan seni. UMKM dan talenta digital seperti esports menjadi wajah baru kebangkitan ekonomi Rote Ndao,” katanya.
Bupati Henuk menyadari bahwa di era pascapandemi dan transformasi digital ini, pengembangan ekosistem esports dan dukungan terhadap pelaku UMKM harus berjalan berdampingan. Ia ingin menjadikan kegiatan seperti CFN dan turnamen digital sebagai ekosistem tumbuhnya inovasi dan ekonomi kreatif di pulau paling selatan Indonesia.
Esports, Teknologi, dan Etika Sosial
Namun, di tengah euforia turnamen, Bupati Paulus Henuk juga menyelipkan pesan bijak. Ia mengingatkan bahwa minat digital harus berjalan selaras dengan tanggung jawab sosial, pendidikan, dan karakter.
“Esports bukan sekadar permainan. Ia melatih strategi, disiplin, dan kerja tim. Tapi generasi muda juga harus tetap menjaga keseimbangan: antara layar dan buku, antara kemenangan dan tanggung jawab,” pungkasnya.
Dengan suksesnya Bupati Cup I, publik Rote menanti langkah selanjutnya: apakah turnamen ini akan menjadi bagian tahunan? Atau bahkan menjadi pintu masuk bagi atlet esports Rote Ndao menuju pentas nasional?
Satu hal yang pasti: malam itu, di bawah langit Ba’a yang diterangi sorotan lampu stadion, “Anak Tuhan” dan “Dobrak” telah menjadikan panggung esports sebagai mimbar kebanggaan baru anak muda Rote. Dari timur Indonesia, mereka siap menantang dunia.*/Bidkom_DKISP Rote Ndao/Laurens Leba Tukan
Komentar